بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
𝕂𝕒𝕛𝕚𝕒𝕟 ℝ𝕒𝕓𝕦 𝕄𝕒𝕝𝕒𝕞
Penceramah: Abu Abdillah Nefri bin ‘Ali bin Muhammad Sa’id, Lc. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Edisi: Rabu, 19 Rabi’ul Awal 1445 / 4 Oktober 2023
IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman yang dimaksud bukan hanya percaya, tetapi adalah membenarkan dengan hati dengan ilmu, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan amal perbuatan.
Beriman dengan adanya Malaikat adalah salah satu landasan agama Islam dan rukun Iman kedua yang wajib bagi diyakini setiap muslim.
Allâh ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
Para malaikat adalah tentara Allâh ﷻ, makhluk mulia yang tinggal di langit yang luas. Ketika kita memandang langit ciptaan Allâh ﷻ yang begitu mempesona, dengan kehadiran sinar sang surya menyinari bumi, bagaikan kanvas yang terhampar luas dengan guratan kemilau putih berlapis awan. Berdiri kokoh tanpa keretakan, tidak ada penyangga yang mengundang decak kagum bagi yang memperhatikan. Allâh ﷻ sering mengajak manusia agar merenungkan penciptaan langit. Disanalah alam Malaikat ditetapkan.
Mempelajari dan merenungkan alam malaikat memberi faidah yang baik terhadap keimanan seseorang. Agungnya penciptaan malaikat sebagai tanda akan kebesaran Pencipta-nya. Mengenali alam malaikat akan menambah kerendahan hati dan jiwa yang bersyukur kepada Allâh ﷻ . Sebuah pasukan yang agung menunjukkan kebesaran pimpinanya. Bagi Allâh ﷻ permisalan yang lebih baik. Allâh ﷻ tidak butuh kepada makhluk ciptaan-Nya.
Berkata Imam Al-Muzanni Rahimahullah (w. 264 H) :
“Allâh ﷻ menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya, bukan karena Allah butuh kepada makhluk. Allâh ﷻ menciptakan malaikat seluruhnya untuk ta’at kepada-Nya. Dan Allah menjadikan tabiat para malaikat senantiasa berbadah kepada-Nya. Diantara malaikat itu ada yang bertugas dengan kekuatannya memikul ‘Arsy. Sebagian lagi bertasbih disekitarnya. Dan yang lain senantiasa mensucikan Allâh ﷻ dan memuji-Nya. Allah memilih diantara mereka sebagai utusan kepada para rasul-Nya. Sebagian yang lain mengatur urusan lain sesuai perintah-Nya”. (Syarhu As-Sunnah 1/76 Imam Ismail bin Yahya Abu Ibrahim Al-Muzanni Rahimahullah).
💡Iman kepada Malaikat pada beberapa bagian pokok:
1️⃣ Pertama: Beriman akan wujud keberadaan malaikat
Makhluk dibagi menjadi dua:
- Makhluk mukalaf: Dibebani syariat. Seperti malaikat, jin dan manusia.
- Makhluk ghoiru mukallaf : tidak dibebani syari’at seperti tumbuhan.
2️⃣ Kedua: Beriman kepada sifat-sifatnya
▪️Sifat fisik : diciptakan dari cahaya, memiliki sayap, tangan, tidak makan dan minum, tidak menikah dan kuat sekali.
▪️Taat beribadah, tidak suka anjing dan gambar di rumah.
3️⃣ Ketiga: Beriman kepada tugas-tugasnya
▪️ Berbicara kepada para nabi.
▪️ Bertasbih
▪️ Mencabut nyawa, mengirimkan hujan, dll
▪️ Makhluk yang taat dan tidak kafir.
▪️ Mendo’akan orang-orang mukmin.
▪️ Melaknat orang-orang kafir.
4️⃣ Keempat: Beriman kepada nama-nama nya yang disebutkan nash syariat.
📖 Sebagian dalil yang berkaitan dengan malaikat:
Surat An-Nisa’ Ayat 136
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Surat Fushshilat ayat 38:
فَاِنِ اسْتَكْبَرُوْا فَالَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُوْنَ لَهٗ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُوْنَ ۩
Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak pernah jemu.
Surat Al-Anbiya ayat 26-27:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ
26. Dan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
27. mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Dalam surat Al-Mudatsir ayat 31:
وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ
Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.
1. Sifat – Sifat dan Akhlak Malaikat
- Sifat Fisik: Malaikat tercipta dari cahaya, memiliki sayap, memiliki tangan, tidak makan dan minum, tidak menikah, ukuran fisik yang sangat besar dan kuat.
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah , Rasulullah ﷺ bersabda:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian”. (HR. Muslim (no. 7687) Al-Baihaqi (no. 17709).
Dalam Surat Fathir ayat 1, yang artinya:
”Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bahwa malaikat memiliki sayap, ada yang memiliki 2, 3 dan 4 sayap. Sifat sayap tidak diceritakan secara detail.
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”. (QS. Al-An’am: 93)
Kuatnya fisik malaikat yang ditugaskan menjaga neraka yang panasnya membuat batu dan besi meleleh, namun tidak memberi mudharat kepada fisik Malaikat.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim: 6).
- Akhlak Para Malaikat
Malaikat makhluk yang taat beribadah, memiliki sifat pemalu, terganggu dengan aroma yang tidak sedap, tidak masuk rumah yang didalamnya ada anjing, patung dan gambar makhluk bernyawa. Malaikat berbicara dengan Allah k, kepada sesama malaikat, kepada para nabi, orang sholeh, orang kafir, penduduk surga atau neraka. Berperan membantu orang-orang beriman, mendo’akan kebaikan dan ampunan untuk orang islam yang beriman dan melaknat orang zhalim atau manusia kafir.
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya”. (QS. Al-Baqarah: 161)
Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang ayat ini, maka Rasulullah ﷺ menjawab:
“Itu adalah Jibril. Aku belum pernah melihatnya dalam bentuk wujud asli selain di dua kesempatan ini. Aku melihatnya turun dari langit, besar fisiknya menutupi antara langit dan bumi”. HR Muslim (no. 177).
2. Nama-Nama Malaikat
Nama sekelompok Malaikat yang disebutkan dalam bentuk Plural (Jama’). Al-Muqorrabun, Ar-Rusul, As-Safarah, Al-Asyhad, Al-Malakul A’laa, Al-Malak, AzZabaniyah, Al-Mu’aqqibat, Al-Hafazhoh, As-Sayyahun.
“Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah”. (QS. Al-‘Alaq: 19)
Dalam bentuk nama tunggal (Mufrad). Jibril (Ar-Ruh Al-Amin), Mikail, Israfil, Raqib dan ‘Atid, Munkar dan Nakir. Harut dan Marut, Malik, Malakul Maut.
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)”. (QS. As-Syu’ara: 192-193)
Dikatakan Ruh Al-Amin, karena Malaikat Jibril p adalah malaikat yang ditaati di alam Malaikat.
Nama yang masyhur tapi tidak berasal dari Hadits yang shahih, seperti Ridhwan, Izrail, Ismail. Wallahu a’lam.
3. Tugas-Tugas Para Malaikat
Malaikat Jibril ditugaskan menyampaikan risalah wahyu Allah fkepada Para Nabi dan Rasul. Mikail ditugaskan mengatur hujan dan menumbuhkan tumbuhan, Raqib ‘Atid mencatat amalan manusia, Malakul Maut mencabut nyawa, Malaikat penjaga surga dan neraka, Malaikat peniup sangkakala, pencatat takdir janin, menghantar kan rahmat kerumah orang beriman, penjaga gunung, pembawa azab, menanyai mayat dalam kubur, 8 malaikat memikul “Arys, menghadirkan neraka dihari kiamat, 19 Malaikat penjaga neraka. Lihat bahasan lengkap di kitab ‘Alamul Malaaikah karya Dr. Sulaiman Al-Asyqar.
Allâh ﷻ berfirman: Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Rabb-mulah kamu akan dikembalikan”. (QS. As-Sajdah: 11)
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”. (QS. Yasin: 51)
Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bagaimana aku bisa menikmati (kehidupan dunia), sementara “Saahib al-Qarn” telah memasukkan sangkakala kemulutnya, menengadahkan kepalanya, dan memasang pendengarannya menunggu untuk diizinkan meniupnya. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami? Rasulullah ﷺ menjawab, “Ucapkanlah “Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Penolong. Kepada Allah kami bertawakkal”. (HR. Ahmad (no. 11039).
Dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya mata pemegang terompet sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala), telah bersiap sedia dengan senantiasa memandang kea rah ‘Arsy, khawatir kalau (tibatiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya kembali melihat ke ‘Arsy. Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar”. (HR. Al-Hakim (no. 8676) dalam Al-Mustadrak)
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia dan mencatat (perbuatanmu)”. (Al-Infithar: 10-11)
4. Manfaat Beriman kepada Malaikat
Menumbuhkan rasa cinta kepada Allâh ﷻ dan kerinduan untuk bertemu denganNya. Menambah rasa takut kepada Allâh ﷻ akan keagungan Malaikat sebagai ciptaan, bagaimana dengan Rabb Pencipta. Menambah ketakwaan karna merasa senantiasa diawasi oleh Malaikat. Mengundang sifat malu karna malaikat pemalu, malu dari aroma mulut yang bau, karna malaikat tersakiti oleh aroma busuk, menghindari hal-hal haram yang membuat Malaikat rahmat tidak menghampiri rumah, seperti menyimpan penangkal, musik, memajang gambar dan patung makhluk bernyawa di dalam rumah, memelihara anjing dengan dibiarkan didalam rumah dan ini sudah menjadi tabiat sebagian umat Islam mencontoh orang-orang kafir. Bahkan anjing piaraan dibawa tidur dan hadir dimeja makan. Lebih diperhatikan ketimbang anak sendiri. Wallahul musta’an.
5. Bentuk-Bentuk Penyimpangan dalam Iman kepada Malaikat
Meyakini malaikat berjenis kelamin waniat, meyakini Malaikat anak perempuan Allâh ﷻ , sebagaimana keyakinan orang-orang musyrik Jahiliyah. Mengkultuskan Malaikat, menyembah dan meminta rezki, hujan kepadanya, disebabkan ada jin yang mengaku Malaikat. Memusuhi malaikat Jibril, seperti orang Yahudi.
“Katakanlah: “Siapa saja yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orangorang yang beriman. Siapa saja yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orangorang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 97-98)
Tidak beriman dengan adanya malaikat seperti atheis. Tidak beriman kepada wujud malaikat, seperti kaum falasifah meyakini malaikat hanya kekuatan ruhani yang menyeru pada kebaikan. Mengingkari malaikat punya sayap karna sulit menalar dengan akal, khusus sayap tiga. Mereka mencoba bayangkan dengan akal logika terbatas, sehingga keyakinannya jika tiga sayap boleh jadi mengganggu keseimbangan. Bagi mereka sayap hanya symbol.
Mengolok-olok malaikat dengan membuat karikatur lucu, atau berbentuk perempuan bersayap sebagaimana di dunia perfileman. Malaikat bukan wanita bukan pula lelaki. Maka tidak boleh dibayangkan dengan ukuran logika dan analogi manusia.
Menyamakan Jin dengan malaikat. Keduanya makhluk yang berbeda. Mengklaim punya malaikat sebagai khadam (pembantu khusus) yang siap disuruh kapan saja, dan mengatakan malaikat berjenis kelamin laki-laki. Wallahu a’lam.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم