Kajian Rutin Sabtu Barwa Village
Bersama: Ustadz Abu Muhammad Syukron Khabiby, Lc. M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Edisi: 21 Dzulqaidah 1444 / 10 Juni 2023

 

Beriman kepada syafa’at bersifat tauqifiyah, artinya harus berlandaskan dalil dan syafa’at semuanya milik Allah ‘azza wa jalla. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قُل لِّلَّهِ ٱلشَّفَٰعَةُ جَمِيعٗاۖ

“Katakanlah semua syafaat hanyalah milik Allah.” (az-Zumar: 44)

Arti syafa’at

  • Secara bahasa Syafa’ berarti ganda. Yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi ganda.
  • Secara istilah memberi pertolongan atau manfaat kepada orang lain, baik untuk memberi manfaat atau menolak mudharat

Syafaat di akhirat hanya akan didapat dengan tiga syarat:

1. Adanya ridha Allah ‘azza wa jalla bagi syafi’ (orang yang memintakan syafaat)
2. Adanya ridha Allah ‘azza wa jalla bagi orang yang dimintakan syafaat untuknya.
3. Izin dari Allah ‘azza wa jalla.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

مَن ذَا ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ

“Tidak ada yang memberikan syafaat disisi Allah kecuali dengan izin-Nya.” (al-Baqarah: 255)

وَلَا يَشۡفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ٱرۡتَضَىٰ

“Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali bagi orang yang diridhai-Nya.” (al-Anbiya’: 28)

يَوْمَىِٕذٍ لَّا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَرَضِيَ لَهٗ قَوْلًا

Pada hari itu tidak berguna syafaat (pertolongan), kecuali dari orang yang telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, dan Dia ridai perkataannya. ( QS. Taha Ayat 109)

Ayat-ayat di atas jelas membantah adanya pendapat yang seperti mempunyai surga sendiri, mampu memberi pertolongan padahal dia sendiri tidak akan mampu menanggungnya.

Pembagian Syafaat

1. Dalam urusan dunia
2. Dalam urusan akhirat:

2.1. Syafa’at khusus: Hanya milik Rasulullah ﷺ

2.1.1. Asy-Syafaatul ‘Uzhma (syafaat teragung).

Syafaat ini khusus dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syafaat ini disepakati keberadaannya. Ketika manusia merasakan dahsyatnya Padang Mahsyar, mereka mendatangi Nabi Adam ‘alaihissalam, Nabi ﷺ Nuh ‘alaihis salam, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Nabi Musa ‘alaihissalam, dan Nabi Isa ‘alaihissalam. Namun, mereka semua tidak bersedia. Akhirnya manusia datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2.1.2 Syafaat dari Rasulullah ﷺ bagi penduduk surga untuk masuk surga.

Karena para penghuni surga bisa masuk ke dalam surga setelah pintu surga pertama kali dibuka oleh Nabi. Nabi bersabda,

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ : مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ : مُحَمَّدٌ ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Pada hari kiamat, aku mendatangi pintu surga, lalu aku minta agar dibukakan. Sang penjaga pintu bertanya, “Siapa kamu?” Aku jawab, “Muhammad.”Kemudian penjaga ini menyatakan, “Aku diperintahkan untuk membuka karenamu. Tidak akan aku buka pintu surga bagi siapapun sebelum kamu.” (HR Muslim 507)

2.1.3 Syafaat khusus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, hingga dia diringankan azabnya.

Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang pamannya, Abu Thalib, kemudian beliau bersabda:

لعله تنفعه شفاعتي يوم القيامة ، فَيُجْعَلُ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ نَارٍ، يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ، يَغْلِي مِنْهُ دِمَاغُهُ

“Semoga syafaatku bermanfaat baginya kelak pada Hari Kiamat. Api neraka hanya diletakkan setinggi dua tumitnya hingga membuat otaknya mendidih.” (HR Muslim no. 210)

2.1.4 Untuk memasukkan umatnya ke dalam surga tanpa hisab.

Dan Nabi ﷺ mengabarkan, “Bahwa beliau pada hari kiamat akan bersujud kepada Allah dan menghaturkan segala pepujian kepada-Nya, beliau tidak langsung memberi syafaat lebih dahulu,… setelah itu baru dikatakan kepada beliau: “Angkatlah kepalamu, katakanlah niscaya ucapanmu pasti akan didengar, dan mintalah niscaya permintaanmu akan dikabulkan, dan berilah syafa’at niscaya syafa’atmu akan diterima”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Agar Mendapat Syafaat

1. Menjadi ahli tauhid dan sunnah.

Dan Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu bertanya kepada beliau: “siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafa’atmu? Beliau menjawab: “yaitu orang yang mengucapkan la Ilaha Illallah dengan ikhlas dari dalam hatinya”. (HR. Bukhari dan Ahmad)

Maka inilah Syafa’at yang ditetapkan ini adalah syafaat untuk Ahlul Ikhlas Wat tauhid (orang-orang yang mentauhidkan Allah dengan ikhlas karena Allah semata) dengan seizin Allah; bukan untuk orang yang menyekutukan Allah dengan yang lain-Nya.

2. Selalu sholat berjama’ah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ

“Ada tujuh golongan yang Allah menaunginya dalam naunganNya di hari tidak ada naungan kecuali naunganNya, yaitu Pemimpin yang adil, Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, Pemuda yang hatinya terpaut kepada masjid…” ([HR Bukhari Muslim])

3. Menutupi aib orang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat nanti.” (HR. Muslim)

Hendaknya kita juga memiliki sifat agar membeberkan aib orang lain agar aib kita tidak dibuka Allâh ﷻ.

2.2 Syafaat Umum: untuk para Nabi, Malaikat dan orang-orang yang Shalih.

  • 2.2.1 Syafaat bagi ahli tauhid yang berada di neraka agar keluar darinya.
  • 2.2.2 Syafaat bagi satu kaum yang pantas masuk neraka (karena tidak beramal) agar tidak masuk neraka karena ahli tauhid.
  • 2.2.3 Syafaat bagi penduduk surga untuk kerabat atau temannya agar keluar dari neraka.
  • 2.2.4 Syafaat bagi ahli neraka dan tidak jadi dimasukkan ke dalam neraka.

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan disalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, dalam kondisi mereka tidak menyekutukan Allah sedikitpun, niscaya Allah akan mengabulkan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)

2.2.5 Syafaat bagi penduduk surga untuk ditinggikan derajatnya di surga.

Semoga Allah Ta’ala memahamkan kita semua untuk beramal dan bertauhid agar mendapatkan syafaat kelak. Aamiin.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم