Setiap hal ada pasangannya, ada kebenaran ada kebatilan, ada malam ada siang, demikian juga ada sunnah, ada lawannya yaitu bid’ah.
Untuk mengetahui tentang bid’ah, tentu harus mempelajarinya. Lihatlah seorang sahabat yang mulia yaitu Hudzaifah Ibnul Yaman, begitu semangat mengenali kejelekan, di samping ia juga paham amalan baik. Hudzaifah berkata, “Manusia dahulu biasa bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kebaikan. Aku sendiri sering bertanya mengenai kejelekan supaya aku tidak terjerumus di dalamnya.” ( HR. Bukhari no. 3411 dan Muslim no. 1847)
Bid’ah bertingkat-tingkat, dan Hukumannya juga bertingkat. Sebagainya masih disebut Ahlussunnah, meskipun terjerumus ke dlm perbuatan bid’ah.
Kata bid’ah salah satu istilah dalam syariat Islam. Kalimat ini tentunya tidak asing ditengah kaum muslimin secara umum, para penggiat dakwah yang memiliki perhatian lebih terhadap ilmu dan agama, para pencinta kebenaran yang masih memiliki ghirah kecemburuan untuk menjaga kemurnian Islam, juga tidak asing bagi kalangan yang sensitif terhadap dengan istilah ini, untuk membela ritual adat yang disematkan atas nama agama. Sejatinya Bid’ah adalah pandemi dan musuh kita bersama.