بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Daurah Harian Ramadhan 1446
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 1 Ramadhan 1446 / 1 Maret 2025
Bersama Keluargaku Masuk Surga
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi ﷺ, Ustadz mengharapkan agar kita semua selalu semangat dalam menuntut ilmu baik offline maupun online, semoga Allah ﷻ mencatat semuanya sebagai sarana kemudahan dalam menempuh jalan menuju surga.
Berkumpul bersama keluarga adalah salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan atau pun sahabat.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum Ayat 21:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Perlu diketahui bahwa semua kenikmataan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia di dunia, akan ada di surga kelak.
Di antara perhatian Islam adalah bahwa seorang laki-laki, yang merupakan kepala rumah tangga, harus menjaga diri dan keluarganya dari segala perkara yang akan menghantarkan menuju neraka. Marilah kita perhatian perintah Allâh Yang Maha Kuasa berikut ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.. [at-Tahrîm/66:6]
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 25:
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Berkumpul bersama dengan anggota keluarga adalah cita-cita setiap keluarga, baik di dunia apalagi di akhirat.
Akan tetapi sejarah melukiskan kisah nabi Nuh alaihissalam yang berpisah dengan anaknya. Sementara Fir’aun meskipun kejam memiliki isteri shalehah yang keduanya tidak bisa berkumpul di akhirat. Demikian juga nabi luth dan isterinya pun tidak bisa berkumpul di akhirat.
Ketiganya tidak bisa bersama karena kekafiran mereka. Dihalangi oleh tabir keimanan.
Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan berkumpulnya anggota keluarga di akhirat kelak.
1. Allah ﷻ berfirman,
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama. Beliau berkata,
يجمع بينهم وبين أحبابهم فيها من الآباء والأهلين والأبناء ، ممن هو صالح لدخول الجنة من المؤمنين; لتقر أعينهم بهم ، حتى إنه ترفع درجة الأدنى إلى درجة الأعلى ، من غير تنقيص لذلك الأعلى عن درجته
“Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga.
Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent)”.
2, Dalam Surat Az-Zukhruf Ayat 70:
ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ أَنتُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ تُحْبَرُونَ
“Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan“
Ibnu Katsir menafsirkan: (Masuklah kamu ke dalam surga) yaitu dikatakan kepada mereka, “Masuklah kamu ke dalam surga!” (Kamu dan istri-istri kamu) yaitu pasangan-pasangan kalian (digembirakan) yaitu disenangkan dan dibahagiakan.
Hal ini telah dijelaskan dalam surah Ar-Rum : (Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas) yaitu piring-piring besar yang berisi makanan (dan piala-piala) yaitu gelas-gelas minum dari emas yang tidak ada tidak ada pegangannya (dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati) dan sebagian ulama’ membaca (tasytahiihil anfusu)
(dan sedap (dipandang) mata) yaitu, lezat rasanya, harum aromanya dan indah dipandang (dan kamu di dalamnya) yaitu di surga (hidup kekal) yaitu tidak akan keluar darinya dan tidak mau pindah darinya.
3. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yasin 55-57:
إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ. هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ. لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
(55) Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (56) Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. (57) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa Allah ﷻ memberitahukan tentang penghuni surga bahwa mereka pada hari kiamat ketika mereka lepas dari segala kesulitan, mereka turun ke kebun-kebun surga. Mereka sibuk dengan apa yang mereka dapatkan berupa kenikmatan yang kekal dan kemenangan yang besar. (Mereka dan pasangan-pasangannya) Mujahid berkata: Dan wanita-wanita halal mereka (berada dalam tempat yang teduh) yaitu dalam naungan pepohonan, (bersandar di atas dipan-dipan).
4. Surat ghâfir ayat 7: malaikat mendo’akan orang-orang yang beriman.
ٱلَّذِينَ يَحْمِلُونَ ٱلْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُۥ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِۦ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَٱغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا۟ وَٱتَّبَعُوا۟ سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat ini: Allah ﷻ memberitahukan tentang para malaikat yang didekatkan yaitu yang memikul ‘Arsy yang berjumlah empat, dan para malaikat Karubiyin yang ada di sekeliling Arsy, bahwa mereka selalu bertasbih dan memuji Tuhan mereka, yaitu mereka menggabungkan antara tasbih yang maksudnya menafikan segala kekurangan dari Allah ﷻ dan pujian yang maksudnya mengukuhkan sifat-sifat yang terpuji bagi Allah (mereka beriman kepada-Nya) yaitu tunduk kepadaNya seraya merendahkan diri di hadapanNya, dan bahwa mereka: (memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman) dari kalangan penduduk bumi, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib. Allah ﷻ menugaskan kepada para malaikat yang didekatkan agar mendoakan orang-orang mukmin dengan ghaib.
Oleh karena itu mereka berkata ketika memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman: (Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu) yaitu rahmatMu mencakup semua dosa dan kesalahan mereka, dan ilmuMu meliputi semua perbuatan, ucapan, gerakan, dan diamnya mereka (maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalanMu) yaitu, maafkanlah orang-orang yang berdosa jika mereka bertaubat dan kembali kepadaMu serta menghentikan perbuatan dosanya dan mengikuti apa yang telah Engkau perintahkan kepada mereka berupa mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran (dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala) yaitu jauhkanlah mereka dari azab neraka Jahim yaitu azab yang sangat pedih (Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka dan keturunan mereka semua) yaitu, kumpulkanlah mereka dengan orang-orang itu agar mereka senang karena berkumpul dengan keluarganya di tempat-tempat yang bersebelahan.
5. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur: 21)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan,
Allah ﷻ memberitahukan tentang karunia, kemurahan, kelembutan, dan kebaikanNya kepada makhlukNya bahwa orang-orang mukmin itu apabila anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka anak cucu mereka itu akan diikutkan kepada mereka dalam kedudukan yang sama, sekalipun anak cucu mereka masih belum mencapai tingkatan amal mereka.
Demikian itu agar hati dan pandangan para ayah merasa sejuk dengan berkumpulnya mereka bersama anak-anak mereka, sehingga mereka dapat bergabung bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya dari segala sisi, yaitu Allah melenyapkan kekurangan dari amal dan menggantinya dengan amal yang sempurna, tanpa mengurangi amal dan kedudukan yang sempurna, mengingat adanya kesamaan di antara mereka.
Oleh karena itu Allah berfirman: (Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka).
Al-Kahfi ayat 82 (sedang ayahnya adalah seorang yang saleh), maka kesalihan orang tua akan menurun kepada anak cucunya.
Imam Qurthubi menjelaskan bahwa Kesalehan seseorang berkat Kesalehan kakek buyutnya juga.
Maka sayyid bin musayyid berkata tidaklah aku memanjakan shalatnya untuk anak-anaknya.
Demikian juga, seorang anak yang masuk surga yang lebih tinggi akan mengangkat derajat orang tuanya. Tanpa mengurangi pahala amalan mereka sedikitpun. Demikian sebaliknya.
Makna dzurriyah ada dalam Surat Yasin Ayat 41:
وَءَايَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
Maka sungguh bahagia anak-anak shaleh yang masuk surga bersama-sama.
Namun, bagaimana agar harapan tersebut bisa terwujud.
1. Beriman kepada Allah ﷻ.
Iman adalah kunci utama, tidaklah Fir’aun, nabi Nuh dan Luth dipisahkan bersama keluarganya karena beda keimanan. Pupuklah iman dengan hadir ke majelis ilmu.
Iman adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang, bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat at-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.. [at-Tahrîm/66:6]
2. Bertakwa
Ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung perintah takwa, di antaranya:
– Surat Al-Imran ayat 102
– Surat Al-Baqarah ayat 278
– Surat Al-Maidah ayat 35
– Surat At-Tawbah ayat 119
– Surat Luqman ayat 33
– Surat An-Nisa ayat 1
– Surat Ath-Thalaq ayat 2-3
Bahkan Nabi ﷺ ditanya yang banyak memasukkan ke dalam surga: takwa dan akhlak yang baik.
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246.).
Al- Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa taqwa adalah takut dan menghindari apa yang diharamkan Allah, dan menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa yang dimaksud adalah waspada artinya menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.
3. Akhlak yang baik
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)
Akhlak yg baik bagi seorang isteri, maka suami akan sayang kepada isterinya, akhlak yang baik bagi isteri maka dia akan menghormatinya dan akhlak yang baik bagi anak-anak maka mereka akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
4. Mengerjakan amal shalih
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 82:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
Perlu keseimbangan dalam amal shaleh dalam keluarga. Agar masuk surga bersama-sama.
5. Upaya orang tua agar anak-anak kita ikut serta ke dalam surga
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 74:
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
6. Usaha anak dan isteri
Sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْللُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِككَ لَكَ
Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232, dan lainnya)
Dan usaha isteri menjadi shalehah. Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah mentaati perintahnya.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga.
Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita dan keluarga kita di surgaNya kelak. Aamiin.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم