بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab: 𝕀𝕘𝕙𝕠𝕥𝕤𝕒𝕥𝕦𝕝 𝕃𝕒𝕙𝕗𝕒𝕟 𝕄𝕚𝕟 𝕄𝕒𝕤𝕙𝕠𝕪𝕚𝕕𝕚𝕤𝕪 𝕊𝕪𝕒𝕚𝕥𝕙𝕒𝕟
(Penolong Orang yang Terjepit – Dari Perangkap Syaitan)
Karya: Ibnul Qayyim al-Jauziyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 21 Rabi’ul Awal 1445 / 6 Oktober 2023



Bab 13 – Melumpuhkan Senjata-senjata Setan [Pertemuan 1]

Allah Ta’ala befirman mengabarkan tentang musuhnya iblis saat Dia menanyakan padanya mengapa menolak bersujud kepada Adam serta alasannya bahwa dia lebih baik dari Adam, sehingga Dia mengusirnya dari surga lalu iblis meminta tenggang waktu, dan Allah pun memberikannya, kemudian berkatalah musuh Allah tersebut, bisa terlihat pada surat Al-A’raf ayat 16-17 yang berbunyi:

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيم ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”

🏷️ Jumhur mufassirin dan ahli nahfu, pada kalimat لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيم ada kata yang mahdzuf atau dihilangkan kata على setelah kata لهم, maknanya jelas sekali bahwa setan akan mengganggu manusia dari jalan yang lurus secara langsung.

Makna bahwa saya akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus adalah seakan-akan syetan itu berkata, “Saya akan tekan mereka, saya akan terus mengintai mereka, dan saya akan senantiasa membelokkan mereka dan sebagainya.”

Ibnu Abbas berkata, “Maksud dari jalan Engkau yang lurus adalah dari agama-Mu yang nyata.” Ibnu Mas’ud berkata, “la adalah Kitabullah.” Jabir berkata, “la adalah Islam.” Mujahid berkata, “la adalah kebenaran.”

Semua yang dikatakan di atas, sesungguhnya kembali kepada satu makna, yaitu jalan yang menghubungkan kepada Allah Ta’ala.

Dan dalam hadits Sabrah bin Al-Fakih di muka telah disebutkan, “Sesungguhnya syetan menghalang-halangi anak Adam dengan segala jalan. “ (Al-Hadits). Sehingga tidak ada suatu jalan kebaikan pun melainkan syetan menghalang-halangi dan memutuskan orang yang melaluinya.

Adapun firman Allah, “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka mereka“, menurut Al-Hasan (Maksudnya Hasan Al-Bashri) maksudnya adalah dari sisi akhirat, dengan mendustakan Hari Kebangkitan, surga dan neraka.

Mujahid (Murid Ibnu Abbas) berkata, “Dari muka mereka”, maksudnya ke mana saja mereka memandang.”

“Dan dari belakang mereka”, Ibnu Abbas berkata, “Saya akan membuat mereka cinta terhadap dunia.” Al-Hasan berkata, “Saya akan menghiasi dunia mereka dan membuat mereka cinta kepadanya.” Dan dalam riwayat Ibnu Abbas yang lain disebutkan, “Maksudnya dari sisi akhirat.” Abu Shalih berkata, “Saya akan membuat mereka ragu-ragu dalam hal akhirat dan menjauhkan mereka daripadanya.” Mujahid juga berkata, “Dari sisi mana mereka tidak mampu melihat.”

“Dan dari kanan mereka”, Ibnu Abbas berkata, “Saya akan samarkan atas mereka urusan agama mereka.” Abu Shalih berkata, “Aku akan membuat mereka ragu-ragu dalam hal kebenaran.” Dan riwayat lain dari Ibnu Abbas, “Dalam hal kebaikan-kebaikan mereka.”

Abu Shalih juga berkata, “Dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.” Maksudnya aku akan membuat mereka bersikap munafik dan menjadikan mereka cinta kepadanya.”

Al-Hasan berkata, Dan dari belakang mereka.Maksudnya keburukan-keburukan yang ia perintahkan dan anjurkan serta yang ia hiaskan dalam pandangan mereka.”

Dan dalam riwayat shahih (oleh Al-Lalika’i dalam Syarhu Ushulis Sunnah dengan sanad hasan) dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu disebutkan bahwa ia berkata, “Syetan tidak berkata dari atas mereka. karena ia tahu bahwa Allah ada di atas mereka.” Asy-Sya’bi berkata, “(Karena) Allah Azza wajalla menurunkan rahmat dari atas mereka.” Qatadah berkata, “Wahai manusia, syetan mendatangi kalian dari semua arah, hanya saja ia tidak mendatangimu dari atas, karena ia tidak dapat menghalang-halangi dirimu dari rahmat Allah.”

Al-Wahidi berkata, “Orang yang mengatakan, kanan merupakan sindiran dari berbagai kebaikan dan kiri merupakan sindiran dari keburukan-keburukan adalah baik, karena kalau orang Arab berkata, ‘Jadikanlah aku di sebelah kananmu dan jangan kamu jadikan aku di sebelah kirimu’, maksudnya jadikanlah aku di antara orang-orang terdekatmu dan jangan engkau jadikan aku orang-orang yang jauh daripadamu.”

Syaqiq berkata, “Tidaklah datang suatu pagi kecuali syetan mengintaiku dari empat arah: Dari arah muka, belakang, kanan dan kiri, lalu dia berkata, ‘Janganlah kamu takut sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’, maka aku pun membaca ayat,

وَاِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى

Thaha ayat 82. Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.

Adapun dari belakangku, maka syetan menakut-nakutiku akan terlantarnya orang yang aku tinggalkan maka aku membaca ayat,

۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا

Hud ayat 6. Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.

Dan dari sebelah kananku, syetan mendatangiku melalui wanita, maka aku membaca ayat,

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

“Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-A’raaf: 128).

Dan dari sebelah kiriku syetan mendatangiku melalui berbagai syahwat dan keinginan, maka aku membaca ayat,

وَحِيْلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُوْنَۙ

“Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini.” (Saba’: 54).

Saya berkata, “Jalan-jalan yang dilalui oleh manusia hanya ada empat. la terkadang memilih jalan kanan, terkadang memilih jalan kiri, terkadang ia kembali ke belakang (di samping ia berjalan ke depan). Jalan mana saja yang ia tempuh dari berbagai jalan ini ia akan mendapati syetan senantiasa mengintai dirinya. Jika ia berjalan padanya dalam ketaatan, maka ia akan mendapati syetan berada padanya untuk merintangi, memutuskan, menghalang-halangi atau melambatkannya. Tetapi jika pada jalan itu ia melakukan maksiat, maka ia akan mendapati syetan tersebut mendorongnya, membantu, menolong dan memberinya angan-angan. Dan seandainya ia bisa berjalan ke bawah, niscaya syetan akan mendatanginya dari arah itu.”

Di antara yang menjadi bukti kebenaran apa yang dikatakan para salaf di muka adalah firman Allah, “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka.” (Fushshilat: 25).

Al-Kalbi berkata, “(Maksudnya) Kami jadikan syetan-syetan sebagai teman-teman setia mereka.” Muqatil berkata, “Kami sediakan untuk mereka teman-teman dari bangsa syetan.”

Ibnu Abbas berkata, “Apa yang ada di hadapan mereka berupa urusan dunia dan apa yang ada di belakang mereka berupa urusan akhirat.”

Dan maknanya adalah syetan-syetan itu menjadikan mereka memandang baik masalah dunia sehingga mereka mengutamakannya, serta mengakibatkan mereka mendustakan akhirat dan berpaling daripadanya. Karena itu ucapan musuh Allah, “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari arah muka dan belakang mereka“, menghimpun urusan dunia dan akhirat.

Sedangkan maksud firman-Nya, “Dari kanan dan kiri mereka“, adalah bahwa malaikat kebaikan dari sisi kanan menganjurkan temannya agar melakukan kebaikan, lalu dari arah yang sama syetan datang untuk menghentikannya dari melakukan hal tersebut. Dan bahwa malaikat keburukan dari arah kiri melarang dari yang demikian, tetapi kemudian syetan datang dari arah yang sama untuk menganjurkannya.

Hal ini merupakan keterangan rinci dari firman-Nya, “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Shaad: 82).


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم