بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 46 – 9
Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Al-khor, 6 Ramadhan 1445 / 16 Maret 2024


Watch this video Facebook


باب فضل الحب في الله والحث عَلَيهِ وإعلام الرجل من يحبه، أنه يحبه، وماذا يقول لَهُ إِذَا أعلمه

Bab 46. Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Dan Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya

Hadits 9:

وعن أَبي كَرِيمَةَ المقداد بن معد يكرب – رضي الله عنه – عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ، فَليُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ». رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: «حديث صحيح».

382. Dari Abu Karimah yaitu al-Miqdad -di sebagian naskah disebut al-Miqdam- bin Ma’dikariba 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 dari Nabi ﷺ, sabdanya: “Jikalau seorang itu mencintai saudaranya, maka hendaklah memberitahukan pada saudaranya itu bahwa ia mencintainya.”

Pengesahan Hadits:

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (542), Abu Dawud (5124), at-Tirmidzi (2592 -Tuhfah), dan lain-lain melalui jalan Yahya al-Gaththan, mengatakan: “Tsaur Ibnu Yazid memberitahu kami dari Habib bin Ubaid, darinya.” Penulis katakan: “Sanad hadits ini shahih dan para rijalnya pun tsiqah.”

Syarah Hadits:

Hadits ini senada dengan hadits sebelumnya dimana seseorang memberitahu temannya bahwa dia mencintai karena Allah ﷻ.

Abu Karimah al-Miqdad Radhiyallahu’anhu adalah sahabat yang kuat dan pemberani dan Hidup sampai 87H. Riwayatnya hanya sekitar 47 saja, dan dia termasuk pemberani dalam perang. Termasuk dalam perang Qadisiyyah, dan mubarazah (utusan perang ) yang dipatahkan lehernya oleh beliau. Karena meriwayatkan sedikit, biasanya yang disampaikan hal-hal yang penting.

Kita mengetahui Keutamaan mencintai karena Allah ﷻ dimana Allah ﷻ memberikan naungan pada hari kiamat. Menunjukkan keutamaan mencintai karena Allâh ﷻ kebaikannya sangat banyak.

Jika dua orang yang mencintai karena Allah ﷻ tanpa memandang kedudukan dan harta duniawi, maka hendaknya memberitahukan kepada saudaranya, karena akan menguatkan hubungan sesama kaum muslimin. Karena hal ini bukan saja memberikan ketenangan di dunia, tetapi juga kelak di akhirat.

Dan ini akan semakin mengaitkan hubungan mereka dengan Allah ﷻ.

Kandungan Hadits:

1. Barangsiapa mencintai saudaranya karena Allah, maka hendaklah dia memberitahukan kepadanya.

2. Pemberitahuan seseorang kepada saudaranya bahwa dia mencintainya termasuk salah satu sendi yang memperkuat persaudaraan, menambah keakraban, dan mempererat tali cinta kasih.

3. Di dalam kitabnya Syarhus Sunnah (XIII/67), al-Baghawi mengungkapkan: “Di dalamnya disebutkan bahwa jika seseorang memberitahukannya kepada orang yang dicintainya, maka orang tersebut akan mau menerima nasihatnya yang menunjukkan kepada kebaikan, serta tidak menolak ucapannya yang berupa kebaikan yang belum diketahui olehnya.”

Hadits 10:

وعن معاذ – رضي الله عنه: أن رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – أخذ بيدهِ، وَقالَ: «يَا مُعَاذُ، وَاللهِ، إنِّي لأُحِبُّكَ، ثُمَّ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ، لاَ تَدَعَنَّ في دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ». حديث صحيح، رواه أَبُو داود والنسائي بإسناد صحيح.

383. Dari Mu’az 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengambil tangannya dan bersabda: “Hai Mu’az, demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu. Kemudian saya hendak berwasiat padamu hai Mu’az, yaitu: Janganlah setiap selesai shalat meninggalkan bacaan -yang artinya: Ya Allah, berilah saya pertolongan untuk tetap mengingatMu serta bersyukur padaMu, juga berilah saya pertolongan untuk beribadah yang sebaik-baiknya padaMu.”

Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasaa’i dengan sanadnya yang shahih.

Pengesahan Hadits:

Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (1522), an-Nasaa’i (III/53), dan lainnya melalu jalan Haiwah bin Syuraih, aku pernah mendengar Uqbah bin Muslim at-Tujibi, dia mengatakan, Abu Abdirrahman al-Hubuli memberitahuku dari ash-Shunabihi.

Penulis katakan: “Sanad hadits ini shahih dan para rijalnya pun tsiqah.

Dan hadits ini mempunyat dua syahid (penguat) dari Abdullah bin Mas’ud dan Abu Hurairah Radhiyallahu’anhum.

Syarah Hadits:

Rasulullah ﷺ sengaja memegang tangan Muadz dengan harapan lebih menarik ke dalam hati. Menunjukkan ada hal lebih yang memerlukan perhatian.

Di sini juga Rasulullah ﷺ secara langsung memberitahukan Muadz, bahwa beliau mencintai Muadz karena Allah ﷻ.

Duburu shalat diartikan sebagai:
Bagian akhir dari sholat yaitu sebelum salam setelah membaca bacaan Tasyahud akhir.
Setelah salam (termasuk dzikir setelah salam).

Rasulullah mengajari do’a yang mengumpulkan banyak kebaikan.

ᴀʟʟᴏᴏʜᴜᴍᴍᴀ ᴀ’ɪɴɴɪɪ ‘ᴀʟᴀᴀ ᴅᴢɪᴋʀɪᴋᴀ ᴡᴀ sʏᴜᴋʀɪᴋᴀ ᴡᴀ ʜᴜsɴɪ ‘ɪʙᴀᴀᴅᴀᴛɪᴋ

(Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).’

Dimana dia akan merasa diawasi dimanapun dia berada. Berdzikir mengingat Allah ﷻ dengan lisan dan anggota badannya dengan melaksanakan ketaatan.

Syukur yang bermakna umum adalah pada semua yang Allah ﷻ berikan baik yang nampak atau tersembunyi. Kita mampu mensyukuri nikmat yang Allah ﷻ berikan bagaimana pun keadaannya.

Bahkan udara yang kita hirup, terkadang kita tidak memikirkannya. Untuk itu kita minta kepada Allah ﷻ agar kita mampu bersyukur dan menjadi hamba yang taat. Sehingga kebaikannya akan menjadi banyak dan besar meskipun rezekinya sedikit.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim ayat 7).

Demikian syukurnya kepada manusia. Seperti sabda beliau Shalallahu alaihi wa sallam:

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Jika kita tidak mampu membalasnya, minimal kita mendoakan dengan Jazakallohukhoiron. Ini sudah cukup mengganti kebaikan yang diberikannya.

Ihsan berarti baiknya ibadah tersebut, bukan bermakna banyaknya amalannya. Maka beribadahlah dengan sempurna, maka akan didapatkan ibadah yang sempurna, seperti sholat yang khusu’, membaca Al-Qur’an dengan tadabbur, dan lainnya.

Jika sudah sampai tahap senang ada rasa bahagia setelah menyelesaikan amalan-amalan tertentu, ini merupakan ibadah yang patut kita syukuri.

Kandungan Hadits:

1. Dibolehkan bagi seseorang memegang tangan saudaranya.

2. Dianjurkan bagi seseorang untuk memberitahukan kepada orang yang dicintainya bahwa dia mencintainya.

3. Keutamaan Mu’adz bin Jabal 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾.

4. Disunnahkan untuk selalu membaca do’a tersebut setiap kali setelah selesai shalat yang wajib.

5. Dianjurkan untuk meminta bantuan dan taufiq kepada Allah agar seorang hamba senantiasa dapat menunaikan ibadah kepada Rabb-nya sesuai dengan yang diajarkan. Dan masalah ini telah saya uraikan di dalam kitab saya yang berjudul Madaarijul Ubundiyyah min Hadyi Khatril Bariyyah.

6. Di antara bentuk kesempurnaan cinta sescorang kepada orang yang dicintainya adalah dengan berpesan agar selalu berpihak kepada kebenaran dan selalu bersabar.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم