بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 47 – 1
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 20 Ramadhan 1445 / 30 Maret 2024



باب علامات حُبِّ الله تَعَالَى للعبد والحث عَلَى التخلق بِهَا والسعي في تحصيلها

Bab 47. Tanda-tanda Kecintaan Allah Kepada Seorang Hamba dan Anjuran untuk Berakhlak Dengannya serta Berusaha untuk Mendapatkannya.

Bab ini berkaitan dengan bab-bab sebelumnya. Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Kitabnya Madarijus Salikin berkata: kecintaan kepada Allah ﷻ bagi para wali-Nya, nabi-nabiNya dan rasul-rasulNya adalah sifat tambahan dari kasih sayangNya, kebaikan-kebaikanNya dan juga pemberian-pemberianNya. Ini adalah dampak atau efek dari kecintaan tersebut. Maka tatkala Allah ﷻ mencinta mereka, mereka akan memperoleh rahmat-Nya, cintaNya dengan sempurna.

📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

قَالَ الله تَعَالَى: {قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} [آل عمران: 31]،

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah -wahai Muhammad-, jikalau engkau semua mencintai Allah, maka ikutilah saya, tentu engkau semua dicintai oleh Allah, serta Allah mengampuni dosamu semua dan Allah itu adalah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Ali-Imran: 31)

📖 Syarah Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱  dan Syaikh Salim Ied Al-Hilaly 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 :

Ayat ini dinamakan ayat ujian, karena hati itu ketika mengaku cinta kepada Allâh, maka Allah ﷻ menurunkan ayat ini sebagai ujian. Untuk membedakan mana yang jujur dan yang mengaku saja.

Jika dia mengikuti Nabi ﷺ maka menunjukkan kebenaran yang ada padanya. Kalau seseorang mencintai Allah ﷻ maka Allah ﷻ akan mencintainya. Inilah buah yang sangat besar, jika kita mencintai Nabi-Nya maka Allah ﷻ akan mencintai kita.

Pada ayat ini ada isyarat tentang cinta, buahnya dan faedahnya. Maka bukti dan cinta itu adalah ittiba kepada Nabi ﷺ. Faedahnya adalah cinta Allah ﷻ pada kalian. Maka seseorang yang ingin menunjukkan cintanya kepada Allah ﷻ, dia harus mencintai Rasulullah ﷺ, konsekuensinya Allah ﷻ akan mencintainya.

Namun sebaliknya jika tidak ada kecintaan kepada Nabi ﷺ maka Allah ﷻ tidak akan mencintainya. Ayat ini sebagai hakim bagi orang-orang yang mengaku mencintai Allah ﷻ tetapi mereka menjauhi syari’at yang dibawa Rasulullah ﷺ. Cinta mereka bohong, hingga mereka mencintai Nabi-Nya.

Dari sisi bahasa, dalam ayat ini ada kata ‘ikutilah aku’ (فَاتَّبِعُونِي ) maknanya kita mengikuti jejak Rasulullah ﷺ bukan mengada-ada jalan yang baru. Inilah yang dimaksud ittiba’ kepada Rasulullah ﷺ.

Mereka yang mengaku cinta kepada Allah ﷻ dan mengikut Rasulullah ﷺ akan lebih besar cinta Allah ﷻ kepadanya. Bahkan ditambah karuniaNya dengan diampuni dosa-dosa dan kesalahannya. Ini menandakan karunia Nya merupakan hasil dari kecintaannya.

📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

وَقالَ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [المائدة: 54].

Allah Ta’ala berfirman pula: “Hai sekalian orang yang beriman, siapa yang bermurtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan kaum yang dicintai olehNya dan merekapun mencintaiNya. Mereka itu bersikap lemah lembut kepada kaum mu’minin dan bersikap keras terhadap kaum kafirin. Mereka berjihad fisabilillah dan tidak takut celaan orang yang suka mencela. Demikian itulah keutamaan Allah, dikurniakan olehNya kepada siapa yang dikehendakiNya dan Allah adalah Maha Luas KaruniaNya serta Maha Mengetahui.” (al-Maidah: 54)

📖 Syarah Oleh Syaikh Salim Ied Al-Hilaly 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 :

Pada ayat ini Allah ﷻ memberitahukan bahwa orang-orang yang berpaling, Allah ﷻ akan gantikan mereka yang Allah ﷻ mencintai mereka dan Mereka mencintai Allah ﷻ.

Inilah sifat-sifat yang Allah ﷻ sebutkan tentang mereka:

  • Tawaduk (lemah lembut) terhadap orang-orang beriman.
  • Menunjukkan wibawa dan kemuliaan di hadapan orang-orang kafir.
    Inilah sifat-sifat orang-orang terdahulu, Nabi ﷺ dan para sahabatnya.
  • Berjihad di jalan Allah ﷻ.
    Mereka tidak berjihad untuk diri sendiri tetapi untuk menegakkan kalimat Allah ﷻ.
  • Tidak takut dengan celaan orang yang mencela.
    Mereka tidak akan takut celaan manusia karena Allah ﷻ telah menjamin untuk mencintai mereka. Maka segala sifat-sifat yang bersandar kepada manusia akan ditepisnya, karena barometernya Allah ﷻ bukan manusia.

Seperti halnya kisah nabi Nuh alaihissalam, ketika ajaran agamanya ditinggalkan, para manusia pun kembali melakukan dosa seperti maksiat, meninggalkan amal baik dan melakukan segala macam kemungkaran. Nabi Nuh dikenal dengan kesabarannya yang luar biasa walaupun ia juga banyak dibenci oleh orang-orang saat itu. Masa 950 tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itu pula masa aktif nabi Nuh dalam berdakwah. Semua cara dipilih dan seluruh jalan ditempuh meskipun hasilnya tidak sesuai harapan…

Orang-orang yang mendapatkan cinta Allah ﷻ akan merasakan bahwa ini adalah karena karunia Allah ﷻ.

ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ .

Demikian itulah keutamaan Allah, dikurniakan olehNya kepada siapa yang dikehendakinya…

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم