بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat Al-Quran
Karya Imam An-Nawawi 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Bersama Ustadz Nefri Abu Abdillah, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Al-Khor, 8 Mei 2024 / 29 Syawal 1445.


Video Kajian Lihat di Facebook Assunnah Qatar


Kajian 2 | Mukadimah

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maga Penyayang.

Asy-Syeikh Al-Faqih Imam yang alim, warak, zahid, teliti dan cermat ini, Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi rahimaullah, berkata:

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi Anugerah, Dialah yang memiliki kekayaan, keagungan dan kebaikan yang memberi kita petunjuk agar selalu beriman. Dia melebihkan agama Islam dibanding agama-agama lainnya dan memberi kita anugerah yang amat besar karena kepada kita diutuslah makhluk-Nya yang paling mulia dan paling utama disisi-Nya, kekasih dan Khalil-Nya, hamba dan rasul-Nya – Muhammad ﷺ .
————

Catatan:

Imam An-Nawawi 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 mengawali dengan basmalah. Hal ini untuk mendapatkan keberkahan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ

Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)

Al-Mannan salah satu artinya, yaitu yang memberikan sesuatu sebelum diminta. Contoh; adakah diantara kita yang berdoa secara spesifik agar bisa melihat, bernafas, bisa berjalan dll. Namun Allah setiap hari memberikan itu setiap hari tanpa kita minta.
Pada catatan kaki saat menjelaskan makna Al-Mannan, Imam Nawawi menyebut Ali karramallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya). Dan ini adalah pengkhususan yang dilakukan orang Syi’ah dengan menyebut Ali karramallahu wajhah atau Ali ‘alaihis salam ini semua tidak ada asalnya.

Para sahabat, seorang pun dari mereka tidak dikhususkan dengan sebutan tertentu. Para sahabat itu semuanya karramallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya) dan semuanya radhiallahu’anhu (semoga Allah meridhainya). Pengkhususan yang demikian adalah kebiasaan orang Syi’ah. Mereka mengatakan: “Ali karramallahu wajhah” atau “Ali ‘alaihis salam“.
—————-

Al-Qur’an tidak akan pernah menjadi usang, meskipun selalu diulang-ulang atau perubahan zaman. Allah ﷻ memudahkannya untuk diingat dan dihafal oleh anak-anak kecil dan menjamin keasliannya dari segala bentuk perubahan dan kejadian yang akan mengubahnya. Al-Qur’an tetap dipelihara dengan pujian Allah ﷻ dan anugerah-Nya sepanjang masa. Dia memilih orang-orang yang pandai dan cakap untuk memelihara ilmu-ilmu Al-Qur’an dan mengumpulkan di dalamnya setiap ilmu yang dapat melapangkan dada orang-orang yang mempunyai keyakinan.

Dengan perantara kekasih-Nya ini, Dia menghapuskan penyembahan terhadap berhala-hala tak berdaya. Allah ﷻ memuliakannya dengan Al-Qur’an sebagai mukjizat yang kekal dari zaman ke zaman. Dengannya Dia mengajar seluruh makhluk, manusia dan jin dan mendiamkan orang-orang yang menyimpang dan sombong, serta menjadikannya penyubur bagi hati orang-orang yang memiliki mata hati dan ma’rifat.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Bab 1 – Keutamaan Membaca Al Qur’an dan Penghafalnya

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Fatir ayat 29-30:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ

29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,

لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ

30. agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.

Allah ﷻ memberitahukan tentang para hambaNya yang beriman, yaitu orang-orang yang membaca KitabNya dan beriman kepadanya serta mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, berupa mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian dari apa yang diberikan Allah kepada mereka di waktu-waktu yang ditetapkan, baik malam ataupun siang hari, baik yang tersembunyi atau yang terang-terangan (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) yaitu, mereka mengharapkan pahala di sisi Allah yang pasti mereka dapatkan, sebagaimana yang kami jelaskan dalam permulaan kitab tafsir ini dalam pembahasan keutamaan Al-Qur’an, bahwa dikatakan kepada orang yang melakukannya, “Sesungguhnya setiap orang itu berada di belakang perniagaannya, dan sesungguhnya kamu pada hari ini berada di belakang semua perniagaan”

Oleh karena itu Allah ﷻ berfirman: (agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya) yaitu agar Allah menyempurnakan pahala dari apa yang mereka lakukan dan melipatgandakannya bagi mereka dengan tambahan-tambahan yang belum pernah terbesit dalam hati mereka (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) yaitu terhadap dosa-dosa mereka (lagi Maha Bersyukur) yaitu terhadap yang kecil dari amal perbuatan mereka.

Qatadah berkata bahwa Mutarrif jika membaca ayat ini berkata bahwa ini adalah ayat tentang orang yang membaca Al-Qur’an. (Tafsir As Sa’di).

Dan diriwayatkan kepada kami:

وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ )) رَوَاهُ البُخَارِيُّ .

Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” [HR. Bukhari, no. 5027]

Hadits riwayat abu Abdillah Muhammad Ismail bin Ibrahim al-bukhari dalam kitab shahihnya yang mana itu adalah kitab paling shahih setelah Al-Qur’an.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم