Tag Archives: Kitab Fitnah dan Tanda Kiamat

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, dunia tidak akan lenyap hingga suatu masa mendatangi manusia dimana orang yang membunuh tidak mengerti karena alasan apa ia membunuh dan orang yang terbunuh juga tidak mengerti atas dasar apa ia dibunuh.” Dikatakan: Bagaimana itu terjadi? Beliau menjawab: “Pembunuhan, orang yang membunuh dan yang dibunuh ada dineraka.” Disebutkan dalam riwayat Ibnu Aban: Ia berkata: Ia adalah Yazid bin Kaisan dari Abu Isma’il, ia tidak menyebut: Al Aslami.

๐Ÿท๏ธ Syarah Hadits:

Kedua hadits di atas menggambarkan banyaknya kedustaan dan pembunuhan (Al-harju). Hingga baik yang membunuh atau terbunuh tidak tahu penyebabnya karena alasan tidak jelas (ashobiyah).

Ibadah pada zaman ini, ibadah bernilai tinggi karena banyak kelalaian. Tetapi Rasulullah ๏ทบ menyebut kedua-duanya masuk neraka. Karena dilihat dari penyebabnya, dimana mereka berperang bukan karena niat yang benar.

Al-Qurthubi berkata: Hadits ini menerangkan saling bunuh membunuh apabila atas dasar kejahilan karena sebab mencari dunia atau mengikuti hawa nafsu, inilah yang menjadi dasar bahwa yang membunuh atau terbunuh keduanya masuk neraka.

Bab 14: Kiamat tidak akan terjadi hingga keluar api dari arah Hijaz

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5164:

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengkhabarkan kepadaku Ibnu Al Musayyib bahwa Abu Hurairah diberi khabar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda. Telah menceritakan kepadaku Abdulmalik bin Syu’aib bin Al Laits telah menceritakan kepada kami ayahku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab bekata: Berkata Ibnu Al Musayyib: telah mengkhabarkan kepadaku Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga keluar sebuah api dari bumi Hijaz yang menerangi leher seekor onta yang berada di Bushro.” (kota di Syam, pent.)

Bab 15: Menjelang kiamat Madinah akan tertimpa paceklik kemudian menjadi ramai (makmur)

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5165:

Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rumah-rumah tempat tinggal itu akan sampai ke daerah Ihab atau Yahab.” Zuhair berkata: Aku bertanya kepada Suhail: Seberapa jauh jarak (Ihab atau Yahab) dari kota Madinah? Ia menjawab: sekian dan sekian mil.

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5166:

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kemarau itu bukannya kalian tida dihujani, tapi kemarau adalah kalian dihujani dan dihujani tapi bumi tidak menumbuhkan apa pun.”

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa’id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Abdulmalik bin Umair] dari [Jabir bin Samurah] dari [Nafi’ bin Utbah] berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam suatu peperangan. Ia berkata: Suatu kaum mendatangi nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari maghrib, mereka mengenakan baju wool, mereka menemui beliau didekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam duduk. Ia (Nafi’) berkata: Hatiku berkata: Datangilah mereka dan berdirilah diantara mereka dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam agar mereka tidak menyerang beliau lalu aku berkata: Mungkin beliau berbicara lirih dengan mereka. Aku mendatangi mereka lalu aku berdiri diantara mereka dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda: “Kalian akan memerangi jazirah arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya.” Kemudian Nafi’ berkata: Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan.

๐Ÿ“– Syarah Hadits:

Hadits ini menggambarkan begitu perhatiannya para sahabat terhadap perkataan Nabi ๏ทบ, daya ingat mereka kuat dan perhatian mereka terhadap Sunnahnya.

Hadits ini sebagain kejadian-kejadian telah terjadi dan sebagainya belum terjadi seperti memerangi Jazirah Arab dan Persia.

Yasir bin Jabirย berkata: Angin merah bergejolak di Kufah lalu seseorang datang, ia tidak memiliki kebiasaan lain selain berkata: Wahaiย Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah tiba. Yasir berkata: Ibnu Mas’ud duduk setelah sebelumnya bersandar lalu berkata: Kiamat tidak terjadi hingga harta warisan tidak dibagi dan harta rampasan tidak membuat senang. Setelah itu ia berisyarat dengan tangannya seperti ini, ia menunjuk ke arah Syam lalu berkata: Musuh berkumpul untuk kaum muslimin dan kaum muslimin pun berkumpul untuk (menghadapi) mereka. Aku berkata: Romawi maksudmu? Ia menjawab: Ya, saat perang itu terjadi serangan besar-besaran. Kaum muslimin mengirim sekelompok pasukan agar mati, tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Pada hari keempat, sisa kaum muslimin yang masih ada maju lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka. Mereka membunuh banyak pasukan, mungkin ia berkata: Tidak terlihat sepertinya, atau mengatakan: Tidak terlihat sepertinya (LAM YURAA MITSLUHAA atau LAM YURA MITSLUHAA), hingga burung-burung berterbangan melintasi segala penjuru mereka dan tidaklah melintasi mereka melainkan pasti tersungkur mati. Satu kabilah menghitung, tadinya berjumlah seratus orang tapi mereka hanya menjumpai satu orang saja, lalu harta rampasan perang mana yang bisa membuat senang atau harta peninggalan mana yang bisa dibagikan. Saat mereka seperti itu, mereka tiba-tiba mendengar serangan lebih besar darinya kemudian orang yang berteriak mendatangi mereka bahwa Dajjal telah mengganti mereka dikeluarga mereka lalu mereka membuang yang ada ditangan mereka kemudian pulang, setelah itu mereka mengirim sepuluh tentara berkuda ke depan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya aku mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka dan warna kuda mereka. Mereka adalah tentara berkuda terbaik di muka bumi saat itu atau diantara tentara berkuda yang terbaik di atas bumi saat itu.”ย 

Telah menceritakan kepada kami Abdulmalik bin Syu’aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Wahab telah mengkhabarkan kepadaku Al Laits bin Sa’ad telah menceritakan kepadaku Musa bin Ali dar ayahnya berkata: Al Mustaurid Al Qurasy berkata didekat Amru bin Al Ash: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat terjadi dan Romawi adalah manusia yang paling banyak.” Amru berkata: Perhatikan ucapanmu. Ia berkata: Aku mengatakan yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berkata: Bila kau katakan demikian, pada diri mereka terdapat empat hal; mereka adalah orang-orang yang paling sabar saat terjadi fitnah, paling cepat miskin saat terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan yang terbaik dari mereka terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Yang kelima adalah yang menawan dan cantik serta paling tahan terhadap kelaliman para raja.

๐Ÿ“ Syarah Hadits:

Beliau Al Mustaurid Al Qurasy Radhiyallahuโ€™anhu tatkala mendengar hadits ini masih kecil, setelah dewasa beliau meriwayatkan hadits ini dan memahami apa yang disampaikan. Meninggal pada 45H.

Sahabat Nabi adalah siapa saja yang berjumpa dengan Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam keadaan Islam dan mati dalam keadaan Islam. Meskipun sebelumnya murtad seperti al-โ€˜Asyats bin Qais, โ€˜Amru bin Maโ€™dikarib dan selainnya.

Sedangkan Amru bin Al Ash Radhiyallahuโ€™anhu terkenal dengan cendekiawan Arab karena kecerdasannya. Meninggal pada 43H.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘ Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang lari dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka ‘Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ‘ merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya.”

[Muslim]

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman Al Qari` dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat tidak terjadi hingga Furat mengumpulkan emas dari gunung, orang-orang berperang karenanya. Setiap seratus orang, sembilanpuluh sembilan diantaranya terbunuh dan setiap orang diantara mereka berkata: Siapa tahu akulah orang yang selamat.” Telah menceritakan kepadaku Umaiyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai’ telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dengan sanad ini dengan matan serupa. Ayahku berkata: Bila kau melihatnya, jangan mendekat.

Telah menceritakan kepada kami Abu Mas’ud Sahl bin Utsman telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Hampir saja Furat mengumpulkan harta simpanan dari emas, barangsiapa menghadirinya, jangan mengambil apa pun.”

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5146:

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Idris Al Khaulani berkata: Hudzaifah bin Al Yaman berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu tentang fitnah yang terjadi antara aku hingga kiamat. Itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberitahukan sesuatu tentang hal itu secara rahasia, beliau tidak menceritakannya pada selainku, tapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bercerita tentang fitnah kepada majlis dimana aku berada disana, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, beliau menghitung fitnah-fitnah, diantaranya ada tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan apa pun, ada fitnah-fitnah seperti angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. Hudzaifah berkata: Lalu mereka pergi semua kecuali aku.

Tentang Perawi: Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahuโ€™anhu.

Al-Yaman terbunuh dalam perang Uhud karena keliru dikira musuh. Sedangkan Hudzaifah Radhiyallahuโ€™anhu (meninggal 36H) dijuluki Shahib As-Sir (Sahabat yang Menjaga Rahasia). Pemegang rahasia Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam. Bahkan beliau diberi daftar oleh Rosulallah Sholallahu alaihi wasallam tentang nama-nama orang munafiq.

Dalam hadist ini tidak dirinci selain fitnah angin musim panas. Namun diketahui di hadits yang lainnya.

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5147:

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, berkata Utsman: Telah menceritakan kepada kami, sedangan Ishaq berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Syaqiq dari Hudzaifah berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri ditengan-tengah kami, beliau memberitahukan kepada kami apa saja yang terjadi hingga hari kiamat, yang menghafalnya hafal dan yang melupakannya lupa. Para sahabatku mengetahuinya dan ada sesuatu yang terlupakan olehku, aku memikirkannya kemudian aku ingat seperti seseorang teringat pada wajah orang lain bila pergi meninggalkannya, bila ia melihatnya, ia mengenalinya.” Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Waki’ dari Sufyan dari Al A’masy dengan sanad ini sampai perkataannya: Dan yang melupakannya lupa. Ia tidak menyebut selanjutnya.

Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi’ Al Ataki] dan [Qutaibah bin Sa’id], keduanya dari [Hammad bin Zaid] dan teksnya milik Qutaibah, telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asma`] dari [Tsauban] berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai yang dihimpunkan untukku, aku diberi dua harta simpanan; merah dan putih, dan sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh, agar Ia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri lalu menyerang perkumpulan mereka, dan sesungguhnya Rabbku berfirman: ‘Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh, Aku tidak memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka meski mereka dikepung dari segala penjurunya hingga sebagaian dari mereka membinasakan sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb], [Ishaq bin Ibrahim], [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar], berkata Ishaq: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan yang lain berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu’adz bin Hiysam] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asma` Ar Rahabi] dari [Tsauban] bahwa nabi Allah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku hingga aku melihat timur dan baratnya, dan Ia memberiku dua harta simpanan; merah dan putih.” Selanjutnya ia menyebut seperti hadits Ayyub dari Abu Qilabah.

Judul ini adalah judul yang ditulis oleh Imam an-Nawawi Rahimahullah, karena Imam Muslim tidak menyebut judul pada setiap Bab-nya.

Bab ini juga merupakan bagian dari fitnah karena dua orang muslim yang akan saling membunuh, tentu merupakan hal yang tidak disukai (Fitnah).

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5139

ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุฃูŽุจููˆ ูƒูŽุงู…ูู„ู ููุถูŽูŠู’ู„ู ุจู’ู†ู ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู’ุฌูŽุญู’ุฏูŽุฑููŠู‘ู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุญูŽู…ู‘ูŽุงุฏู ุจู’ู†ู ุฒูŽูŠู’ุฏู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽูŠู‘ููˆุจูŽ ูˆูŽูŠููˆู†ูุณูŽ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ู†ูŽูู ุจู’ู†ู ู‚ูŽูŠู’ุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฎูŽุฑูŽุฌู’ุชู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูุฑููŠุฏู ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ููŽู„ูŽู‚ููŠูŽู†ููŠ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑูŽุฉูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุชูุฑููŠุฏู ูŠูŽุง ุฃูŽุญู’ู†ูŽูู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ุฃูุฑููŠุฏู ู†ูŽุตู’ุฑูŽ ุงุจู’ู†ู ุนูŽู…ู‘ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุนู’ู†ููŠ ุนูŽู„ููŠู‘ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ููŠ ูŠูŽุง ุฃูŽุญู’ู†ูŽูู ุงุฑู’ุฌูุนู’ ููŽุฅูู†ู‘ููŠ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽูˆูŽุงุฌูŽู‡ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงู†ู ุจูุณูŽูŠู’ููŽูŠู’ู‡ูู…ูŽุง ููŽุงู„ู’ู‚ูŽุงุชูู„ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุชููˆู„ู ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ุฃูŽูˆู’ ู‚ููŠู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽุงุชูู„ู ููŽู…ูŽุง ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุชููˆู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ู‚ูŽุชู’ู„ูŽ ุตูŽุงุญูุจูู‡ู

Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dan Yunus dari Al Hasan dari Al Ahnaf bin Qais berkata: Aku pergi untuk menemui orang ini lalu Abu Bakrah menemuiku, ia bertanya: Kamu mau kemana wahai Ahnaf? Aku menjawab: Aku hendak menolong putra paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam -maksudnya Ali. Lalu ia berkata: Wahai Ahnaf, kembalilah karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bila dua orang muslim berhadapan dengan pedang, pembunuh dan yang terbunuh ada di neraka.” Aku berkata: Atau dikatakan: Wahai Rasulullah, ia yang membunuh (pantas masuk neraka), lalu bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: “Sesungguhnya ia ingin membunuh kawannya.”