بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 7 Sya’ban 1445 / 17 Februari 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱



Kitab Al-Lu’lu wal Marjan – Muhammad Fu’ad Abdul Baqi
(Kumpulan hadits yang disepakati Bukhari Muslim)

BAB: APAKAH ADA PERTANGGUNG JAWABAN TERHADAP AMAL YANG DILAKUKAN PADA MASA JAHILIYAH

Beruntunglah orang yang mendapat hidayah Islam. Hanya orang-orang pilihan Allah yang mendapat hidayah ini. Siapa yang Allah beri petunjuk kepada Islam, tak akan ada yang bisa menyesatkannya. Demikian pula sebaliknya, siapa yang Allah sesatkan dari Islam maka tak seorangpun bisa memberinya petunjuk.

📖 Hadits ke-75:

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu’anhu berkata: “Seseorang bertanya: “Ya Rasulullah apakah kami akan dituntut terhadap amal perbuatan kami di masa jahiliyah? Nabi ﷺ menjawab: “Siapa yang berbuat baik di dalam Islam, maka tidak akan dituntut terhadap amal yang dilakukan di masa jahiliyah. Dan siapa yang berbuat dosa dalam Islam, maka akan dituntut amal yang awal hingga yang akhir.”

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-88, Kitab Taubatnya Orang-orang yang Murtad dan bab ke-1, bab dosa orang yang menyekutukan Allah).

•┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈•

Jahiliyah dari kata al-Jahl [الجهل] yang artinya kebodohan.

Selanjutnya istilah ini digunakan untuk menyebut keadaan masyarakat sebelum diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

الجاهلية : ما كان قبل الإسلام

Jahilliyah adalah masa sebelum islam. (Fathul Bari, 10/468).

Zaman itu dinamakan zaman jahiliyah karena tingkat kebodohan mereka yang parah, tidak mengenal hak Allah dan hak makhluk. (al-Qoul al-Mufid, Ibn Utsaimin, 2/146).

Mereka tidak tahu tujuan hidup, hingga melakukan sesuatu yang jauh dari syariat Allah ﷻ. Jahiliyyah identik dengan tradisi hewani, kekufuran dan tidak berakhlak. Maka jahiliyyah adalah karakteristik yang jauh dari Allah ﷻ melalui petunjuk Rasulullah ﷺ.

Dari sini bisa disimpulkan, seseorang yang islamnya baik dan sungguh-sungguh, berasal dari non Muslim, maka dosa-dosanya dianggap tidak ada dan tidak diperhitungkan. Inilah karunia Allah ﷻ terhadap orang-orang yang masuk Islam. Karena dia tidak tahu dan belum mendapatkan petunjuk.

Ketaatan seseorang dipengaruhi oleh tingkat keimanan. Jika iman meningkat, maka ketaatan seseorang akan semakin bertambah. Namun sebaliknya, ketaatan akan berkurang dengan berkurangnya keimanan.

Amalan yang kontinu –walaupun sedikit- itu akan mengungguli amalan yang tidak rutin –meskipun jumlahnya banyak-. Amalan inilah yang lebih dicintai oleh Allah Ta’ala. Di antara dasar dari hal ini adalah dalil berikut.

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR Muslim no. 783)

•┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈•

📖 Hadits ke-76:

BAB: ISLAM, HIJRAH, DAN HAJI DAPAT MENGHAPUS DOSA YANG DILAKUKAN SEBELUMNYA

76. Ibnu Abbas Radhiyallahuma berkata: “Ada beberapa orang musyrik yang sering membunuh dan berzina datang kepada Nabi Muhammad ﷺ bertanya: “Sesungguhnya yang engkau ajarkan itu baik, andaikan engkau bisa memberitahu bahwa ada jalan untuk menebus dosa-dosa yang telah kami perbuat?”

Maka turunlah ayat:

وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina,” (AS. Al-Furqan: 68).

Dan ayat:

۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ

“Katakanlah hai hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendir, janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah.” (AS. Az-Zumar: 53)

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-65, Kitab Tafsir dan bab ke-39, bab tafsir surat Az-Zumar)

•┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈•

Hadits ini berkaitan dengan pertanyaan orang-orang musyrik yang telah sering membunuh dan berzina… hingga turun ayat ke 68 surat Al-Furqan.

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain selain Allah, tidak menganggap selain Dia (Allah) sebagai Tuhan, dan tidak membunuh secara sengaja jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan benar: yaitu jiwa yang ingkar setelah beriman, berzina setelah menikah (kawin) dan membunuh orang yang tidak membunuh orang lain. Mereka juga tidak melakukan zina dengan mendekati farji yang diharamkan tanpa melalui pernikahan dan kepemilikan yang benar. Dan barangsiapa melakukan salah satu dari 3 hal yang disebutkan itu maka di akhirat dia akan diberi hukuman, yaitu balasan atas kesalahan atau dosanya.

Akan tetapi dosa-dosa sebelum masuk Islam akan dihapus,seperti dijelaskan dalam hadits sebelumnya.

Hadits ini juga mengajarkan kita akan pentingnya khusnudzon kepada Allah ﷻ dan tidak putus asa kepadaNya. Seperti yang Allah ﷻ firmankan dalam surat Az-Zumar ayat 53.

Seorang mukmin harus memiliki khauf dan raja’ dalam hatinya. Yakni rasa takut dan harap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takut terhadap murka-Nya dan berharap mendapat rahmat-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:

وَعِزَّتِيْ لَا أَجْمَعُ عَلَى عَبْدِيْ خَوْفَيْنِ وَأَمْنَيْنِ إِذَا خَافَنِيْ فِي الدُّنْيَا أَمِنْتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِذَا أَمِنَنِيْ فِي الدُّنْيَا أَخَفْتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Demi kemuliaan -Ku, Aku tidak menghimpun pada hamba-Ku dua macam rasa takut dan dua macam rasa aman. Apabila dia merasa takut kepada-Ku di dunia, Aku membuatnya merasa aman pada Hari Kiamat. Apabila dia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku membuatnya takut pada Hari Kiamat. (HR. Ibnu Hibban dan Baihaqi; shahih)

•┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈•

📖 Hadits ke-77:

BAB: HUKUM AMAL ORANG KAFIR JIKA MASUK ISLAM

Hakim bin Hizam Radhiyallahu’anhu: “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ibadah yang telah aku lakukan di masa jahiliyah seperi sedekah, memerdekakan budak, dan silaturrahmi, apakah mendapat pahala?” Nabi ﷺ menjawab: “Engkau masuk Islam dengan (membawa) amal kebaikan yang telah engkau lakukan.”

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-24, Kitab Zakat dan bab ke-24, bab orang yang bersedekah semasa musyrik kemudian masuk Islam)

🏷 Maksudnya: mendapat pahala dari amal kebaikan yang dilakukan di masa jahiliyah, selama engkau melakukan amal seperti itu sesudah Islam.

•┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈•

FAIDAH HADITS

1. Luasnya Karunia Allah ﷻ

Dimana karunia Allah sangat luas. Dan karena keluasan karuniaNya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada orang yang masuk Islam amal kebaikan yang dulu ia lakukan di masa jahiliyah tetap dihitung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2. Islam hanya menghancurkan dosa-dosa yang dilakukan di masa jahiliyah

Adapun kebaikannya tidak dihancurkan oleh Islam dan tetap ditulis sebagai sebuah kebaikan. Makanya disebutkan dalam hadits:

الْإِسْلَامَ يَجُبُّ مَا قَبْلَهُ

“Islam itu menghancurkan dosa sebelum Islam”. (HR. Muslim)

Berarti yang dihancurkan oleh Islam adalah dosa-dosa yang ia lakukan dahulu di masa jahiliyyah.

3. Keutamaan amalan-amalan yang baik

Bahwasanya Allah tidak mungkin menyia-nyiakan amalan kebaikan. Orang kafir yang tidak masuk Islam, kalau ia berbuat kebaikan tetap Allah berikan balasan. Tapi disebutkan dalam Riwayat Abu Daud bahwa orang yang jahiliyah itu diberikan balasannya hanya di dunia. Kalau dia sedekah, maka Allah balas, tapi di dunia. Kalau ia bersilaturahim, Allah balas tapi di dunia. Di akhirat tidak lagi. Itu kalau ia wafat di atas kekafirannya.

Diantara nama Allah adalah Asy-Syakir atau Asy-Syakur (Yang Maha Berterimakasih). Maka Allah berterima kasih kepada hamba-hambaNya, padahal Allah tidak butuh kepada hamba. Amalan yang dilakukan di masa jahiliyah setelah masuk Islam tetap ditulis oleh Allah. Ini menunjukkan Allah berterima kasih.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم