بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 45
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Alkhor, 20 Rabi’ul Akhir 1445 / 4 November 2023



Bab 45 – Pertemuan 7: Berziarah Kepada Para Ahli Kebaikan, Duduk-duduk Dengan Mereka, Mengawani -Menemani- Mereka, Mencintai Mereka, Meminta Mereka Supaya Berziarah Ke Tempat Kita, Meminta Doa Dari Mereka Serta Berziarah Ke Tempat-tempat Yang Utama

📖  Hadits 8:

367 – وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه: أن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَليَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ». رواه أَبُو داود والترمذي بإسناد صحيح، وَقالَ الترمذي: «حديث حسن».

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: “Seorang itu adalah menurut agama kekasihnya -teman atau sahabatnya-. Maka hendaklah seorang dari engkau semua itu melihat -meneliti benar-benar- orang yang dijadikan kekasihnya itu.” Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dengan isnad shahih dan Imam Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan.

Kata خَالِلُ bermakna teman dekat atau sahabat. Dan seseorang akan dipengaruhi agamanya oleh teman dekatnya.

Bab ini menjelaskan tentang berteman dengan orang-orang yang baik dan mencintai mereka. Karena agama pasti akan dipengaruhi oleh teman dekatnya. Dan ini tidak bisa dielakkan, sebagaimana Rasulullah ﷺ jelaskan : “Ruh yang baik berkumpulnya dengan ruh yang baik, sedang yang buruk dengan yang buruk.” (Hadits selanjutnya).

Maka jiwa yang baik akan berkumpul dengan jiwa yang baik atau yang semisal dengannya pada hal-hal yang sama. Maka, jika berkumpul dengan yang buruk, akan mempengaruhi satu dengan lainnya. Jiwa akan condong dengan yang satu kesamaan tabiat.

Hati yang memiliki kehidupan akan mampu mendengarkan kebaikan dan akan terus bersama dengan orang yang baik, dan temannya akan menunjukkan kebaikan dunia dan akhirat. Teman yang baik akan mempengaruhi tingkah laku, sikap dan kebiasaan hidupnya, dan dijauhkan dari segala penyakit hati sebab teman yang baik.

Sebaliknya, teman yang buruk akan mengarahkan kepada kebatilan (perbuatan maksiat) bahkan akan dicela jika berubah menjadi lebih baik. Seperti perbuatan orang-orang kafir yang mencela orang-orang yang beriman.

Maksudnya adalah seorang mukmin akan dipengaruhi oleh sahabatnya di dunia dan di akhirat. Jika bergaul dengan orang yang baik, seperti bergaul dengan penjual parfum. Dan jika bergaul dengan orang yang buruk, seperti bergaul dengan pekerja besi. Kebaikan akan menarik kepada kebaikan lainnya dan keburukan akan menarik kepada keburukan lainnya.

Karenanya, seseorang hendaknya melihat kepada teman-teman duduknya. Allâh ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zuhruf ayat 67:

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ ۗ

Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.

Dalam Surat Al-Furqan Ayat 28:

يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).

Dan ingatlah (wahai Rasul) pada hari orang yang berbuat kezhaliman terhadap dirinya akan menggigit dua tangannya lantaran penyesalan dan kekecewaan, sembari berkata, “Celaka aku, seandainya aku dulu mau mendampingi Rasulullah Muhammad dan mengikutinya untuk menjadikan Islam sebagai jalan menuju surga.”.

Dan ia merasakan penyesalan mendalam seraya berkata, ”Sekiranya aku dulu tidak menjadikan orang kafir si Fulan itu sebagai teman dekat yang aku ikuti dan aku cintai. Sesungguhnya teman akrab itu telah menyimpangkan diriku dari al-Qur’an setelah datang kepadaku. Dan setan yang terlaknat itu adalah makhluk yang selalu tidak mau menolong manusia.” Dalam ayat-ayat ini terkandung satu peringatan dari menjalin persahabatan dengan teman yang buruk, karena sesungguhnya dia bisa menjadi penyebab teman dekatnya masuk neraka.

Dalam ayat lainnya surat As-Shafat:

قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ اِنِّيْ كَانَ لِيْ قَرِيْنٌۙ

51. Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman,

يَّقُوْلُ اَىِٕنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِيْنَ

52. yang berkata, “Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?

Salah satu dari mereka berkata: “Dahulu di dunia aku memiliki teman yang mengingkari hari kebangkitan, kemudian dia berkata kepadaku, ‘bagaimana kamu dapat percaya dengan hari kebangkitan yang mustahil akan terjadi? Dan sungguh tidak masuk akal, bagaimana jika kita mati dan menjadi tanah maka kita akan dihidupkan kembali dan mempertanggungjawabkan perbuatan kita?’”

💡 Fawaid:

1. Sepatutnya bagi seorang muslim untuk mencari teman dan mencari yang bersih diantara mereka.
2. Diantara hak pertemanan adalah melihat mereka dengan pandangan yang sama.
3. Ashahibu saahib ‘temen itu menarik seseorang’ maka hendaklah seseorang melihat dimana ia meletakkan kakinya, karena menjadikan teman itu berdasarkan pemikiran.
4. Seseorang akan kuat agamanya dengan berteman dengan orang-orang yang beriman dan menjadi lemah imannya jika berteman dengan orang-orang yang jahat.

📖  Hadits 9:

368 – وعن أَبي موسى الأشعري – رضي الله عنه: أن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وفي رواية: قيل للنبي – صلى الله عليه وسلم: الرَّجُلُ يُحبُّ القَومَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟ قَالَ: «المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ».

Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu’anhu bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: “Seseorang itu beserta orang yang dicintainya.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam suatu riwayat lain disebutkan: Abu Musa Radhiyallahu’anhu berkata: “Nabi ﷺ ditanya: “Ada seorang mencintai sesuatu kaum, tetapi ia tidak pernah menemui mereka itu, bagaimanakah?” Beliau ﷺ lalu bersabda: “Seseorang itu beserta orang yang dicintainya.

Syarah hadits ini akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya. InshaAllah…

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم