بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 4 Rajab 1446 / 4 Januari 2025
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱


🎞️ Facebook Live Habibussalam


Sebaik-baik Kalian adalah yang paling Baik terhadap Keluarganya 

Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan haram. Di mana bulan haram ini adalah bulan yang dimuliakan.

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna:
1. Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
2. Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Karena itu tingkatkan kualitas ibadah kita di bulan ini untuk mendapatkan keutamaan yang banyak, termasuk kepada keluarga kita.

📖 Hadits ke-10:

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma , dari Nabi ﷺ beliau bersabda:

خيرُكم خيرُكم لأهلِه وأنا مِن خيرِكم لأهلي

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi (1977).

Keutamaan Perawi Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma

Beliau adalah sumber rujukan umat muslim, sahabat yang paling paham agama di zamannya, dan seorang imam dalam tafsir.

Abbas adalah paman Nabi ﷺ. Maka beliau sangat dekat dengan Rasulullah ﷺ dan sering bertanya kepada beliau dan diberikan wejangan pribadi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau didoakan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama,

اللَّهُمِّ فَقِّهْهُ في الدِّينِ، وعلِّمْهُ التَّأويلَ

Ya Allah, pahamkanlah ia akan agama dan ajarilah ia tafsir.” (HR. Ahmad no. 2879).

Maka beliau Merupakan sahabat Nabi yang diakui kepakarannya dalam masalah tafsir. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

Orang yang paling paham tentang Al-Qur’an adalah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.” (Tafsir Ibn Katsir, 1: 13)

📃 Penjelasan:

Dalam hadits ini tersimpan catatan penting. Bahwa orang yang paling tinggi derajatnya dalam kebaikan dan paling berhak meraih sifat tersebut ialah, orang-orang yang paling baik perilakunya kepada keluarganya. Sebab, keluarga, mereka itu merupakan orang-orang yang paling berhak dengan wajah manis dan cara bergaul yang baik, curahan kebaikan, diusahakan mendapatkan manfaat, dilindungi dari bahaya.

Kenalilah Lelaki Melalui Interaksinya Dengan Keluarganya

Sebuah kaidah mengatakan, seseorang akan mudah dikenali di rumah daripada di luar rumah. Penjelasannya, ia tidak sulit bersikap pura-pura di luar rumah, memerankan karakter yang berbeda dari karakter aslinya. Orang yang terbiasa kasar, bisa menampilkan karakter yang simpatik, sabar terhadap kesalahan orang lain di luar rumah. Karena kebersamaannya dengan orang lain di luar rumah sejenak. Bisa cuma setengah jam atau hanya satu jam.

Berbeda saat di rumah, ia akan susah memerankan dramanya sepanjang waktu. Sebab waktunya lama. Kesabarannya untuk bermuka dua akan terkikis seiring dengan perjalanan detik demi detik, sehingga akan kembali kepada kepribadian aslinya. Disebutkan oleh pepatah, kepura-puraan akan terkalahkan oleh sikap bawaan.

Maka, lelaki terbaik adalah lelaki yang berbuat baik kepada keluarganya. Karena keluarga adalah pondasi. Awal dari kebaikan adalah keluarga sendiri. Inilah yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Dan ini adalah ibadah yang agung sekaligus sunnah Nabi ﷺ.

Jika dia mampu membahagiakan keluarga maka dia akan mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat.

Inilah Mi’yar yang merupakan barometer kebaikan, jika dia berbuat baik kepada keluarga, maka sesungguhnya dia lelaki yang baik.

Maka, hadits di atas merupakan sebuah hadits yang sangat penting. Kendati ringkas lafazhnya, tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan pedoman yang jelas untuk mengenal seseorang. Wallahu a’lam.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

📖 Hadits ke-11:

Dari Iyas bin Abdullah bin Abi Dzubab Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

لَقَدْ طَافَ بِآلِ مُحَمَّدٍ نِسَاءٌ كَثِيرٌ يَشْكُونَ أَزْوَاجَهُنَّ لَيْسَ أُولَئِكَ بِخِيَارِكُمْ

“Sesungguhnya banyak wanita mengunjungi keluarga Muhammad untuk mengeluhkan suami-suami mereka; maka mereka (para suami itu) bukanlah termasuk yang terbaik di antara kalian.”

HR. Abu Dawud (2146), an-Nasa’i dalam al-Kubra (9167), dan Ibnu Majah (1985).

📃 Penjelasan:

  • Perawi Iyas bin Abdullah bin Abi Dzubab Radhiyallahu’anhu

Beliau sahabat yang tidak terkenal, tetapi beliau giat beribadah dan sering bertanya tentang keluarga hingga meriwayatkan beberapa hadits tentang keluarga.

Dan banyak hadits-hadits yang diambil para muhadditsiin.

Hadits di atas menunjukkan permasalahan keluarga dari suami-suami yang buruk telah ada sejak zaman Nabi ﷺ.

Tetapi pada saat itu, langsung diberi nasehat oleh Rasulullah ﷺ. Mari kita mencontoh dari seorang lelaki, suami, dan ayah terbaik yang memperlakukan wanita dengan sikap terbaik.

Rasulullah ﷺ senantiasa memberikan wasiat agar berbuat baik kepada kaum wanita. Lelaki hendaknya berlemah lembut serta berbuat baik kepada wanita sebab kondisi mereka. Terlebih lagi, seorang suami tak bisa lepas dari peran istri. Seorang yang bisa mengurus semua kebutuhan sang lelaki. Allah ﷻ berfirman, “Dan bergaullah dengan mereka secara patut (dengan cara yang baik)…” (QS an-Nisaa [4] :19)

Dikisahkan seorang Syaikh yang diketahui isterinya memiliki kekurangan dengan akhlak yang buruk, hingga dinasihati murid-muridnya untuk mencari lagi isteri yang baik. Namun beliau menjawab, aku telah dikaruniai nikmat yang banyak dan hanya dengan ujian ini aku tidak bersabar? Barangkali nanti malah aku mendapatkan isteri yang lebih buruk… Inilah kesabaran lelaki shalihah…

Janganlah para lelaki membenci semua yang ada pada wanita bersebab pada kelemahan yang ada padanya. Bisa jadi seorang wanita memiliki kekurangan. Amat mungkin banyak kekurangan. Namun, di balik kekurangan, pastilah terdapat kelebihannya.

Gunakanlah akal sehat dan kendalikan perasaan dan emosi agar baik segalanya. Wanita berada dalam kebaikan dan keburukan sehingga ia tidak akan bisa lurus pada satu keadaan. Luruskan dengan nasihat yang amat baik nan makruf.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم