بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 10 Dzulqa’dah 1445 / 18 Mei 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱



Kitab Al-Lu’lu wal Marjan – Muhammad Fu’ad Abdul Baqi
(Kumpulan hadits yang disepakati Bukhari Muslim)

BAB: IMAN AKAN KEMBALI KE MADINAH

📖 Hadits ke-89

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا.

89. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya.'”

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-29, Kitab Keutamaan Kota Madinah bab ke-6, bab tentang iman berkumpul di Madinah).

🏷️ Syarah Hadits:

Makna Iman dan Islam dalam suatu kalimat didasarkan pada kaidah, Dua Kalimat ; Jika Berkumpul Berpisah, Tapi Jika Berpisah Berkumpul. Yaitu kaidah yang membahas dua kalimat yang apabila bersama akan mempunyai makna berbeda tetapi mempunyai makna yang sama apabila disebutkan salah satunya ( كلمتان إذا اجتمعتا افترقتا وإذا افترقتا اجتمعتا ).

Ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara terpisah, maka maksudnya adalah agama Islam secara keseluruhan, sehingga tidak ada bedanya antara Iman dan Islam.

Namun ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara bersamaan dalam satu kontek pembahasan, maka yang dimaksud dengan iman adalah: amalan batin dan hati yang meliputi iman kepada Allah, mencintai-Nya, takut, mengharap, ikhlas hanya kepada-Nya –subhanahu wa ta’ala-.

Ini adalah sebuah isyarat dan nubuwah dari Nabi ﷺ bahwa agama ini (yakni Islam) kelak akan kembali ke kota Madinah setelah negeri–negeri yang lainnya rusak, seperti ular yang keluar dari sarang dan menyebar di atas permukaan bumi setelah itu kembali lagi ke dalam sarangnya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

Kembali dalam keadaan asing karena sedikitnya yang mau menjalankan dan saling menyokong dalam menjalankan syari’at Islam padahal umatnya banyak.

Islam dimulai dalam keadan asing sebagaimana keadaan di Mekkah dan di Madinah ketika awal-awal hijrah. Islam tidak diketahui dan tidak ada yang mengamalkan kecuali sedikit orang saja. Kemudian ia mulai tersebar dan orang-orang masuk (Islam) dengan jumlah yang banyak dan dominan di atas agama-agama yang lain.

Dan Islam akan kembali asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya. Ia tidak dikenal dengan baik kecuali oleh sedikit orang dan tidak diterapkan sesuai dengan yang disyariatkan kecuali sedikit dari manusia dan mereka asing.

Tanda akhir zaman yang akan menimpa umat Islam adalah melemahnya keimanan. Umat Islam jauh dari Ilmu dan Ulama. Maka tidak ada cara lain kecuali memurnikan Islam sesuai dengan pemahaman para sahabat. Kembali kepada zaman awal Islam diajarkan Nabi ﷺ di Madinah.

BAB: BOLEH MERAHASIAKAN ATAU MENYEMBUNYIKAN KEIMANANNYA BAGI ORANG YANG TAKUT

📖 Hadits ke-90:

90. Hudzaifah 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 berkata: “Nabi ﷺ bersabda: ‘Catatkanlah untukku nama orang-orang yang telah masuk Islam, maka kami mencatat seribu lima ratus orang, dan kami berkata: ‘Kami masih merasa khawatir padahal kini kita berjumlah seribu lima ratus orang. Aku menyaksikan sendiri ketika kami diuji dengan ketakutan sehingga adakalanya orang shalat sendirian karena takut.’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-56, Kitab Jihad bab ke-181, bab catatan seorang imam/pemimpin kepada orang-orang)

🏷️ Syarah Hadits:

Rasulullah ﷺ menerapkan manajemen dalam berdakwah hingga beliau mendata orang-orang yang telah masuk Islam. Dengannya diketahui kekuatan umat Islam dan langkah yang harus dilakukan kedepannya.

Dan para sahabat adalah manusia biasa yang memiliki rasa khawatir terhadap keselamatan jiwa mereka. Dalam keadaan krisis dan menghadapi ancaman yang besar, dibenarkan untuk menyembunyikan dirinya untuk menghindari permasalahan yang lebih besar. Wallohu’alam.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم