Bentuk Penyimpangan Keimanan Kepada Para Nabi dan Rasul
Pertama : Tidak beriman kepada salah satu Nabi Allâh ﷻ, tidak membenarkan risalahnya, maka dia kafir keluar dari Islam.
Mendustai satu orang rasul, sama dengan mendustai seluruh Rasul. Seperti orang Yahudi dan Nasrani. Allâh ﷻ berfirman:
كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوْحِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۚ
“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”. (QS. As-Syu’ara: 105)
Kata الْمُرْسَلِيْنَ sebagai maf’ulun bih (objek) yang merupakan jamak dari Rasul. Allâh ﷻ mengatakan bahwa umat Nabi Nuh alaihissalam telah mendustakan para Rasul, padahal Rasul yang didustakan hanya Nabi Nuh saja. Kata para ulama, ini dalil yang menunjukkan bahwa mendustai seorang nabi atau rasul, seakan mendustai semua para Rasul. Umat Islam satu-satunya umat yang beriman kepada para nabi dan rasul. Umat Islam beriman kepada Nabi Isa bin Maryam alaihissalam. Karena sebagian umat Nasrani meyakini bahwa kita umat Islam tidak beriman kepada Nabi Isa alaihissalam. Kita katakan, bahwa keimanan seorang muslim tidak sempurna sampai ia beriman kepada Nabi Isa bin Maryam alaihissalam.
Kedua: Mengolok, menyakiti dan memberi nama, sifat yang tidak baik terhadap para nabi Allâh ﷻ.
Seperti orang Yahudi dan Nasrani, mereka menuduh para nabi berbuat Zina, minum khamar dan lainnya. Dengan tujuan untuk memuluskan perbuatan dosa dan syahwat mereka, dalihnya kalau para nabi saja mabuk dan berzina, apalagi umatnya. Demikian juga memberi nama atau gelar kepada salah seorang nabi dengan konotasi negative seperti “Preman”. Sungguh menyakiti utusan sama dengan menyakiti Zat Yang Mengutus. Allâh ﷻ berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَاَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِيْنًا
Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka. (QS Al-Ahzab : 57).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اٰذَوْا مُوْسٰى فَبَرَّاَهُ اللّٰهُ مِمَّا قَالُوْا ۗوَكَانَ عِنْدَ اللّٰهِ وَجِيْهًا ۗ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan. Dan dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. (QS Al-Ahzab : 69).