بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Nasihat Singkat
Pertemuan Ikhwan Al-Khor Community
Nasihat ini diambil dari khutbah Jumat di Masjid Ustadz Erwin. Dan itu sangat mengena sekali. Isi khutbahnya pendek namun berisi. Ustadz akan membawakan sedikit agar bisa diambil faidahnya.
Dimana disebutkan tentang angan -angan. Semua kita miliki angan -angan. Orang kaya memiliki angan -angan agar bertambah hartanya semakin lama dia hidup untuk menimati harta tersebut. Orang miskin memiliki angan -angan agar dia mendapatkan kecukupan dan kekayaan.
Orang sakit dia memiliki angan -angan agar Allâh ﷻ memberikan dia kesembuhan. Dan seterusnya setiap orang memiliki angan -angan. Yang kadang -kadang apa yang kita miliki itu adalah harapan daripada orang yang tidak memilikinya. Kadang -kadang kita mengeluh dengan anak kita yang tidak memiliki anak berharap. Walaupun dia itu anak yang bandel sekalipun dia rela menerimanya.
Ya begitulah kadang -kadang kita mengeluh dengan tempat tinggal kita. Dan segalanya yang orang yang tidak memilikinya berharap walaupun hanya tempat berteduh sedikit.
Pernah di Jakarta selama dua tahun saya tidak pernah tahu kalau itu rumah satu keluarga. Hanya dibawah emperan satu rumah. Pernah setiap kali saya lewat di situ. Di dekat rumah ibu angkat saya tapi ternyata di situ cuma beratapkan satu asbes yang sepanjang itu sekitar satu meter berapa itu asbes itu.
Hanya segitu dan memanjang. Ternyata di situ ada penghuninya rumah satu keluarga dengan dua anak.
Artinya apa pun yang kita miliki adalah ya kadang -kadang sebuah harapan angan -angan dari orang lain.
Dan perlu kita ingat angan -angan yang di dunia ini kadang bisa tercapai. Ya kita mendapatkannya, tapi ada angan -angan yang tidak bisa tercapai. Yaitu siapa?
Ya angan -angannya siapa? Orang yang sudah di kuburan. Angan -angannya orang yang sudah mati itu tidak akan pernah tercapai. Dimana ada dua di situ:
- Angan-angan orang yang beriman. Ketika pertama kali dia berangan -angan, dia berharap agar dia di cepatkan untuk sampai ke tempat kuburannya. Kemudian dia berangan -angan agar segera diadakan hari kiamat. Kenapa? Karena dia melihat kenikmatan yang ada di harapan dia, dia melihat tempat yang dibuka karena Allâh ﷻ. Bagi dia nanti di surga harapan dia seperti itu. Namun tidaklah bisa tercapai.
- Kemudian juga angan -angan seorang yang berjihad di antaranya. Yang dimana orang yang berjihat, dia berangan -angan untuk bisa kembali ke dunia kembali. Dia berjihad, dia mati, dia berjihad, dia mermati dan seperti itu. Namun tidak akan bisa tercapai.
- Begitu juga orang kafir, dia memiliki angan-angan. Angan-angan yang apabila dia meninggal dunia sebaliknya, dia berharap bahkan dia mengatakan, ya kalian bawa aku kemana? Ya Allah jangan tegakan hari kiamat itu!
Itu ketika ditampakan tempat dia di neraka. Angan -angan ketika mereka masuk ke dalam api neraka, kemudian mereka berangan -angan agar bisa dikembalikan ke dunia. Dan ini berapa kali kita sebutkan, misalnya di surat Al-Ma ‘arij, juga di surat Al -Bakorah, kemudian juga Al -Munafiqun, bagaimana disebutkan angan-angan mereka agar di akhirkan.
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Al-Munafiqun 10. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Ya mereka berharap itu, angan -angan tapi tidak akan bisa tercapai. Dan kematian adalah pemutus segala harapan dan angan-angan. Artinya sekarang ini, kita boleh bercita -cita. Ya masing -masing kita miliki angan-angan dan cita -cita, harapan yang berbeda -beda. Satu memiliki harapan ingin punya anak yang banyak. Satu punya harapan pengen memiliki teman-teman yang shalih, dan lainnya…
Kalau angan-angan di dunia cukup banyak, tetapi mencari teman-teman yang shalih adalah hal yang utama. Karena tidak setiap tempat kita menemukannya… Di tempat-tempat yang mulialah kita akan menemukannya. Perbanyaklah teman-teman yang akan memacu kita memperbanyak ibadah. Duduk di majelis ilmu adalah ibadah yang agung, yang dengannya kita akan memperoleh manfaat yang banyak, apapun keadaannya. Mereka lah yang tidak akan susah…
Tetaplah semangat untuk belajar, saling memotivasi dalam menyebarkan kebaikan….