Hati orang yang mencinta adalah tawanan dalam genggaman orang yang dicintai, dia menimpakan kehinaan terhadapnya.
Namun, karena sedang dimabuk asmara, orang itu tidak menyadari musibah yang menimpa pencintanya.
Keadaan hatinya sebagaimana dikatakan dalam bait sya’ir ini:
Seperti burung kecil dalam genggaman tangan anak, dia menimpakan kematian kepadanya sementara anak itu tetap bermain.