بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat Al-Quran
Karya Imam An-Nawawi 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Bersama Ustadz Nefri Abu Abdillah, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Al-Khor, 29 Mei 2024 / 21 Dzulqa’dah 1445.
Video Kajian Online: Facebook Assunnah Qatar
Kajian 4 | Bab 1 – Keutamaan Membaca Al Qur’an dan Penghafalnya
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” [HR. Muslim, no. 804]
Perawi hadits ini adalah Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu yaitu Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili radhiyallahu ‘anhu.
“و خير جليس لا يمل حديثه و ترداده يزداد فيه تجملا”
“Sesungguhnya Al Quran adalah sebaik baik teman duduk yang tidak membuat bosan pembacanya maupun pendengarnya . Dan mengulang – ngulang nya secara istiqomah akan menambah keindahan Al Quran baik bacaannya ataupun Pembacanya.” (Bait ke 11, matan Syathibiyah)
وعن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم: قال
Dari Ibnu Umar Radhiyallohu ‘anhuma, dari Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
لا حسد إلا في اثنتين 1 – رجل آتاه الله القرآن فهو يقوم به آناء الليل وآناء النهار 2 – ورجل آتاه الله مالا فهو ينفقه آناء الليل وآناء النهار )رواه البخاري ومسلم(
“Tidak boleh iri hati kecuali kepada dua macam orang: yaitu orang yang diberi Allah Ta’ala pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang yang dianugerahi Allah Ta’ala harta, kemudian dia menginfakkannya sepanjang malam dan siang.”
وروينا أيضا من رواية عبد الله بن مسعود رضي الله عنه بلفظ
Telah kami riwayatkan pula dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallohu ‘anhu dengan lafadz:
لا حسد إلا في اثنتين 1 – رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق 2 – ورجل آتاه الله حكمة فهو يقضي بها ويعلمها
“Tidak boleh iri hati kecuali kepada dua macam orang: yaitu orang yang dianugerahi Allah Ta’ala harta, kemudian dia membelanjakannya untuk keperluan yang benar. Dan orang yang dianugerahi Allah Ta’ala hikmah, kemudian dia membuat keputusan dengannya dan mengajarkannya.”
Tentang Perawi Abdullah bin Mas’ud 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 :
Abdullah Ibnu Mas’ud mendapatkan beberapa keistimewaan di dalam Islam, di antaranya adalah ia menjadi sumber rujukan Qira’at atau bacaan al Qur’an dan ia juga menjadi salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi ﷺ. Abdullah bin Mas’ud dikenal sebagai salah satu di antara sahabat yang paling tinggi ilmunya dan paling sering memberikan fatwa setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Fisik beliau kecil hingga Ali 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 meriwayatkan hadits :
“Nabi memerintahkan Ibnu Mas’ud (untuk suatu perkara, -pen.), maka ia pun memanjat sebuah pohon yang Nabi suruh untuk membawakan sesuatu dari pohon tersebut untuknya. Maka, para sahabat yang lain melihat betis Abdulullah bin Mas’ud tatkala memanjat pohon tersebut. Mereka pun tertawa melihat betisnya yang kecil. Rasulullah menanggapi, ‘Apa yang kalian tertawakan? Sungguh kaki Abdullah lebih berat dibandingkan gunung Uhud di timbangan hari kiamat kelak.’” (HR. Ahmad no. 876, sanadnya dinilai hasan oleh Syekh Syu’aib Al-Arnauth)
وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallohu ‘anhu, katanya: Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قرأ حرفا من كتاب الله تعالى فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف )رواه أبو عيسى محمد بن عيسى الترمذي وقال حديث حسن صحيح(
“Barangsiapa membaca satu huruf Al-Quran, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya: hadits Hasan Shahih)
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم: قال يقول سبحانه وتعالى
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallohu ‘anhu dari NabI Shallallohu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
من شغله القرآن وذكري عن مسألتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين وفضل كلام الله سبحانه وتعالى عن سائر الكلام كفضل الله تعالى على خلقه )رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب(
“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya”. [18] (Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan gharib)
Dengan membaca Al-Quran, Allah senantiasa akan meberikan balasan berkali lipat kebaikan, ia juga akan memberikan apapun yang kita butuhkan.
وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma, katanya: Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الذي ليس في جوفه شئ من القرآن كالبيت الخرب )رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح(
“Sesungguhnya orang yang dalam rongga badannya tidak terdapat sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)
– Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf
– Lahir 3 tahun sebelum hijrah adapun usianya disaat Nabi wafat yaitu 14 atau 15 tahun
– Beliau wafat pada tahun 67 H di Thaif
– Julukan beliau adalah Al-Bahru (Lautan), karena dalamnya keilmuan beliau. dan Habrul Ummah (Ulama)
– Salah seorang dari Abaadillah; sahabat-sahabat kecil yang memiliki keilmuan yang sangat luas
Siapa saja yang di namai Abaadillah?
1. Abdullah bin Umar
2. Abdullah bin Amr bin Ash
3. Abdullah bin Abbas
4. Abdullah bin Zubair
وعن معاذ بن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم: قال
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas Radhiyallohu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قرأ القرآن وعمل بما فيه ألبس الله والديه تاجا يوم القيامة ضوؤه أحسن من ضوء الشمس في بيوت الدنيا فما ظنكم بالذي عمل بهذا )رواه أبو داود(
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah akan memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkannya.” (Riwayat Abu Dawud)
1- Keutamaan membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya.
2- Orang yang mengamalkan amalan di atas akan dipakaikan kepadanya sebuah mahkota yang terbuat dari nur (cahaya), sinarnya seperti sinar matahari.
3- Kedua orang tuanya akan dipakaikan dua pasang pakaian yang sangat indah tiada bandingnya di dunia ini.
4- Orang tua mendapatkan pahala dari amalan anaknya, karena anak termasuk usaha amalan orang tua.
وروى الدارمي بإسناده أن عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم: قال
Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud dari Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam:
اقرؤوا القرآن فإن الله تعالى لا يعذب قلبا وعى القرآن وإن هذا القرآن مأدبة الله فمن دخل فيه فهو آمن ومن أحب القرآن فليبشر
“Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak akan menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira kepadanya.”
Al-Qur’an sebagai jamuan adalah perumpamaan yang sangat indah, karena orang yang membaca AlQur’an memang diharuskan memperhatikan adab berupa kesucian lahir batin. Hal ini karena AlQur’an merupakan firman Allah ﷻ.
Sebagaimana seorang tamu yang disuguhi jamuan oleh tuan rumah, maka ia akan menikmati sesuai kemampuannya. Sebagaimana kita menikmati jamuan berupa makanan dan minuman dengan mulut, maka kita pun menikmati jamuan Allâh ﷻ berupa AlQur’an dengan hati. Kita harus menjaga kebersihan hati. Jika tidak, maka ayat-ayat AlQur’an yang kita baca akan terasa hambar dan membosankan, sama seperti kita sudah bosan dengan makanan atau minuman tertentu.
“maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman” maknanya aman dari siksa Allah ﷻ.
وعن عبد الحميد الحمّاني قال سألت سفيان الثوري عن الرجل يغزو أحب إليك أو يقرأ القرآن فقال يقرأ القرآن لأن النبي صلى الله عليه وسلم: قال خيركم من تعلم القرآن وعلمه
Diriwayatkan dari Abdul Hamid Al-Hammani, katanya: “Aku bertanya kepada Sufyan Ats-Tsauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم