Bismillah, Ya Allah! mudahkanlah dan berikanlah pertolongan-Mu untukku.
Segala puji bagi Allâh ﷻ Rabb Pencipta, Penguasa, Pengatur alam semesta, tidak ada illah yang berhak disembah melainkan Allâh ﷻ.
Kematian suatu yang misteri dan penuh teka-teki bagi siapa saja yang tidak memiliki maklumat yang benar tentang hakikatnya. Oleh karenanya beragam pandangan, tebakan dan keyakinan aneh tentang kematian. Kematian suatu yang pasti mememui seluruh makluk yang bernyawa tanpa terkecuali anak Adam. Hal itu dibenarkan oleh argumentasi akal dan petunjuk wahyu (an-naql).
Dari sisi akal, hal itu diakui oleh semua manusia bahwa kehidupan mereka tidak kekal abadi, tidak satupun manusia yang hidup abadi didunia ini, semuanya akan bertahap menuju titik kerusakan, kondisi kuat akan berangsur lemah, kegagahan, kecantikan perlahan akan memudar, sehingga semuanya akan menemui yang namanya ajal dan kematian.
Dari sisi naql, sangat banyak dalil penjelasan dari Al-Quran dan Hadist yang sahih bahwa kehidupan manusia pasti akan berakhir. Allâh ﷻ berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
📖 Al-Anbiya ayat 35. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَ
📖 Al-Anbiya ayat 8. Dan Kami tidak menjadikan mereka (rasul-rasul) suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak (pula) hidup kekal.
۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
📖 Ar-Rum ayat 54. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
🏷️ Berkata Abu Bakar bin Muawwal:
Kondisi kita tidak lain kecuali satu dari tiga keadaan .. Usia muda, beruban lantas mati Akhir nama yang disandang seseorang “si tua renta” .. dan nama berikutnya mereka panggil dengan “mayat”. (Az-Zuhd Al-Kabir 1/254, Imam Al-Baihaqi, Mawaridu az-Zam-an li Durusi az-Zaman 5/296).