Tag Archives: Dajjal

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada satu negeri pun melainkan akan dilewati Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu jalannya pun kecuali ada malaikat-malaikat berbaris menjaganya yang datang membawa tanah lalu Madinah bergoncang tiga kali. Setiap orang kafir dan munafik keluar meninggalkannya (Madinah) untuk menghampirinya (Dajjal).”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dajjal diikuti Yahudi Ashbahan sebanyak tujuhpuluh ribu, mereka mengenakan jubah hijau.”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Manusia akan lari dari Dajjal ke gunung.” Ummu Syarik bertanya: Wahai Rasulullah, lalu dimana bangsa arab saat itu? Beliau menjawab: “Mereka sedikit.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada wujud manusia sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang lebih besar dari Dajjal.”

Dajjal datang untuk memberikan ujian, bagi yang beriman akan menambah keimanannya dan bagi orang kafir akan menambah kekafirannya.

๐Ÿ“– Hadits Muslim Nomor 5231:

ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุญูŽุงุฒูู…ู ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ู…ูุบููŠุฑูŽุฉู ุจู’ู†ู ุดูุนู’ุจูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู†ู’ ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูู†ู’ุตูุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽุถูุฑู‘ููƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงู„ุทู‘ูŽุนูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ูˆูŽู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ

Telah menceritakan kepada kami [Syihab bin Abbad Al Abdi] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Humaid Ar Ru`asi] dari [Isma’il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu’bah] berkata: Tidak ada seorang pun yang lebih banyak bertanya tentang Dajjal kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melebihiku. Beliau bertanya: “Apa yang memberatkanmu darinya, sesungguhnya ia tidak membahayakanmu.” aku menjawab: Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka mengatakan bahwa bersamanya ada makanan dan sungai. Beliau bersabda: “Itu lebih mudah bagi Allah.”

Meskipun Rasulullah ๏ทบ telah mengkhabarkan datangnya Dajjal, maka sahabat seperti Al-Mughirah merasa takut. Dan Rasulullah ๏ทบ mengingatkan untuk tidak takut karena itu bagian dari takdir Allah ๏ทป yang itu mudah bagiNya.

Al-Qadhi menafsirkan ู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ูˆูŽู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ sebagai itu lebih mudah bagi Allah ๏ทป yaitu menjadikan apa yang diciptakan oleh-Nya dari tangan Allah ๏ทป yaitu seseorang yang menyesatkan kaum muslimin dan seseorang yang membuat hati mereka ragu-ragu. Tapi Hikmah dibalik penciptaan tersebut, agar iman kaum Mukminin bertambah dan tegak hujah kepada kaum kafirin, munafikin dan orang-orang yang seperti mereka.

Maka tidak ada lagi alasan bagi hamba untuk protes terhadap takdir Allรขh ๏ทป. Bahwa setiap penciptaan Nya pasti ada hikmahnya.

[Abu Sa’id Al Khudri] berkata:

Telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada suatu hari cerita yang panjang tentang Dajjal, diantara yang beliau ceritakan kepada kami adalah: “Ia mendatangi jalan di gunung Madinah -padahal Madinah diharamkan baginya- hingga tiba di sebagaian tanah setelah Madinah. Saat itu seorang manusia terbaik atau diantara yang terbaik menghadangnya, ia berkata, ‘Aku bersaksi bahwa kau adalah Dajjal yang pernah diceritakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada kami.’ Dajjal berkata: ‘Bagaimana menurutmu, bila aku membunuh orang ini lalu aku menghidupkannya kembali, apa kau masih meragukannya? ‘ mereka menjawab: ‘Tidak.’ Dajjal pun membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Saat menghidupkannya, ia berkata: ‘Demi Allah, aku tidak pernah lebih memahamimu melebihi saat ini.’ lalu Dajjal ingin membunuhnya tapi ia tidak mampu mengusainya’.”

Abdullah bin Umar Radhiyallahuโ€™anhuma berkata: “Pada suatu hari Nabi ๏ทบ menceritakan tentang Dajjal kepada orang-orang, lalu bersabda:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุจูุฃูŽุนู’ูˆูŽุฑูŽุŒ ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณููŠู’ุญูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุนู’ูˆูŽุฑู ุงู„ู’ุนูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ุ› ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ุนูู†ูŽุจูŽุฉูŒ ุทูŽุงูููŠูŽุฉูŒ

‘Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah matanya. Ingatlah, sesungguhnya Dajjal itu buta matanya sebelah kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol).’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-60, Kitab Para Nabi bab ke-48, bab “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an”)

Allah ๏ทป memberikan keajaiban-keajaiban dan kemampuan kepada Dajjal hakekatnya adalah untuk menguji manusia.

Telah dijelaskan di hadits sebelumnya:

1. Mata Dajjal Buta Sebelah Kanan

Makna Al-Masih

Kata al-Masih yang dikaitkan pada Dajjal dan kata al-Masih yang dikaitkan pada Isa alaihissalam.

โ–ช๏ธAl-Masih Bisa bermakna Jujur atau Dusta. Maka jika dikaitkan Dajjal bermakna Dusta dan jika dikaitkan dengan Nabi Isa alaihissalam bermakna Jujur.

Secara makna Al-Masih adalah mengusap, menghapus atau menutupi. Yaitu yang ditutupi adalah kebenaran atau keimanan. Sementara mata Dajjal yang satu terhapus hingga buta sebelah kanan.

โ–ช๏ธSementara pada Isa alaihissalam memiliki mukjizat mengusap orang yang buta matanya menjadi sembuh atas izin Allah ๏ทป. Sehingga disebut al-masih.

2. Tulisan di Antara Kedua Mata Dajjal

Tertulis di antara kedua matanya ูƒ ู ุฑ yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.

3. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.

4. Fitnah Dajjal: Bersamanya ada surganya dan nerakanya.

5. Fitnah Dajjal: Bersamanya ada Air dan Api

6: Rasulullah ๏ทบ menjelaskan tentang Dajjal, cara menghadapi, keajaiban-keajaiban Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, munculnya Nabi Isa dan Kematian Kaum Mukminin.

Bab 19: Peristiwa Ibnu Shayyad – Lanjutanย 

Telah dijelaskan sebelumnya keadaan Ibnu Shayyad dan pertanyaan Nabi kepadanya yang menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak mengatakan jati diri Ibnu Shayyad secara detail, karena beliau sama sekali tidak mendapatkan wahyu bahwa dia adalah Dajjal atau yang lainnya.

Sementara โ€˜Umar pernah bersumpah di sisi Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal, dan Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak mengingkarinya.

Sebagian Sahabat berpendapat dengan apa yang diungkapkan oleh โ€˜Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir, Ibnu โ€˜Umar, dan Abu Dzarr Radhiyallahu anhum.

Yasir bin Jabirย berkata: Angin merah bergejolak di Kufah lalu seseorang datang, ia tidak memiliki kebiasaan lain selain berkata: Wahaiย Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah tiba. Yasir berkata: Ibnu Mas’ud duduk setelah sebelumnya bersandar lalu berkata: Kiamat tidak terjadi hingga harta warisan tidak dibagi dan harta rampasan tidak membuat senang. Setelah itu ia berisyarat dengan tangannya seperti ini, ia menunjuk ke arah Syam lalu berkata: Musuh berkumpul untuk kaum muslimin dan kaum muslimin pun berkumpul untuk (menghadapi) mereka. Aku berkata: Romawi maksudmu? Ia menjawab: Ya, saat perang itu terjadi serangan besar-besaran. Kaum muslimin mengirim sekelompok pasukan agar mati, tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Pada hari keempat, sisa kaum muslimin yang masih ada maju lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka. Mereka membunuh banyak pasukan, mungkin ia berkata: Tidak terlihat sepertinya, atau mengatakan: Tidak terlihat sepertinya (LAM YURAA MITSLUHAA atau LAM YURA MITSLUHAA), hingga burung-burung berterbangan melintasi segala penjuru mereka dan tidaklah melintasi mereka melainkan pasti tersungkur mati. Satu kabilah menghitung, tadinya berjumlah seratus orang tapi mereka hanya menjumpai satu orang saja, lalu harta rampasan perang mana yang bisa membuat senang atau harta peninggalan mana yang bisa dibagikan. Saat mereka seperti itu, mereka tiba-tiba mendengar serangan lebih besar darinya kemudian orang yang berteriak mendatangi mereka bahwa Dajjal telah mengganti mereka dikeluarga mereka lalu mereka membuang yang ada ditangan mereka kemudian pulang, setelah itu mereka mengirim sepuluh tentara berkuda ke depan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya aku mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka dan warna kuda mereka. Mereka adalah tentara berkuda terbaik di muka bumi saat itu atau diantara tentara berkuda yang terbaik di atas bumi saat itu.”ย 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘ Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang lari dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka ‘Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ‘ merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya.”

[Muslim]