Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 44 – 3
Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd Hafidzahullah
Alkhor, 28 Dzulqaidah 1444 / 17 Juni 2023

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Bab 44: Menghormati Ulama, Orang yang Lebih Dewasa, dan Orang Terpandang, Mendahulukan Meraka, Menjunjung Tinggi Kedududukan dan Menonjolkan Martabat Meraka.

Hadits 3:

وعن عبد الله بن مسعود – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «لِيَلِني مِنْكُمْ أُولُوا الأحْلام وَالنُّهَى، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» ثَلاثًا «وَإيَّاكُمْ وَهَيْشَاتِ الأسْوَاق». رواه مسلم.

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu , katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Hendaklah menyampingi saya -dalam shalat- itu orang-orang yang sudah baligh dan berakal, kemudian orang-orang yang bertaraf di bawah itu.” Ini disabdakannya sampai tiga kali. Beliau ﷺ lalu melanjutkan: “Jauhilah olehmu semua akan berkeras-keras suara seperti -didalam- pasar. (Riwayat Muslim)

Hadits ini juga menjadi landasan dianjurkannya yang dibelakang imam sesuai dengan tingkatan ilmu dan pengetahuan agamanya, sesuai hadits sebelumnya.

Makna وَهَيْشَاتِ الأسْوَاق antara lain bercampur baur laki-laki dan perempuan, berselisih, bertengkar, mengangkat suara padanya. Inilah yang dilarang di dalam masjid. Inilah yang menjadi dalil bercampurnya Jama’ah sholat dengan wanita.

Termasuk didalamnya adalah perselisihan di dalam jual beli. Maka tempat yang paling dicintai Rasulullah ﷺ adalah masjid dan yang paling dibenci adalah pasar. Makanya, banyaknya terjadi masalah adalah di pasar. Karena rebutan harta.

Allâh ﷻ berfirman dalam Surat Al-Fajr Ayat 20:

وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّا

Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

Maka, pahala yang besar jika seseorang masuk pasar berdo’a seperti yang Rasulullah ﷺ ajarkan.

Fawaid Hadits:

1. Larangan bagi orang yang shalat untuk memunculkan fitnah di masjid dengan adanya pertengkaran di dalam masjid dan mengangkat suara padanya. Karena dapat menghilangkan kekhusyu’an.
2. Masjid memiliki kehormatan. Oleh karenanya diharamkan jual beli di dalamnya atau mengumumkan barang hilang. Demikian juga berbalas syair.
3. Dibedakan shaf dalam shalat antara laki-laki dan perempuan. Seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan di pasar.

Hadits 4:

وعن أَبي يَحيَى، وقيل: أَبي محمد سهلِ بن أَبي حَثْمة – بفتح الحاءِ المهملة وإسكان الثاءِ المثلثةِ – الأنصاري – رضي الله عنه – قَالَ: انطَلَقَ عَبدُ اللهِ بنُ سهْلٍ وَمُحَيِّصَة بن مَسْعُود إِلَى خَيْبَرَ وَهِيَ يَومَئذٍ صُلْحٌ، فَتَفَرَّقَا، فَأتَى مُحَيِّصَةُ إِلَى عبدِ اللهِ ابنِ سهل وَهُوَ يَتشَحَّطُ في دَمِهِ قَتِيلًا، فَدَفَنَهُ، ثُمَّ قَدِمَ المَدِينَةَ فَانْطَلَقَ عَبدُ الرحمان ابنُ سهل وَمُحَيِّصَةُ وحوَيِّصَةُ ابْنَا مَسْعُودٍ إِلَى النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَهَبَ عَبدُ الرحمن يَتَكَلَّمُ، فَقَالَ: «كَبِّرْ كَبِّرْ» وَهُوَ أحْدَثُ القَوم، فَسَكَتَ، فَتَكَلَّمَا، فَقَالَ: «أتَحْلِفُونَ وتَسْتَحِقُّونَ قَاتِلَكُمْ؟ … » وذكر تمام الحديث. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وقوله – صلى الله عليه وسلم: «كَبِّرْ كَبِّرْ» معناه: يتكلم الأكبر.

Dari Abu Yahya, ada yang mengatakan, namanya: Abu Muhammad, yaitu Sahal bin Abu Hatsmah -dengan fathahnya ha’ muhmalah dan sukunnya tsa’ mutsallatsah- al-Anshari Radhiyallahu’anhu, katanya: “Abdullah bin Sahal dan Muhayyishah bin Mas’ud berangkat ke Khaibar dan pada saat itu antara penduduk Khaibar -dengan Nabi ﷺ – ada persetujuan perdamaian. Kemudian kedua orang itu berpisah. Setelah itu Muhayyishah mendatangi tempat Abdullah bin Sahal, tetapi yang didatangi ini sudah dalam keadaan berlumuran darah dan telah terbunuh. Muhayyishah lalu menanamnya, terus berangkat kembali ke Madinah. Setelah itu Abdur Rahman bin Sahal, Muhayyishah dan Huwayyishah, yakni putera-putera Mas’ud, berangkat ke tempat Nabi ﷺ, lalu Abdur Rahman mulai berbicara, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: “Yang tua saja yang berbicara, yang tua saja yang berbicara,” sebab Abdur Rahman adalah yang termuda antara orang-orang yang menghadap itu. Abdur Rahman lalu berdiam diri dan kedua orang itulah yang berbicara. Sesudah itu Nabi ﷺ lalu bersabda: “Adakah engkau semua -berani- bersumpah dan dapat menghaki -berhak atas- orang yang membunuhnya itu?” Seterusnya Abu Yahya yang merawikan hadis ini -menyebutkan kelengkapan hadis di atas. (Muttafaq ‘alaih).

Hadits ini menjadi landasan dalil jika terjadi pembunuhan di suatu kaum, maka pada dakwaan bagi ahli waris yang terbunuh, diharuskan bersumpah sebanyak 50 kali, apabila menuntut diyat untuk dilakukan qishas.

Keutamaan orang tua atau lebih utama dan mendahulukannya diantara lainnya. Termasuk jika di dalam majelis, dahulukan mereka untuk berbicara.

Fawaid Hadits:

1. Bolehnya melakukan (muhadalah) perjanjian damai dengan musuh karena Islam suka perdamaian, apabila diperlukan. Tetapi jika Islam lebih kuat dan gencatan senjata tidak diperlukan, maka tidak perlu dilakukan.

2. Tidak pantas bagi perorangan kaum muslimin tentang urusan musuh apabila dampaknya luas bagi kaum muslimin tanpa izin pemimpin atau pemerintah.

3. Dahulukan orang yang lebih tua untuk berbicara.

4. Bersumpah pada dakwaan bagi ahli waris yang terbunuh. Adanya pembunuh ada 50 sumpah yang disumpahkan oleh orang yang terbunuh dari ahli warisnya. Apabila menuntut diyat untuk dilakukan qishas atau bagi tertuduh jika dia mengingkarinya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم