بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 13 Shafar 1445 / 17 Agustus 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪


Kitab Al-Lu’lu wal Marjan – Muhammad Fu’ad Abdul Baqi
(Kumpulan hadits yang disepakati Bukhari Muslim)

BAB: TURUNNYA WAHYU YANG PERTAMA

Hadits ke-100:

Jabir bin Abdillah al-Anshari radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang masa tenggangnya wahyu, dalam sabdanya beliau berkata,

بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا مِنَ السَّمَاءِ، فَرَفَعْتُ بَصَرِي، فَإِذَا المَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَرُعِبْتُ مِنْهُ، فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ: زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا المُدَّثِّرُ. قُمْ فَأَنْذِرْ} إِلَى قَوْلِهِ {وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ}“ فَحَمِيَ الوَحْيُ وَتَوَاتَرَ.

‘Suatu saat aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, aku pun menengok ke atas, ternyata ada seorang malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hiro sedang duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku pun merasa ketakutan dan langsung pulang. Aku berteriak, Selimuti aku! Selimuti aku! Maka Allah pun menurunkan ayat-Nya,

يَا أَيُّهَا المُدَّثِّرُ. قُمْ فَأَنْذِرْ

“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!” (QS. Al-Muddatstsir: 1-2)

Hingga pada firman-Nya,

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

“Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah.” (Al-Muddatstsir: 5)

Maka setelah itu wahyu pun datang terus-menerus.” (HR. Bukhari no. 4)

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-1, Kitab Permulaan Wahyu bab ke-3, bab Yahya bin Bakir telah menceritakan kepada kami).

Fiqih Hadits:

  • Dalam hadits sebelumnya telah dijelaskan ketakutan Rasulullah ﷺ disaat bertemu dengan Malaikat Jibril dan dalam hadits ini beliau juga merasa ketakutan hingga minta diselimuti. Maka, alangkah lucunya orang akhir zaman mengaku bertemu malaikat, bahkan mengejarnya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
  • Dalam surat al-Muzammil dan al-Mudatsir maknanya sama. Bedanya dalam Surat Al-Muzammil belum ada perintah untuk berdakwah dan pada surat Al-Mudatsir ada perintah untuk berdakwah.
  • Dalam surat Al-Muzammil selimutnya lebih tebal karena baru pertama kali Rasulullah ﷺ bertemu malaikat Jibril dan dalam surat Al-Mudatsir selimutnya lebih tipis karena sudah lebih terbiasa.
  • Allah memerintahkan RasulNya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah menyembah Allah dengan ibadah-ibadah pendek dan panjang serta perintah bersabar terhadap gangguan kaumnya, dan dalam surat ini Allah memerintahkannya untuk memberitahukan seruannya dan tegas menyampaikan peringatan. Allah berfirman, Bangunlah,” yakni dengan sungguh-sungguh dan giat, “lalu berilah peringatan” kepada manusia dengan perkataan dan perbuatan yang bisa menyampaikan pada tujuan serta menjelaskan kondisi apa-apa yang diperingatkan darinya agar hal itu lebih mendorong untuk ditinggalkan.
  • Rasulullah ﷺ diakui jujur dan perkataan beliau diterima semua orang. akan tetapi apabila dikatakan kepada orang-orang kafir itu, “Ikutilah petunjuk dan cahaya yang Allah turunkan,” mereka menjawab dengan disertai penentangan, “Kami akan mengikuti keyakinan dan tradisi yang dianut oleh leluhur kami.” Apakah mereka akan tetap mengikuti leluhur mereka sekalipun para leluhur mereka itu tidak mengerti sedikitpun tentang petunjuk dan cahaya dari Allah, dan tidak mengikuti jalan kebenaran yang direstui oleh Allah?!

Hadits ke-101:

Jabir bin Abdullah 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 berkata: “Yahya bin Katsir berkata: ‘Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang pertama kali turunnya ayat Al-Qur’an, dia menjawab: ‘Ya Ayyuhal muddats-tsir. Aku berkata: ‘Orang-orang berkata: lqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa. Jawab Abu Salamah: ‘Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah tentang itu, dan aku juga menegur sebagaimana yang engkau lakukan, dan Jabir berkata: Aku tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah; kepada kami, yaitu: Ketika aku beribadat di gua Hira’ dan ketika selesai, aku turun dari Hira’ tiba-tiba dipanggil, maka aku melihat ke kanan dan ke kiri, ternyata tidak ada apa-apa, melihat ke depan dan belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas, terlihatlah sesuatu, maka segera aku pergi menemui Khadijah dan berkata kepadanya: ‘Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku,’ maka diselimutilah aku dan diseka dengan air dingin, maka turunlah ayat: ‘Ya ayuuhal muddatstsir. Qum fa andzir. Warabbaka fakabbir.’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-65, Kitab Tafsir bab ke-74, bab surat Al-Mudatstsir yang telah menceritakan kepada kami Yahya)

Fiqih Hadits:

  • Allah ﷻ tidak akan menurunkan wahyu kecuali kepada orang yang pantas menerimanya.
  • Nabi ﷺ adalah manusia biasa yang mempunyai rasa takut dan kecemasan.
  • Seorang isteri harus mentaati suaminya ketika disuruh yang makruf.
  • Fungsi isteri adalah untuk menenangkan suami.
  • Perbedaan antara surat Al-Muzammil selimutnya lebih tebal dan surat Al-Mudatsir selimutnya lebih tipis karena sudah lebih terbiasa.
  • Berbicara masalah agama harus berdasarkan dalil atau wahyu.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم