https://www.assunnah-qatar.com/wp-content/uploads/2023/07/Takhliyah-dan-Tahliyah.mp3?_=1

Kajian Online Dzulhijjah – Teams Awqaf
Wakra, 21 Dzulhijjah 1444 / 9 Juli 2023
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd Hafidzahullah


Setelah memuji Allâh dan bersyukur atas nikmat yang Allâh ﷻ karuniakan kepada kita semua, kita berdoa agar Allâh ﷻ menolong pemuda pemudi Islam.

Pemuda memiliki kedudukan istimewa di dalam Islam. Para sahabat Nabi ﷺ ketika masuk Islam, rata-rata masih terbilang muda, seperti Abu Bakar masuk Islam berumur 38 tahun, Umar berusia 30an tahun dan sahabat Nabi ﷺ lainnya.

Pemuda di setiap umat adalah tulang punggung yang membentuk komponen pergerakan. Karena mereka memiliki kekuatan yang produktif dan kontribusi (peran) yang terus-menerus. Dan pada umumnya, tidaklah suatu umat akan runtuh, karena masih ada pundak para pemuda yang punya kepedulian dan semangat yang membara.

Allâh ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf ayat 15:

حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ

…sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun…

Inilah batasan umur pemuda… Batasan inilah waktu yang produktif, karena umur akan semakin tua maka semakin melemah…

Dalam ayat lain surat Ar – Rum ayat 54:

۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ

Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.

Maka, waktu produktif inilah, waktu yang paling bagus untuk dimanfaatkan. Terutama untuk persiapan ilmu dan amal, sebelum menjadi lemah.

Maka, tugas orang tua untuk mengarahkan para pemuda Islam. Karena orang tua juga bisa durhaka terhadap anak-anaknya.

Orang yang paling pandai adalah orang yang banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.

Maka, penyakit akhir zaman, para orang tua lebih mementingkan kepentingan dunia anak-anaknya, tetapi tidak cemburu dengan kepentingan akhirat mereka. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring. Kemudian seseorang bertanya, ‘Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?’ Rasulullah bersabda, “Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ‘Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ‘Apa itu ‘Wahn?’ Rasulullah berkata, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Beberapa metode pendidikan bagi para pemuda: At-Takhliyah dan Tahliyah

Maksud dari At-Takhliyah adalah menghilangkan kebiasaan masa lalu yang buruk. Takhliyah dengan menggunakan huruf khâ’ bermakna mengosongkan atau membersihkan; sedangkan tahliyah menggunakan huruf ha’ bermakna menghiasi.

Sehingga, selain harus membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, penyucian diri diharuskan untuk menghiasi diri dengan perbuatan terpuji. Selain membersihkan jiwa dari dosa, juga harus menghiasi diri kita dengan ketaatan.

Kebersihan jiwa diawali dengan bersihnya hati. Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati”. (Hadis Riwayat Bukhori).

Tahliyah ialah menghiasi diri dengan banyak amal saleh; dari yang terbesar, yaitu menauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala sampai yang terkecil, yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ(سورة لقمان: 22)

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan” (QS Surat: Luqman (22).

Jangan lelah mentarbiyah anak-anak kita para pemuda. Agar menjadi generasi Islam yang tangguh.