بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Online – Teams Awqaf
Wakra, 25 Dzulqa’dah 1445 / 2 Juni 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱



Ketenangan dalam Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah – Lanjutan

Melanjutkan pembahasan sebelumnya, bahwasanya Islam adalah agama yang membawa ketenangan.

Hadits Sahl bin Saad Al-Saadi yang diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi, di mana Rasulullah bersabda:

اَلأَنَاةُ مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

Kehati-hatian datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan datangnya dari setan”

Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu berkata: “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah keadaan tenang dan sabar.”

Pada pertemuan sebelumnya, telah dijelaskan beberapa aturan agama dalam ketenangan ibadah, berikut lanjutannya:

1. Tenang Berjalan ketika Shalat

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلاَ تُسْرِعُوا ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu’lah. Gerakan imam yang kalian dapati, ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602).

Hendaknya keluar rumah dalam keadaan suci (sudah berwudhu) agar ia mendapatkan pahala dari setiap langkahnya menuju masjid.

Apabila ia sudah berada di dalam masjid, maka ia sudah dihitung dalam pahala shalat selama niatnya masih untuk melakukan shalat. Para malaikat pun akan selalu memanjatkan doa untuknya selama ia tidak berpindah tempat duduk di mana ia melaksanakan shalat, para malaikat itu memanjatkan, “Ya Allah kasihi dia, ampuni dia, dan hapuskan dosa-dosanya,” selama ia tidak berhadas dan tidak batal wudhunya.” (HR Muslim no 649)

2. Tenang berdiri hingga Iqamah Shalat

Hendaknya jangan mendahului imam berdiri sebelum iqomat ditegakkan. Tunggulah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.

Dari Abu Qatadah –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِي

رواه البخاري (637) ومسلم (604)

وفي رواية لمسلم : حَتَّى تَرَوْنِي قَدْ خَرَجْتُ

“Jika shalat sudah dikumandangkan iqamah, maka janganlah kalian berdiri sampai kalian melihatku”. (HR. Bukhari: 637 dan Muslim: 604 dan di dalam riwayat Muslim: “Sampai kalian melihatku telah keluar”)

3. Hamba Allah ﷻ selalu Berjalan dengan Tenang

Dalam diri Rasulullah ﷺ terdapat banyak teladan baik yang bisa umat Islam tiru, di antaranya adalah cara berjalan beliau. Cara Nabi ﷺ berjalan disebut sebagai yang paling ideal. Seperti apa?

Ucapan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dinukil dari Kitabul-Aadab karya Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, “Apabila Rasulullah ﷺ berjalan, tubuh beliau agak ke depan. Beliau adalah orang yang jalannya cepat, cara berjalannya paling bagus dan paling tenang.”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan:

وَلَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي وَجْهِهِ، وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَسْرَعَ فِي مِشْيَتِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا الْأَرْضُ تُطْوَى لَهُ إِنَّا لَنُجْهِدُ أَنْفُسَنَا وَإِنَّهُ لَغَيْرُ مُكْتَرِثٍ

Tidak pernah aku melihat orang yang lebih tampan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Matahari bersinar di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat dalam berjalan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seakan-akan bumi dilipat bagi beliau, bahkan kami harus bersungguh-sungguh (jika berjalan bersama beliau) dan beliau bukan orang yang cuek” (HR. At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah, no.118)

Demikianlah sifat-sifat Ibadurrahman. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63:

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” (QS. Al Furqan: 63)

Ini adalah sifat-sifat hamba-hamba Allah yang beriman (orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati) yaitu dengan langkah yang tenang dan berwibawa, tidak sombong, dan tidak angkuh.

Sebagaimana Allah ﷻ berfirman: ((37)) (Surah Al-Isra). Adapun mereka berjalan dengan tidak sombong, tidak angkuh, tidak jahat, dan tidak takabur.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم