بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 50-10
Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Al-khor, 21 Jumadil Awwal 1446 / 23 November 2024



50 – باب الخوف

Bab 50-10: Takut kepada Allah ﷻ

Takut dengan Dekatnya Hari Kiamat

Hadits ke-14:

409 – وعن أَبي سعيد الخدري – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «كَيْفَ أَنْعَمُ! وَصَاحِبُ القَرْنِ قَدِ التَقَمَ القَرْنَ، وَاسْتَمَعَ الإذْنَ مَتَى يُؤمَرُ بالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ»، فَكَأنَّ ذلِكَ ثَقُلَ عَلَى أصْحَابِ رسولِ الله – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ لَهُمْ: «قُولُوا: حَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الوَكِيلُ». رواه الترمذي، وَقالَ: «حديث حسنٌ». «القَرْنُ»: هُوَ الصُّورُ الَّذِي قَالَ الله تَعَالَى: {وَنُفِخَ في الصُّورِ} [الكهف: 99]، كذا فسَّره رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم.

Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu’anhu katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Bagaimanakah saya akan dapat bersenang-senang sedang malaikat yang bertugas meniup terompet sudah meletakkan mulutnya pada ujung -mulut- terompet -sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat- sambil mendengarkan perintah, kapan saja ia diperintah untuk meniupnya itu, maka seketika itu pula ia akan meniupkannya.” Berita yang sedemikian dirasakan amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah ﷺ, lalu beliau ﷺ bersabda kepada mereka: “Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni’mal wakil -yakni cukuplah kita semua menyerahkan diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi.”

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. Alqarn ialah terompet yang difirmankan oleh Allah Ta’ala -yang artinya: Dan ditiuplah dalam terompet. Demikianlah yang ditafsirkan oleh Rasulullah ﷺ.

Syarah Hadits:

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّورِ مُذْ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ

Sesungguhnya mata ‘shahibush shuur’ sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala pada hari kiamat, pen.) telah bersiap sedia dengan senantiasa memandang ke arah ‘arsy, khawatir kalau (tiba-tiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya melihat kembali (ke arah ’arsy). Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar terang.“ [HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 8676 ].

Rasulullah ﷺ menyebutkan hadits di atas untuk memberikan rasa takut kepada umatnya dan perkara hari kiamat sudah sangat dekat. Allahu akbar, kiamat begitu dekat. Demikianlah yang disebutkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kiamat begitu dekat dan beliau isyaratkan dengan jari tengah dan jari telunjuk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ

Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”

[Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk]

(HR. Muslim no. 7597)

Perbedaan jari tengah dan telunjuk juga sangat pendek, menunjukkan dekatnya hari kiamat. Dan Nabi ﷺ mengingatkan dengan rasa takut akan dekatnya hari kiamat.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ وَعِنْدَهُ غُلَامٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ مُحَمَّدٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ يَعِشْ هَذَا الْغُلَامُ فَعَسَى أَنْ لَا يُدْرِكَهُ الْهَرَمُ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

Dari [Anas] seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kapan terjadinya kiamat dan didekatnya ada anak kecil dari Anshar bernama Muhammad, beliau menjawab: “Bila anak ini masih hidup, mungkin ia tidak sampai tua hingga kiamat terjadi.” [Muslim]

Menunjukkan kiamat yang paling dekat adalah kematian. Tidak ada seorang pun yang tahu, kapan dia akan mati. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٍ تَمُوتُۚ

Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (Luqman: 34)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللهُ قَبْضَ رُوْحِ عَبْدٍ جَعَلَ اللهُ لَهُ بِهَا حَاجَةً

Jika Allah menghendaki untuk mencabut ruh seorang hamba di suatu negeri, Allah akan membuatnya memiliki hajat untuk mendatangi negeri tersebut.” (HR. Ahmad [3/429] dan at-Tirmidzi no. 2146, dari sahabat Abu Azzah radhiallahu anhu)

Rasa takutnya Nabi ﷺ dengan memikirkan dekatnya kiamat menjadikannya giat untuk beramal dan tidak nyaman untuk bersenang senang.

Hadits seperti ini merupakan peringatan agar kita takut dan tidak disibukkan dengan urusan dunia yang membuatnya tidak sempat untuk mempersiapkan bekal untuk akhiratnya. Dan kiamat terdekat adalah kematian.

Kematian pasti akan menemui manusia meskipun ia lari darinya. Kemudian manusia akan dikembalikan kepada Allah Ta’ala Yang MahaMengetahui yang ghaib dan yang nyata dan akan diberitakan kepada manusia apa yang dikerjakan selama ini (Al-Jumu’ah [62] : 8)

Berita yang sedemikian dirasakan amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah ﷺ, lalu beliau ﷺ bersabda kepada mereka:

“Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni’mal wakil -yakni cukuplah kita semua menyerahkan diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi.”

Dalam surat Ali Imran ayat 173, Allah menurunkan ayat ketika Nabi Muhammad dan para sahabatnya kembali dari perang Uhud.

Kala itu, Abu Sufyan, panglima perang kaum kafir Quraisy ingin menyerang balik Nabi Muhammad dan pasukannya. Namun, pasukan Abu Sufyan sudah ketakutan.

Akhirnya, Abu Sufyan menebar berita bohong alias hoaks ke Nabi Muhammad dan pasukannya bahwa mereka tengah menyiapkan pasukan baru yang sangat besar untuk menghabisi Nabi Muhammad dan pasukannya.

Ketika Nabi Muhammad mendengar berita ini, ia memerintahkan pasukannya untuk bersiap. Namun ternyata pasukannya tidak takut sedikit pun karena keimanan mereka kepada Allah ﷻ terus bertambah.

Maka kemudian diturunkanlah ayat ini karena Allah melihat keimanan Nabi Muhammad dan pasukannya. Berikut bunyi surat Ali Imran ayat 173.

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.’

Maksudnya, cukuplah Dia dari segala hal yang mengkhawatirkan kita, “dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” yaitu Dzat yang diserahkan kepadaNya urusan hamba-hambaNya dan yang memenuhi kemaslahatan bagi mereka. Al Khottobi berkata bahwa “al wakiil” adalah yang bertanggung jawab memberi rizki dan berbagai maslahat bagi hamba.

Jika Allah menjadi sandaran hati, tentu segala urusan akan semakin mudah. Karena Allah-lah yang mendatangkan berbagai kemudahan dan segala sesuatu akan menjadi mudah jika dengan kehendak-Nya.

Kapan mengucapkan Hasbunallah wa Ni’mal Wakiil

Pada setiap keadaan yang menimpa diri dari gundah gulana, takut, khawatir dan setiap keadaan kesulitan dan musibah yang dialami seseorang. Demikian disampaikan oleh Nabi ﷺ dalam hadits di atas.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al wabilush shayyib menyebut dalam Bab 19: Dzikir ketika berjumpa dengan musuh atau takut kepada pemerintah maka ucapkan

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.

Fiqhul Hadits:

1. Salah satu tugas malaikat adalah meniup terompet.

Tiupan terompet:
1. Tiupan yang menakutkan.
2. Tiupan untuk menghidupkan kembali. Jarak keduanya adalah 40…(Tanpa menyebut waktu).

2. Para malaikat tidak melakukan sesuatu kecuali atas dasar perintah Allah ﷻ, maka dia akan selalu mendengar.

3. Takut dari ditegakkannya hari kiamat.

4. Anjuran untuk meminta bantuan hanya kepada Allah ﷻ menyandarkan kepada-Nya dan segera untuk beramal shalih.

5. Nabi ﷺ berlemah lembut kepada umatnya, dan takutnya akan datangnya hari kiamat. Dan mereka tahu, yang menimpa hari kiamat adalah seburuk-buruk makhluk.

6. Siapa yang merasa berat pada sesuatu maka ucapkan حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ, maka siapa yang mengucapkan itu tidak akan memudhorotkan dia apapun dan akan mendapatkan nikmatNya dan tidak ditimpa keburukan.

Hadits ke-15:

410 – وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «مَنْ خَافَ أَدْلَجَ، وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ المَنْزِلَ. ألاَ إنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ الله الجَنَّةُ». رواه الترمذي، وَقالَ: «حديث حسن». وَ «أدْلَجَ»: بإسكان الدال ومعناه سَار من أول الليلِ. والمراد التشمير في الطاعة، والله أعلم.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang takut bermalam, tentu ia terus berjalan di waktu malam -untuk pulang- dan barangsiapa yang berjalan malam-malam, tentu sampai di rumah. Ingatlah bahwasanya harta benda Allah itu adalah mahal sekali. Ingatlah bahwasanya harta benda Allah yang dimaksudkan itu ialah syurga.”

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini dalah hadis hasan. Adlaja dengan sukunnya dal, artinya ialah berjalan di waktu permulaan malam. Adapun maksudnya ialah supaya kita semua giat-giat untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Wallahu a’lam.

Syarah Hadits:

Hadits ini menjelaskan siapa yang takut di malam hari karena sesuatu hal (seperti musuh), maka dia akan cepat berjalannya. Maka siapa yang berusaha sungguh-sungguh maka akan sampai ke tujuannya.

Maka seharusnya setiap muslim merasa takut dan bersungguh-sungguh dengan tidak menunda agar sampai ke tujuan. Jika takut neraka dan ingin masuk surga, harus harus sungguh-sungguh untuk menggapainya. Karena surga itu mahal. Barang yang mahal tidak akan dijual dengan harga yang sangat murah dan tidak akan diberikan kepada setiap orang yang menawarnya, tetapi kepada orang yang membayar dengan harga mahal.

Kita lihat seseorang yang ingin mendapatkan gadis pujaan hatinya, tentu akan berusaha untuk bisa mendapatkannya, meskipun dengan belajar hingga mendapatkan pekerjaan yang bagus agar bisa segera melamarnya.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 111:

۞ إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

Kita butuh pengorbanan untuk mendapatkan surga Allah ﷻ yang harganya mahal, jangan memberikan sisa waktu yang sedikit hingga diakhir umurnya sudah lemah untuk beramal. Bahkan tubuh sudah tidak mampu untuk mengerjakan yang wajib. Maka disaat kita sehat, luangkan waktu untuk beramal!

Fiqhul Hadits:

1. Sepatutnya untuk selalu memperhatikan ketaatan dan segera meninggalkan maksiat.

2. Barangsiapa yang lalai dari taubat, maka dia tidak akan mendapatkan apa yang ada di dunia dan akhirat, seperti berada di tanah lapang maksiat yang terputus pada kebingungan dan kehinaan.

3. Wajibnya memperbanyak infak untuk mencapai derajat di dalam surga.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وس لم._مُ