بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 9 Rabi’ul Akhir 1446 / 12 Oktober 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱

Kitab Al-Lu’lu wal Marjan – Muhammad Fu’ad Abdul Baqi
(Kumpulan hadits yang disepakati Bukhari Muslim)



Orang Mukmin di Akhirat bisa Melihat Allah ﷻ

📖 Hadits ke-113:

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه مرفوعاً: «جَنَّتانِ مِن فِضَّةٍ آنِيَتُهما، وما فيهما، وجَنَّتانِ مِن ذَهَبٍ آنِيَتُهما، وما فيهما، وما بين القومِ وبين أنْ ينظروا إلى ربِّهم إلَّا رِداءُ الكِبْرِياءُ على وجهِه في جَنَّة عَدْنٍ».
[صحيح] – [متفق عليه]

Dari Abu Musa Al-Asy’ari -raḍiyallāhu ‘anhu- secara marfū’, “Dua surga dari perak, wadah-wadahnya dan apa-apa yang ada di dalamnya. Dua surga dari emas, wadah-wadahnya dan apa-apa yang ada di dalamnya. Tidak ada tabir antara orang-orang dengan melihat kepada Rabb mereka, kecuali selendang kebesaran di wajah-Nya, kelak di surga ‘Adn.”

[Hadis sahih] – [Muttafaq ‘alaih]

Penjelasan Hadits:

Jumhur ulama’ mengatakan bahwa Allah tidak bisa dilihat dengan mata kepala di dunia. Berbeda dengan kelompok Musyabbihah(orang yang menyerupakan Allah dengan makhlukNya), juga sebagian As’ariyah dan orang –orang Shufi.

Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, melihat Allah di akhirat nanti adalah pasti kebenarannya dan barangsiapa yang mengingkarinya berarti kafir. Orang-orang mukmin akan melihatNya pada hari kiamat dan ketika mereka berada di dalam jannah sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Keyakinan seperti ini berdasarkan ijma’ Ahlus Sunnah.

Dasarnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ﴿٢٢﴾إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Mereka melihat RabbNya“. [Al-Qiyamah/75 : 22-23]

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

عَلَى اْلأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ

Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. [Al Muthaffifin/83 : 35].

Ibnu Katsir rahimahullah kembali menjelaskan arti memandang, yakni mereka melihat Allah Azza wa Jalla.

Sementara itu, berkaitan dengan mafhum dari firman Allah:

كَلآَّإِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ

Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka. [Al Muthaffifin/83 :15].

Imam Syafi’i rahimahullah, seperti dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menegaskan : “Dalam ayat ini terdapat dalil, bahwa kaum mu’minin akan melihat Rabb-nya pada hari (akhirat) itu”.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman.

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ

“Bagi orang-orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik dan tambahan“. [Yunus/10 : 26]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menafsirkan tambahan dengan kenikmatan melihat wajah Allah.

Dalil-dalil dari Hadits Rasulullah ﷺ:

Selain hadits di atas, Jarir bin Abdullah berkata.

قَالَ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِالهِi كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ إِذْ نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ فَقَالَ أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا لاَ تُضَامُّونَ أَوْ لاَ تُضَاهُونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَالَ فَ ( سَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ) (كتاب :كتاب مواقيت الصلاة باب :باب فضل صلاة الفجر رقم الحديث :547 الجزء :1 الصفحة 209 ,صحيح البخاري

Jarir bin Abdullah berkata: “Kami duduk bersama Rasulullah, kemudian beliau memandang bulan yang sedang purnama, lalu beliau bersabda: ”Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu sebagaimana engkau melihat bulan, tidak ada yang menghalangimu untuk melihat-Nya, kalau kamu mampu tidak meninggalkan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya maka lakukannlah. [HR.Bukhari Muslim]

Agar dapat Melihat Allah ﷻ

1. Iman dan Ihsan

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 137:

فَاِنۡ اٰمَنُوۡا بِمِثۡلِ مَآ اٰمَنۡتُمۡ بِهٖ فَقَدِ اهۡتَدَوْا ​ۚ وَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنَّمَا هُمۡ فِىۡ شِقَاقٍ​ ۚ فَسَيَكۡفِيۡکَهُمُ اللّٰهُ ​ۚ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُؕ‏ ١٣٧

Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Ibnu Rajab alhanbali rahimahullah berkata: bagi orang yang berbuat ihsan ada pahala yang terbaik di surga dan ada tambahan melihat Allah ﷻ di surga.

2. Menjaga shalat Subuh dan Ashar.

Hadits di atas, Jarir bin Abdullah berkata: “Kami duduk bersama Rasulullah, kemudian beliau memandang bulan yang sedang purnama, lalu beliau bersabda: ”Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu sebagaimana engkau melihat bulan, tidak ada yang menghalangimu untuk melihat-Nya, kalau kamu mampu tidak meninggalkan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya maka lakukannlah. [HR.Bukhari Muslim]

3. Berdo’a agar mendapatkan nikmat melihat wajah Allah ﷻ

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

ALLAAHUMMA INNII AS’ALUKA LADZ-DZATAN NAZHORI ILAA WAJHIKA WASY-SYAUQO ILAA LIQOO’IKA FII GHOIRI DHORROO’A MUDHIRROTIN WA LAA FITNATIN MUDHILLATIN

Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di surga),rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan”. (HR. an-Nasa’i No. 1305 dan dishahihkan al-Albani)

Do'a agar Melihat Wajah Allah ﷻ

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم