بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Ummahat Doha – Senin Pagi
Tanggal: 5 Dzulqa’dah 1445 / 13 Mei 2024
Tempat: Aind Khalid
Bersama: Ustadz Abu Abdus Syahid Isnan Efendi, Lc, M.A Hafidzahullah


🎞 Lihat di Facebook: Assunnah Qatar


Allah ta’aala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 174:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَيَشْتَرُونَ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ إِلَّا ٱلنَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

Allah ta’aala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 175:

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ وَٱلْعَذَابَ بِٱلْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَآ أَصْبَرَهُمْ عَلَى ٱلنَّارِ

Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!

📚 Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H

174-175. Ini merupakan ancaman keras terhadap orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada rasul rasulNya dari ilmu yang telah diambil ikatan janji oleh Allah atas para ulama agar menjelaskan ilmu itu kepada manusia dan tidak menyembunyikannya. Maka barangsiapa yang menggantikannya dengan tujuan-tujuan duniawi lalu mencampakan perintah Allah, maka orang-orang itu “sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api,” karena harga yang mereka dapatkan itu mereka peroleh dengan jalan pencaharian yang paling jelek dan paling diharamkan, maka balasan mereka adalah sejenis dengan perbuatan mereka, “dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat,” bahkan Allah murka kepada mereka dan berpaling dari mereka dan ini lebih besar bagi mereka daripada siksa neraka, “dan tidak menyucikan mereka,” maksudnya, tidak menyucikan mereka dari akhlak akhlak yang hina, mereka tidak memiliki perbuatan-perbuatan yang pantas untuk dipuji, diridhai dan diberi pahala, mereka tidak disucikan karena mereka melakukan perbuatan yang menjadi sebab tidak adanya penyucian, yang mana penyebab-penyebabnya paling besarnya adalah mengamalkan kitabullah, mengambil petunjuk darinya dan berdakwah kepadanya, namun mereka malah mencampakan kitabullah, berpaling darinya, dan mereka lebih memilih kesesatan daripada petunjuk dan lebih memilih adab daripada ampunan. Maka tidaklah patut bagi mereka kecuali neraka, lalu bagaimana mereka dapat bersabar padanya? dan bagaimana ketegaran mereka didalamnya?

Allah ta’aala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 176:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ نَزَّلَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخْتَلَفُوا۟ فِى ٱلْكِتَٰبِ لَفِى شِقَاقٍۭ بَعِيدٍ

Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).

📚 Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H

176. “Yang demikian itu,” yakni telah disebutkan, yaitu pembalasannya dengan adil dan pencegahan Allah dari sebab-sebab hidayah bagi orang yang enggan memilih nya dan lebih memilih selain darinya, “adalah karena Allah telah menurunkan Alkitab dengan membawa kebenaran,” dan termasuk kebenaran adalah membalas orang yang berbuat baik dengan kebaikan dan membalas orang yang berbuat buruk dengan keburukan.

Demikian juga dalam FirmanNya, “Allah telah menurunkan Alkitab dengan membawa kebenaran” terdapat dalil yang menunjukkan bahwa Allah menurunkan untuk memberikan Hidayah kepada makhlukNya dan menerangkan kebenaran dari kebatilan dan petunjuk dari kesesatan, dan barangsiapa yang menyimpangkan dari maksud awalnya, maka pantaslah atasnya hukuman yang paling keras. “Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kebenaran Alkitab itu benar-benar dalam penyimpangan yang jauh,” Maksudnya, bahwa orang-orang yang berselisih tentang Alkitab, beriman dengan sebagiannya, dan ingkar kepada sebagiannya dan orang-orang yang merubahnya serta menyelewengkannya menurut hawa nafsu dan tujuan mereka, “benar-benar dalam penyimpangan,” yakni penyelewengan “yang jauh” dari kebenaran, karena mereka telah menyelisihi Alkitab yang datang dengan kebenaran dan pasti serasi dan tidak bertolak belakang, lalu kacaulah kondisi mereka dan banyaklah perselisihan mereka, yang akhirnya mengakibatkan perpecahan. Berbeda dengan ahli kitab yang beriman kepadanya dan menjadikannya sebagai Hakim dalam segala urusan, mereka saling sepakat dan mereka memiliki kebersamaan dengan cinta, saling berkumpul di atasnya.

Ayat ini mengandung Ancaman bagi orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan orang-orang yang mendahulukan tujuan-tujuan duniawi dengan siksaan dan kemurkaan, dan bahwasanya Allah tidak menyucikan mereka dengan taufikNya dan tidak pula dengan ampunanNya.

Ayat ini juga menyebutkan sebab kenapa mereka mendahulukan kesesatan daripada petunjuk, yang mengakibatkan mereka memilih siksaan daripada ampunan, kemudian ungkapan iba untuk mereka dengan keberanian mereka yang besar terhadap api neraka karena pengetahuan mereka tentang penyebab yang mereka lakukan yang menjerumuskan mereka ke dalam neraka tersebut, dan bahwa kita meliputi kebenaran yang mengharuskan untuk disepakati dan tidak diperselisihkan, dan bahwa setiap orang yang menyelisihinya, maka ia berada jauh sekali dari kebenaran, pertentangan, dan perseteruan. wallahualam.