Ibadah Adalah Cinta yang Diiringi dengan Ketundukan dan Penghinaan Diri kepada yang Dicintai
📖 Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata:
Kekhususan ibadah adalah cinta yang diiringi dengan ketundukan dan penghinaan diri kepada yang dicintai. Barang siapa yang mencintai sesuatu dan merendahkan diri kepadanya berarti dia telah beribadah dengan hatinya. Bahkan, ibadah itu merupakan tingkatan akhir (puncak) sebuah cinta. Hal ini dinamakan juga dengan tatayyum.
Tingkatan cinta yang pertama adalah al-‘alaaqah (hubungan). Dinamakan hubungan karena terdapat keterkaitan antara hati orang yang mencintai dan orang yang dicintai.
▪️ Seorang penya’ir berkata:
Aku punya hubungan dengan Laila, si pemilik kuncir, saat payudara gadis sebaya dengannya belum berbentuk.
▪️ Penyair lain berkata:
Apakah engkau berhubungan dengan Ummul Walid, padahal kepalamu telah beruban seperti tanaman yang memutih? Tingkatan cinta selanjutnya adalah shabaabah (kerinduan). Dinamakan demikian karena tertuangnya hati orang yang mencintai kepada yang dicintai.