Tag Archives: Adzab Kubur

Hidup didunia yang relative sangat pendek, setelah masuk alam kubur, di barzakh manusia akan menunggu dalam masa yang amat panjang sampai datangnya hari ditiupnya sangkakala untuk berbangkit. Berapa lama dialam kubur tidak seorangpun yang mengetahuinya kecuali Allâh ﷻ, bisa jadi ratusan tahun, ribuan bahkan lebih sebagaimana orang-orang yang telah mendahului kita.

Berkata Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah: “Manusia sejak diciptakan senantiasa menjadi musafir, batas akhir perhentian perjalanan mereka adalah surga atau neraka”. (Al-Fawaid, 1/190).

Perjalanan alam barzakh menuju ke akhirat, berkumpul di mahsyar, hisab dan segenap peristiwa-peristiwa besar lainnya hingga sampai masuk surga atau jatuh ke neraka, itu merupakan perjalanan yang teramat panjang. Setiap manusia pasti akan melintasi sirath tanpa terkecuali. Orang beriman selamat hingga ke negri yang penuh kedamaian, adapun orang kafir dan semisal mereka, akan nyemplung di negri yang penuh kesedihan, azab yang mengerikan. Allâh ﷻ berfirman:

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. (QS Maryam ayat 71).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Maka dibentangkanlah Sirath ditengah permukaan Jahannam, aku dan ummatku yang pertama sekali melewatinya dari golongan para rasul, dan tidak seorangpun yang berani berbicara dihari itu kecuali para rasul. Dan ucapan para Rasul-Nya saat itu: “Wahai Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”. (HR Bukhari (no. 806).

Dari Sahabat Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda:

“Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan diatas permukaan Jahannam. Kami bertanya:” Wahai Rasulullah, bagaimana bentuk jembatan itu? Nabi n berkata,” Licin (lagi) menggelincirkan. Diatasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd dikenal dengan pohon Sa’dan …”. (HR. Bukhari (no. 7439).

Dari Sahabat Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda:

“Pengait itu seperti pohon Sa’dan. Diantara mereka ada yang binasa disebakan amal perbuatannya (semasa didunia), dan diantara mereka ada yang tergelincir namun akhirnya selamat”. (HR. Bukhari (no. 806).

Alam kubur adalah turunan dari Iman kepada hari akhir, karena alam kubur adalah gerbang menuju akhirat. Sebagain manusia ada yang mendustakan dan ada yang mengimani adanya alam kubur.

Orang yang tidak beriman kepada alam kubur (adzab dan nikmat) maka masuk dalam kategori ahli bid’ah. Seperti yang menolak hadits-hadits ahad yang menjelaskan adanya alam kubur.

Azab dan nikmat kubur itu haq dan benar adanya. Setiap muslim wajib beriman dan senantiasa berlindung kepada Allâh ﷻ dari azab dan penderitaan kubur. Negeri asing tak berpenghuni, gelap yang mengerikan, tidak seorangpun yang menemani kita, tidak harta, tidak pula kekasih dan keluarga didunia, kecuali amal shaleh diatas tauhid dan sunnah Rasulullah ﷺ . Siskaannya beragam, sesuai perbuatan dan kezhaliman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sungguh kuburan ini dipenuhi kegelapan atas penghuninya dan sesungguhnya Allah meneranginya dengan shalatku atas mereka”. (HR. Muslim (no. 956), tentang kisah wafatnya Ummu Mihjan).

Dalam hadist yang maknanya sahih, dari Abi Sa’id Radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sungguh kuburan itu adalah taman dari taman-taman surga atau lubang daripada lubang-lubang neraka”. ( HR. At-Turmizi 4/220 (no. 2460), lihat Da’if Sunan At-Turmizi 1/280, As-Silsilah ad-Da’ifah (no. 4990.)