بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah
(Fitnah dan Tanda Kiamat dari Shahih Muslim)
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 8: 24 Jumadil Akhir 1445 / 6 Januari 2024



Bab 7: Berita dari Nabi ﷺ atas Apa-apa yang akan Terjadi Hingga Hari Kiamat

📖 Hadits Muslim Nomor 5146:

حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى التُّجِيبِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ أَبَا إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيَّ كَانَ يَقُولُا قَالَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ النَّاسِ بِكُلِّ فِتْنَةٍ هِيَ كَائِنَةٌ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَ السَّاعَةِ وَمَا بِي إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسَرَّ إِلَيَّ فِي ذَلِكَ شَيْئًا لَمْ يُحَدِّثْهُ غَيْرِي وَلَكِنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ يُحَدِّثُ مَجْلِسًا أَنَا فِيهِ عَنْ الْفِتَنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَعُدُّ الْفِتَنَ مِنْهُنَّ ثَلَاثٌ لَا يَكَدْنَ يَذَرْنَ شَيْئًا وَمِنْهُنَّ فِتَنٌ كَرِيَاحِ الصَّيْفِ مِنْهَا صِغَارٌ وَمِنْهَا كِبَارٌ قَالَ حُذَيْفَةُ فَذَهَبَ أُولَئِكَ الرَّهْطُ كُلُّهُمْ غَيْرِي

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Idris Al Khaulani berkata: Hudzaifah bin Al Yaman berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu tentang fitnah yang terjadi antara aku hingga kiamat. Itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberitahukan sesuatu tentang hal itu secara rahasia, beliau tidak menceritakannya pada selainku, tapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bercerita tentang fitnah kepada majlis dimana aku berada disana, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, beliau menghitung fitnah-fitnah, diantaranya ada tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan apa pun, ada fitnah-fitnah seperti angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. Hudzaifah berkata: Lalu mereka pergi semua kecuali aku.

Tentang Perawi: Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu’anhu.

Al-Yaman terbunuh dalam perang Uhud karena keliru dikira musuh. Sedangkan Hudzaifah Radhiyallahu’anhu (meninggal 36H) dijuluki Shahib As-Sir (Sahabat yang Menjaga Rahasia). Pemegang rahasia Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam. Bahkan beliau diberi daftar oleh Rosulallah Sholallahu alaihi wasallam tentang nama-nama orang munafiq.

Dalam hadist ini tidak dirinci selain fitnah angin musim panas. Namun diketahui di hadits yang lainnya.

📖 Hadits Muslim Nomor 5147:

و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا و قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقَامًا مَا تَرَكَ شَيْئًا يَكُونُ فِي مَقَامِهِ ذَلِكَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ إِلَّا حَدَّثَ بِهِ حَفِظَهُ مَنْ حَفِظَهُ وَنَسِيَهُ مَنْ نَسِيَهُ قَدْ عَلِمَهُ أَصْحَابِي هَؤُلَاءِ وَإِنَّهُ لَيَكُونُ مِنْهُ الشَّيْءُ قَدْ نَسِيتُهُ فَأَرَاهُ فَأَذْكُرُهُ كَمَا يَذْكُرُ الرَّجُلُ وَجْهَ الرَّجُلِ إِذَا غَابَ عَنْهُ ثُمَّ إِذَا رَآهُ عَرَفَهُ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ إِلَى قَوْلِهِ وَنَسِيَهُ مَنْ نَسِيَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ مَا بَعْدَهُ

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, berkata Utsman: Telah menceritakan kepada kami, sedangan Ishaq berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Syaqiq dari Hudzaifah berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri ditengan-tengah kami, beliau memberitahukan kepada kami apa saja yang terjadi hingga hari kiamat, yang menghafalnya hafal dan yang melupakannya lupa. Para sahabatku mengetahuinya dan ada sesuatu yang terlupakan olehku, aku memikirkannya kemudian aku ingat seperti seseorang teringat pada wajah orang lain bila pergi meninggalkannya, bila ia melihatnya, ia mengenalinya.” Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Waki’ dari Sufyan dari Al A’masy dengan sanad ini sampai perkataannya: Dan yang melupakannya lupa. Ia tidak menyebut selanjutnya.

Kalimat: (حَفِظَهُ مَنْ حَفِظَهُ وَنَسِيَهُ مَنْ نَسِيَهُ ) yang menghafalnya hafal dan yang melupakannya lupa menunjukkan tingkat hafalan para sahabat bertingkat-tingkat karena keterbatasan hafalan dan kemampuan menulis, dan ketidaksempurnaan itu dilengkapi oleh sahabat lainnya. Sehingga Allâh ﷻ menjaga agama ini.

Kalimat (أَصْحَابِي هَؤُلَاءِ ) Para sahabatku mengetahuinya menunjukkan banyak sahabat yang mengetahui hadits Nabi ﷺ tersebut akan tetapi menafsirkannya dengan keliru, sehingga terjadilah kisah Perang Jamal.

📖 Hadits Muslim Nomor 5148:

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ قَالَ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فَمَا مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا قَدْ سَأَلْتُهُ إِلَّا أَنِّي لَمْ أَسْأَلْهُ مَا يُخْرِجُ أَهْلَ الْمَدِينَةِ مِنْ الْمَدِينَةِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi’ telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Adi bin Tsabit dari Abdullah bin Yazid dari Hudzaifah ia berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam apa yang akan terjadi hingga kiamat. Segala sesuatunya telah aku tanyakan kepada beliau, hanya saja kau tidak menanyakan apa yang mengusir penduduk Madinah dari Madinah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir telah mengkhabarkan kepada kami Syu’bah dengan sanad ini dengan matan serupa.

Imam Nawawi rahimahullah menyebut pada hari kiamat Madinah akan kosong dari penduduknya. Sebagaimana hadits berikut:

عَنْ هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، لِلْمَدِيْنَةِ لَيَتْرَكَنَّهَا أَهْلُهَا عَلَى خَيْرِ مَا كَانَتْ مُذْلِلَةً لِلْعَوَافِي. يَعْنِي السِّبَاعَ وَالطَّيْرَ

Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pernah bersabda tentang Madinah: Kota Madinah itu akan ditinggalkan oleh penduduknya dan ia akan tetap baik seperti sebelumnya meskipun hanya dihuni oleh awafi, yaitu binatang buas dan burung.

Dan Hudzaifah belum sempat menanyakan penyebab Penduduk Madinah meninggalkan kotanya. Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili menyebut penyebabnya:
1. Perluasan daerah di luar Madinah menarik minat penduduk Madinah untuk mencari rezeki.
2. Pemimpin pada saat itu memaksa keluar.

Dajjal tetap tidak memasuki Madinah karena akan terus dijaga oleh para Malaikat.

📖 Hadits Muslim Nomor 5149:

و حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ وَحَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ جَمِيعًا عَنْ أَبِي عَاصِمٍ قَالَ حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ أَخْبَرَنَا عِلْبَاءُ بْنُ أَحْمَرَ حَدَّثَنِي أَبُو زَيْدٍ يَعْنِي عَمْرَو بْنَ أَخْطَبَ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ وَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى حَضَرَتْ الظُّهْرُ فَنَزَلَ فَصَلَّى ثُمَّ صَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى حَضَرَتْ الْعَصْرُ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى ثُمَّ صَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى غَرَبَتْ الشَّمْسُ فَأَخْبَرَنَا بِمَا كَانَ وَبِمَا هُوَ كَائِنٌ فَأَعْلَمُنَا أَحْفَظُنَا

Telah menceritakan kepadaku Ya’qub bin Ibrahim Ad Dauraqi dan Hajjaj bin Asy Sya’ir semuanya dari Abu Ashim berkata Hajjaj: telah menceritakan kepada kami Abu Ashim telah mengkhabarkan kepada kami Azrah bin Tsabit telah mengkhabarkan kepada kami Ilba` bin Ahmar telah menceritakan kepadaku Abu Zaid Amru bin Akhthab berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat fajar bersama kami, beliau naik mimbar lalu berkhutbah hingga waktu zhuhur tiba, beliau turun lalu naik mimbar kemudian berkhutbah hingga tiba waktu ashar, beliau turun lalu shalat, setelah itu beliau naik mimbar kemudian berkhutbah hingga matahari terbenam, beliau memberitahukan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Yang paling tahu diantara kami adalah yang paling hafal.

Hadits ini menunjukkan perhatian Rasulullah ﷺ dengan sahabatnya. Dalam hadits ini Beliau menyampaikan kajian sehari penuh.