Berkumpul bersama dengan anggota keluarga adalah cita-cita setiap keluarga, baik di dunia apalagi di akhirat.
Akan tetapi sejarah melukiskan kisah nabi Nuh alaihissalam yang berpisah dengan anaknya. Sementara Fir’aun meskipun kejam memiliki isteri shalehah yang keduanya tidak bisa berkumpul di akhirat. Demikian juga nabi luth dan isterinya pun tidak bisa berkumpul di akhirat.
Ketiganya tidak bisa bersama karena kekafiran mereka. Dihalangi oleh tabir keimanan.
Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan berkumpulnya anggota keluarga di akhirat kelak.