بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 46 – 5
باب فضل الحب في الله والحث عَلَيهِ وإعلام الرجل من يحبه، أنه يحبه، وماذا يقول لَهُ إِذَا أعلمه
Bab 46. Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Dan Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya
وعنه، قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «إنّ الله تَعَالَى يَقُول يَوْمَ القِيَامَةِ: أيْنَ المُتَحَابُّونَ بِجَلالِي؟ اليَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إلاَّ ظِلِّي». رواه مسلم.
377. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu pula, katanya: Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat: “Manakah orang-orang yang saling cinta-mencintai karena keagunganKu? Pada hari ini mereka itu akan saya beri naungan pada hari tiada naungan melainkan naunganKu sendiri.” (Riwayat Muslim)
Hadits ini menunjukkan hadits qudsi dimana Allâh ﷻ berfirman pada hari kiamat. Yang tidak ada seorangpun yang mengetahui kejadian pada hari itu, kecuali adanya dalil.
1. Membaca Al-Qur’an satu huruf dihitung pahala, pada hadits secara umum tidak.
2. Allâh ﷻ menjamin menjaga Al-Qur’an, tetapi pada hadits ada yang shahih dan palsu.
3. Al-Qur’an dalam pembacaannya harus dibaca lafadz dan huruf-hurufnya. Meskipun dengan qira’at yang berbeda (Tanawu’ – dengan pemahaman makna yang tidak bertentangan). Pada hadits Qudsi bisa disampaikan dengan maknanya.
Dalam hadist ini bukan berarti Allâh ﷻ bertanya, tetapi istifham untuk memuliakan mereka yang disebut. Mengangkat martabat dan kedudukan mereka. Karena matahari didekatkan dan mencintai karena Allâh ﷻ memberikan manfaat di hari itu.
1. Keutamaan cinta karena Allah.
2. Memberi motivasi kepada orang yang berbuat baik dengan tujuan mencari keridhaan Allah, agar dia bertambah semangat mengerjakannya.
3. Penetapan sifat Kalam bagi Allâh ﷻ, dan bahwasanya Dia berbicara kapan saja Dia menghendakinya dengan suara dan huruf.
وعنه، قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لا تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أوَلاَ أدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بينكم». رواه مسلم.
378. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, engkau semua tidak dapat masuk syurga sehingga engkau semua beriman dan engkau semua belum disebut beriman sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Sukakah engkau saya beri petunjuk pada sesuatu yang apabila itu engkau semua lakukan, maka engkau semua dapat saling cinta-mencintai? Sebarkanlah ucapan salam antara engkau semua.” (Riwayat Muslim)
Hadits ini menunjukkan wajib hukumnya mencintai sesama muslim, bukan berarti jika tidak saling mencintai menjadi kafir. Akan tetapi menunjukkan kesempurnaan imannya.
Hadits ini juga menggunakan metode penjelasan dengan pertanyaan untuk menarik perhatian. Dari cara Nabi ﷺ menjelaskan para ulama mengambil metode dalam dakwah.
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan mengucapkan salam kepada setiap Muslim yang dikenal maupun tidak dikenal, karena ini termasuk amal kebaikan yang paling utama dalam Islam dan sebab besar untuk masuk Surga, dengan taufik dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Dan juga menjadikan seseorang saling mencintai. Ada orang yang merasa tersanjung dan hatinya menjadi lembut karena diberi salam.
Yang dimaksud dengan mengucapkan salam kepada orang yang dikenal dan tidak dikenal dalam hadits ini adalah khusus hanya bagi orang-orang Muslim, berdasarkan penjelasan dari hadits-hadits shahih lainnya.
Kenapa hanya muslim yang diberi salam? Berikut alasannya:
1. Karena As-Salam adalah nama Allâh ﷻ.
2. Salam adalah kesejahteraan dan keberkahan dari Allâh ﷻ.
3. Memberikan ketenangan kepada seseorang.
وعنه، عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم: «أنَّ رَجُلًا زَارَ أخًا لَهُ في قَرْيَةٍ أخْرَى، فَأرصَدَ اللهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا … » وذكر الحديث إِلَى قوله: «إنَّ الله قَدْ أحبَّكَ كَمَا أحْبَبْتَهُ فِيهِ». رواه مسلم، وقد سبق بالباب قبله.
379. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu pula dari Nabi ﷺ bahwasanya ada seorang lelaki berziarah kepada seorang saudaranya di suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang malaikat untuk melindunginya di sepanjang jalan,” kemudian diuraikannya hadis itu sampai kepada sabdanya: “Sesungguhnya Allah itu mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu karena Allah.” (Riwayat Muslim) hadis ini telah disampaikan dalam bab yang sebelum ini -lihat hadis no.260.
1. Masuk Surga tidak akan terwujud kecuali dengan keimanan.
2. Iman tidak akan sempurna dan lengkap sehingga seorang muslim mencintai suatu kebaikan untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya sendiri.
3. Menyebarluaskan salam termasuk salah satu sebab terbesar bagi terwujudnya kesatuan, yaitu hendaklah mengucapkan salam, baik kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal.
4. Salam itu tidak diucapkan kecuali kepada orang muslim. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah ﷺ: “Di antara kalian.”
5. Keinginan keras Islam untuk menyatukan masyarakat dan mengokohkannya dalam struktur bangunan.
6. Bimbingan orang berilmu kepada teman duduknya dan juga para sahabatnya kepada hal-hal yang bermanfaat bagi mereka dan dapat memasukkan mereka ke dalam Surga.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم