بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab Masail Al-Jahiliyah
(Perkara-perkara Jahiliyah)
Karya: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 3: 5 Jumadil Akhir 1446 / 7 Desember 2024
Masail Al-Jahiliyah – 3
1. Mereka Ahlu Jahiliyyah beribadah dengan menjadikan orang-orang sholih sekutu didalam berdo’a dan beribadah kepada Allah ﷻ
Mereka menginginkan dalam melakukan kesyirikan ini karena mengharap syafaat orang-orang sholih disisi Allah, dengan prasangka bahwa Allah mencintai hal ini begitu juga orang-orang sholih.
Cakupan bahasan pada poin ini adalah:
1. Menyembah atau beribadah kepada selain Allah ﷻ.
2. Meminta syafa’at kepada selain Allah ﷻ.
3. Mereka menyangka Allah ﷻ mencintai perbuatannya.
4. Mereka menyangka orang-orang shalih menyukai perbuatannya.
Sebagaimana firman Allah ﷻ:
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula kemanfaatan, dan mereka berkata “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” (Yunus ayat 18).
Dan Firman-Nya:
وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلْفَىٰٓ
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” ( Az-Zumar ayat 3).
Ini adalah masalah yang paling besar dimana Rosulullah telah menyelisihi mereka. Beliau mengikhlaskan ibadah kepada Allah , memberitahukan bahwa perkara ikhlas adalah agama Allah yang diutus dengannya para Rosul. Amal tidak akan diterima kecuali harus Ikhlas. Beliau juga memberitahukan bahwa orang-orang yang menganggap baik keyakinan ahlu Jahiliyyah, maka Allah akan mengharamkan Jannah dan tempatnya di Neraka.
Dalam Surat Al-Anbiya Ayat 25:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Dalam surat An-Nahl ayat 36:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”
Maka ciri dakwah salaf adalah membahas kaitan dengan tauhid. Dan Al-Qur’an isinya semua berkaitan dengan tauhid dan konsekuensinya.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Bayinah ayat 5:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.
Ini juga adalah masalah yang memisahkan manusia dengan perkara ini, menjadi seorang Muslim atau Kafir kemudian terjadilah permusuhan diantara mereka, sehingga Allah mensyariatkan Jihad, sebagaimana Firman-Nya :
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِ
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah”. (Al-Anfal ayat 39).
Tauhid inilah yang memisahkan muslim dan kafir, meskipun sesama satu kabilah atau persaudaraan dan tali rahim.
Inilah prinsip yang tegas pada tempatnya. Rasa tidak suka terhadap kekufuran (benci), memdakwahkannya dan jihad membelanya.
Kejelasan jihad sama dengan kejelasan ibadah lainnya, harus memenuhi syarat dan rukun-rukunnya.
Jihad ada dua:
1. Jihad At-thalab (offensive /diminta maju) hukumnya fardhu kifayah.
2. Jihad Dafa’ (defensive) untuk mempertahankan diri. Hukumnya Fardhu ‘ain.
Asal jihad adalah at-Thalab (maju) setelah syarat-syaratnya terpenuhi.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم