Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 45
Bab 45. Berziarah Kepada Para Ahli Kebaikan, Duduk-duduk Dengan Mereka, Mengawani -Menemani- Mereka, Mencintai Mereka, Meminta Mereka Supaya Berziarah Ke Tempat Kita, Meminta Doa Dari Mereka Serta Berziarah Ke Tempat-tempat Yang Utama
Bab ini membahas tema lanjutan dari bab sebelumnya yang faedahnya, sahabat yang shalih bisa memberikan syafaat sahabatnya sehingga akan ditarik ke surga.
Sesuai hadits riwayat Muslim: Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”….
Mencintai orang yang ada dalam kebaikan (ahlul khoir) akan mendatangkan kebaikan. Dan kecintaannya karena cinta kepada Allâh ﷻ dan mukanya karena murka Allâh ﷻ.
Duduk dengan orang shalih seperti bergaul dengan penjual minyak wangi, engkau akan mendapatkan bau harumnya meskipun kita tidak memakainya atau membeli dan memakainya. Nama orang akan harum jika disebut temannya.
Pepatah Arab berbunyi,
ﺍﻟﺼَّﺎﺣِﺐُ ﺳَﺎﺣِﺐٌ
“Sahabat (Lingkungan pergaulan) itu bisa menarik (mempengaruhi)”
Memilih sahabat sangat penting. Sepenting memilih masa depan. Sangat berpengaruh perlahan-lahan. Disadari atau tanpa disadari
Jika sahabat buruk, engkaupun menjadi buruk
cepat atau lambat.
Agama dan sifat seseorang bergantung dengan sahabatnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞُ
“ Seseorang akan sesuai dengan kebiasaan/sifat sahabatnya. Oleh karena jtu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi sahabat kalian ”.
Karenanya, sunnah mengunjungi atau mengundang mereka untuk berziarah, akan mendatangkan kebaikan. Ini termasuk kerinduan kita untuk mengunjungi mereka. Kita bisa mendapatkan tambahan kebaikan. Inilah suatu kaum yang tidak sedih orang-orang yang duduk bersama mereka. Siapa yang candu akan hal ini, maka kebaikan akan bersamanya…
Inilah jalan untuk mendapatkan manisnya iman. Sebagaimana hadits:
وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan termasuk dari mereka’.
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ لا أَبْرَحُ حَتَّى أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا} إِلَى قوله تَعَالَى: {قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا} [الكهف: 60 – 66]
“Dan ketika Musa berkata kepada bujangnya: “Saya tidak akan berhenti berjalan sehingga sampai di pertemuan dua sungai atau aku berjalan sampai bertahun-tahun sehingga firman Allah: “Musa berkata kepadanya -yakni Hidhir-: “Bolehkah aku mengikuti engkau dengan maksud supaya engkau mengajarkan kepadaku kebenaran yang telah diajarkan kepadamu?” (al-Kahfi: 60-66)
وَقالَ تَعَالَى: {وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ} [الكهف: 28].
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; (Al-Kahfi ayat 28)
Fawaid: