Tag Archives: surat ali imran

Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al Baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.”

(HR. Muslim no. 1910).

Membunuh Para Nabi

Kaum Yahudi membunuh para Nabi, hingga dalam waktu sehari mereka membunuh 70 nabi, lalu mereka mengadakan pasar di sore hari, seolah-oleh mereka tidak berbuat kesalahan apapun dan hampir saja termasuk membunuh Isa Alaihissalam. Al-Quran berkali-kali menyebutkan bahwa ada nabi di masa silam yang dibunuh Bani Israil. Bahkan mereka mengatakan Isa adalah anak haram.

Munafik dengan memutar balikan kitab

Sebagaimana firman Allah ta’ala dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 78

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُۥنَ أَلْسِنَتَهُم بِٱلْكِتَٰبِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.

Tatakala Musa menunggu kitab yang dijanjikan empat bulan, mereka menawar empat puluh hari, akan tetapi belum genap empat puluh hari mereka telah menyembah ijl (sapi).

Sebagian mereka membaca kitab palsu untuk menipu. Di antara Ahli Kitab ada suatu kelompok yang merubah isi Kitabullah, “yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari al-Kitab.” Ini adalah pemutarbalikan lafazh dan maknanya.

Kemudian disamping penyimpangan yang sangat keji itu, mereka membuat hal itu seolah-olah dari al-KItab, padahal mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam hal tersebut, mereka menampakkan kedustaan terhadap Allah, padahal mereka mengetahui keadaan mereka dan buruknya akibatnya.

Salah satu surat yang panjang adalah Surat Ali ‘Imran yang berisi penjelasan tentang keluarga Imran, membentengi orang-orang yang beriman dari tipu daya orang-orang munafik,musibah orang-orang yang beriman pada perang uhud dan penjelasan Allah dari kalangan ahlul kitab.

Menjelaskan keadaan Orang-orang Munafik, antara lain: Memilih ayat-ayat mutasyabihat dan mentakwilnya sendiri.

Allâh ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 7:

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

Secara langsung umum muhkamat (jelas) akan tetapi sifat orang-orang munafik hanya mencari ayat-ayat mutasyabihat (belum jelas) dan membuat ta’wilnya sendiri.

Orang yang dalam hatinya terdapat keraguan dan kecenderungan menyimpang dari kebenaran akan menggunakan ayat-ayat mutasyabihat untuk menjadikannya sebagai dalil atas niat buruk mereka dan menjelaskannya sesuai dengan madzhab batil yang mereka anut untuk menyesatkan orang banyak. Padahal tidak ada yang mengetahui penjelasan ayat-ayat mutasyabihat secara pasti kecuali Allâh ﷻ.

Salah satu ayat mutasyabihat adalah penghalalalan pacaran dengan alasan lita’aarafu (untuk saling mengenal) padahal Rasulullah ﷺ seperti diceritakan Aisyah Radhiyallahu’anha tidak pernah menyentuh wanita.

Dan Allâh ﷻ telah memberi informasi dalam surat Al-An’am ayat 116:

وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.