بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab: 𝕀𝕘𝕙𝕠𝕥𝕤𝕒𝕥𝕦𝕝 𝕃𝕒𝕙𝕗𝕒𝕟 𝕄𝕚𝕟 𝕄𝕒𝕤𝕙𝕠𝕪𝕚𝕕𝕚𝕤𝕪 𝕊𝕪𝕒𝕚𝕥𝕙𝕒𝕟
(Penolong Orang yang Terjepit – Dari Perangkap Syaitan)
Karya: Ibnul Qayyim al-Jauziyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 1 Jumadil Akhir 1445 / 15 Desember 2023

Bab 13 – 9 – Melumpuhkan Senjata-senjata Setan

Pada pertemuan yang lalu telah dijelaskan senjata setan antara lain:
1. Memperpanjang Angan-angan.
2. Memperdaya Manusia untuk Memandang Sesuatu yang Jahat sebagai Sesuatu Yang Baik.
3. Menakut-nakuti Orang-orang Beriman.
4. Tipu Daya terhadap Adam dan Hawwa’ dengan sumpah palsu.
5. Menguji Manusia dengan Berlebih-lebihan dan Meremehkan
6. Pendapat dan Hawa nafsu (perkataan yang batil, pendapat-pendapat yang rendah dan hayalan-hayalan).
7. Bersandar kepada akal (mengeluarkan manusia dari ilmu dan agama)

8. Keanehan Orang-orang Sufi

Termasuk perdayaan syetan adalah berbagai keanehan dan kehancuran yang dilemparkannya kepada orang-orang sufi bodoh. Hal-hal itu dibungkusnya dalam bentuk mukasyafah (penyingkapan) terhadap hayalan-hayalan, sehingga menjerumuskan mereka ke dalam berbagai kebatilan dan kesesatan, membukakan untuk mereka pintu-pintu dakwaan yang besar, lalu membisikkan kepada mereka bahwa di balik ilmu ada jalan yang jika mereka lalui akan membuat mereka memperoleh mukasyafah secara nyata, dan membuat mereka tak lagi memerlukan serta terikat dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ibnul Jauzy Rahimahullah dalam talbis iblis berkata: Tasawuf adalah tarikat yang awalnya dimulai dengan bentuk zuhud yang total. Selanjutnya, orang yang berkecimpung di dalamnya membolehkan mendengarkan nyanyian (Assamaa’) dan melakukan tarian (ArRa’su), sehingga pencari-pencari akhirat dari kalangan awam pun tertarik kepada mereka, karena orang-orang yang bisa dikatakan sebagai pengikut paham sufi itu terlihat seakan benar-benar menampakkan kezuhudan. Para pencari dunia pun tertarik dengan sikap mereka, karena mereka terlihat begitu santai dan terlihat suka bermain-main.

Maka itu, seseorang harus menyingkap talbis Iblis terhadap tarekat orang yang seperti ini. Dan, pengungkapan talbis itu hanya dapat dilakukan dengan mengungkap akar dan cabang tarekat, serta menjelaskan apa saja persoalannya. Allahlah Yang Mahamenuntun menuju kebenaran.

Penulis berkata, pada masa Nabi ﷺ, penisbatan diarahkan kepada iman dan Islam saja, sehingga seorang disebut Muslim dan mukmin.

Lantas, muncullah istilah zahid (orang zuhud) dan abid (ahli ibadah). Pada tahap selanjutnya, muncul sejumlah kaum yang terbiasa hidup zuhud dan rajin beribadah, sehingga mereka menjauhkan diri dari dunia dan fokus pada beribadah semata.

Gerakan sufi ini muncul pada abad 3H. Dan asal penamaan ini berasal dari beberapa pendapat para ulama.

Selanjutnya syetan menjadikan mereka menganggap baik riyadhah (latihan) jiwa dan penyucian akhlak, tetapi dengan membenci dan keras terhadap penduduk dunia, para pemimpin, ahli fiqh dan para ulama. Mereka mengosongkan hati dari segala sesuatu, lalu daripadanya mereka mengambil kebenaran dengan tanpa melalui belajar. Maka tatkala ia telah kosong dari ilmu yang dibawa oleh Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam, syetan lalu mengukirkan dalam hatinya sesuai dengan kesiapan hati itu untuk menerima berbagai kebatilan. Dan syetan mengkhayalkan hal itu pada jiwanya sehingga ia menjadi seakan suatu kenyataan yang kasat mata. Jika para ahli waris Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam mengingkarinya, mereka menjawab, “Kalian hanya memiliki ilmu zhahir, sedangkan kami memiliki mukasyafah batin, kalian hanya memahami syariat yang zhahir, sedangkan kami memiliki hakikat batin, kalian hanya tahu kulitnya, sedangkan kami mengetahui isinya.”

Jika hal-hal tersebut telah melekat kuat dalam hati mereka, maka semua itu akan mampu menanggalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dari diri mereka, sebagaimana malam menanggalkan siang. Lalu mereka akan berperilaku berdasarkan khayalan-khayalan mereka, dan syetan memperdaya mereka untuk mempercayai bahwa hal-hal itu adalah tanda-tanda kebenaran, dan bahwa ia dari Allah, sebagai suatu ilham dan ma’rifat. Ia tidak lagi dicocokkan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, ia langsung diterima tanpa reserve.

Padahal semua itu bukan dari Allah, berbagai khayalan dan kedunguan itu yang membukakan adalah syetan. Lalu, semakin mereka bertambah jauh dan berpaling dari Al-Qur’an serta apa yang dibawa oleh rasul maka terbukanya hal-hal tersebut buat mereka semakin lebar.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم