بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 46 – 8
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Alkhor, 14 Sya’ban 1445 / 24 Februari 2024



باب فضل الحب في الله والحث عَلَيهِ وإعلام الرجل من يحبه، أنه يحبه، وماذا يقول لَهُ إِذَا أعلمه

Bab 46. Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Dan Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya

📖 Hadits 8:

وعن أَبي إدريس الخولاني رحمه الله، قَالَ: دخَلْتُ مَسْجِدَ دِمَشْقَ، فَإذَا فَتًى بَرَّاق الثَّنَايَا وَإِذَا النَّاسُ مَعَهُ، فَإِذَا اخْتَلَفُوا في شَيْءٍ، أَسْنَدُوهُ إِلَيْه، وَصَدَرُوا عَنْ رَأيِهِ، فَسَأَلْتُ عَنْهُ، فَقيلَ: هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَل – رضي الله عنه. فَلَمَّا كَانَ مِنَ الغَدِ، هَجَّرْتُ، فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي بالتَّهْجِيرِ، ووَجَدْتُهُ يُصَلِّي، فانْتَظَرتُهُ حَتَّى قَضَى صَلاتَهُ، ثُمَّ جِئْتُهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ، فَسَلَّمْتُ عَلَيهِ، ثُمَّ قُلْتُ: وَاللهِ إنّي لأَحِبُّكَ لِله، فَقَالَ: آلله؟ فَقُلْتُ: اللهِ، فَقَالَ: آللهِ؟ فَقُلْتُ: اللهِ، فَأَخَذَنِي بِحَبْوَةِ رِدَائِي، فجبذني إِلَيْهِ، فَقَالَ: أَبْشِرْ! فإنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ الله – صلى الله عليه وسلم – يقول: «قَالَ الله تَعَالَى: وَجَبَتْ مَحَبَّتي لِلْمُتَحابِّين فِيَّ، وَالمُتَجَالِسينَ فيَّ، وَالمُتَزَاوِرِينَ فيَّ، وَالمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ». حديث صحيح رواه مالك في الموطأ بإسناده الصحيح. قوله: «هَجَّرْتُ» أيْ بَكَّرْتُ، وَهُوَ بتشديد الجيم قوله: «آلله فَقُلْت: الله» الأول بهمزة ممدودة للاستفهام، والثاني بلا مد.

381. Dari Abu Idris al-Khawlani rahimahullah, katanya: “Saya memasuki masjid Damsyik, tiba-tiba di situ ada seorang pemuda yang bercahaya giginya -yakni suka sekali tersenyum- dan sekalian manusia besertanya. Jikalau orang-orang itu berselisih mengenai sesuatu hal, mereka lalu menyerahkan persoalan itu kepadanya dan mereka mengeluarkan uraian dari pendapatnya, kemudian saya bertanya mengenai dirinya, lalu menerima jawaban: “Ini adalah Mu’az bin Jabal. Setelah hari esoknya, saya datang pagi-pagi sekali, lalu saya dapati Mu’az sudah mendahului saya datang paginya. Ia saya temui sedang bershalat. Kemudian saya menantikannya sehingga ia menyelesaikan shalatnya. Seterusnya sayapun mendatanginya dari arah mukanya, lalu saya mengucapkan salam padanya, kemudian saya berkata: “Demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu karena Allah.” Ia berkata: “Karena Allahkah?” Saya menjawab: “Ya, karena Allah.” Ia berkata: “Karena Allah?” Saya menjawab: “Ya, karena Allah.” Mu’az lalu mengambil belitan selendangku, kemudian menarik tubuhku kepadanya, terus berkata: “Bergembiralah engkau, karena sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman -dalam hadis Qudsi: “Wajiblah kecintaanKu itu kepada orang-orang yang saling cinta mencintai karena Aku, saling duduk-duduk bersama karena Aku, saling ziarah menziarahi karena Aku dan saling hadiah menghadiahi karena Aku.”

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ dengan isnadnya yang shahih. Hajartu artinya berpagi-pagi sekali mendatangi, ini adalah dengan syaddahnya jim. Aallahi, faqultu: Allah. Yang pertama dengan hamzah mamdudah untuk istifham -pertanyaan-, sedang yang kedua tanpa mad.

📝 Syarah Hadits:

Dalam sanad hadits ini terdapat manfaat, yakni secara jelas menyatakan bahwa Abu Idris sempat berjumpa dengan Mu’adz bin Jabal serta sempat mendengar darinya dan meriwayatkan darinya, bertolak belakang dengan orang yang menafikan hal tersebut darinya.

Sehingga Abu Idris al-Khawlani rahimahullah adalah tabi’in karena hidup pada masa Nabi ﷺ tetapi tidak bertemu Nabi ﷺ dan bertemu sahabat Nabi ﷺ (Muridnya sahabat).

Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu adalah ulamanya para sahabat dan termasuk sahabat yang paling mulia (paling mengenal halal dan haram) dan berasal dari suku khazraj.

▪️Kalimat أَبْشِرْ – Bergembiralah artinya kabar gembira dengan lawan bicaranya.
▪️Kalimat وَالمُتَجَالِسينَ maknanya majlis-majlis untuk mengajak kebaikan dan melarang kepada kemungkaran.
▪️Kalimat المُتَبَاذِلِينَ adalah saling memberi karena Allah ﷻ. Seperti saling memberi makan, saling membantu dan bukan hanya karena uang, bisa juga dengan tenaga.

Hadits ini merupakan hadist penjelas akan keutamaan mencintai karena Allah.

🏷️ Kandungan Hadits:

1. Dianjurkan bagi seseorang untuk memberitahukan cintanya kepada orang yang dicintainya.
2. Barangsiapa mendatangi seseorang yang tengah sibuk beribadah, maka dianjurkan untuk tidak mengganggu ibadah yang sedang dilakukannya sarnpai dia selesai.
3. Barangsiapa yang bermaksud menemui seseorang karena suatu kebutuhan, maka hendaklah dia mendatanginya dari arah mukanya sehingga tidak mengagetkannya.
4. Manusia harus memiliki seorang berilmu yang mengarahkan mereka dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, kepadanya mereka merujuk dan kepada fatwanya mereka bersandar.
5. Mengucapkan salam sebelum berbicara.
6. Diperbolehkan meminta seseorang untuk bersumpah dengan tanpa melontarkan tuduhan.
7. Penjelasan penting mengenai keutamaan cinta karena Allah.
8. Di antara buah cinta karena Allah adalah kebiasaan saling berkunjunr saling membantu, dan saling melengkapi. Semuanya itu merupakan unsu unsur yang memperkuat tali cinta karena Allah.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم