بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Jum’at – Bekal Ramadhan
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 22 Sya’ban 1446 / 21 Februari 2025.
Ustadz mengawali kajian dengan menyampaikan syukur kepada Allah ﷻ atas nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepada kita terutama nikmat hayat, kesehatan, kesempatan berkumpul dan bershalawat atas Nabi ﷺ dan para pengikutnya.
Tinggal menunggu hitungan hari kita akan memasuki bulan yang penuh barokah, Ramadhan mubarok. Semoga Allah Ta’ala menghantarkan kita untuk bertemu dengan Ramadhan. Selayaknya kita mempersiapkan segala bekal yang diperlukan dalam menyambut bulan mulia ini. Dan terus berdo’a agar diberikan kesehatan dan bimbingan untuk beramal (taufik) untuk mengisi amaliah Ramadhan tahun ini.
Perbanyak Do’a
Do’a adalah kunci agar semuanya berjalan lancar dan bernilai ibadah.
Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.” (Latha’if Al-Ma’arif hal. 232).
Bersyukur dan Bahagia
Seorang mukmin hendaknya bersyukur dan berbahagia dengan Kedatangan Ramadhan, karena ia merupakan karunia Allah ﷻ.
Allah berfirman,
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]: 58).
Karunia dan Rahmat Allah ﷻ begitu besar, yaitu Al-Qur’an dan bulan Ramadhan. Jangan sampai diantara kita pilah-pilih syariat yang sesuai dengan hawa nafsunya saja.
Al-Quran secara tegas menyeru orang-orang beriman untuk melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh, tanpa membeda-bedakan ajaran yang satu dengan ajaran yang lain. Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)
Ikhlas dan Ittibâ
Syarat-syarat diterimanya amalan (al-qabul) sudah kita paham yaitu ikhlas dan ittibâ (mencontoh Rasulullah ﷺ). Maka dasarnya adalah dalil yang shahih. Ada hadits yang menyebutkan tentang bergembira menyambut Ramadhan, akan tetapi haditsnya oleh sebagian ulama dinilai dhaif bahkan maudhu’ (palsu), yaitu:
ﻣَﻦْ ﻓَﺮِﺡَ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻨِّﻴْﺮَﺍﻥِ
“Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. (Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin)
Tawakkal
Tawakal adalah benarnya penyandaran hati pada Allah ‘azza wa jalla untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa ‘tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah semata.
Tidak boleh menyadarkan pada diri sendiri karena sudah pede dengan persiapan yang dilakukan.
Taubat
Yaitu membersihkan titik-titik hitam yang melekat di hati agar tidak menjadi penghalang kebahagian, keselamatan dan cita-cita seorang muslim dalam bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا».
[صحيح] – [رواه مسلم] – [صحيح مسلم: 2759]
Abu Musa -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan: Nabi ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu malam agar orang yang berbuat dosa di waktu siang bisa bertobat; Dia juga membentangkan tangan-Nya di waktu siang agar orang yang berbuat dosa di waktu malam bertobat, hingga matahari terbit dari arah terbenamnya.”
[Sahih] – [HR. Muslim] – [Sahih Muslim – 2759].
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Dosa-dosa adalah beban berat penghalang berbuat amal. Maka, meskipun niatnya kuat, biasanya ada saja penghalang untuk berbuat baik, seperti handphone, masak, shopping dan lainnya.
Maka, taubat wajib diperlukan agar semua niat baik kita dipermudah Allah ﷻ hingga terhitung amal.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata taubat adalah awal manazil (tempat pertama) yang diduduki orang yang menuju Allah ﷻ, tempat tengah dan akhir. Maka, taubat adalah perbuatan seumur hidup. Maka, Nabi ﷺ selalu bertaubat meskipun sudah dijamin dan dipelihara Allah ﷻ.
Syarat-syarat taubat:
– Ikhlas karena Allah ﷻ.
– An-Nadam (menyesal).
– Istighfar meminta ampun.
– Mengembalikan hak-hak manusia.
– Taubat di saat waktu yang diterima.
– Taubat dari penyebab pengantar dosa.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata kita tidak hanya dituntut untuk bertaubat dari dosa-dosa yang nampak, akan tetapi hal-hal mubah yang berlebihan yang menghantarkan pada perbuatan dosa.
Di bulan Ramadhan kita juga dituntut untuk selalu beristighfar di setiap waktu, semoga dengannya bertepatan dengan saat Allah ﷻ memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya.
Memaksimalkan Peluang-peluang Ibadah
Yaitu amalan-amalan yang sesuai dengan sunnah Nabi ﷺ dan hindari amalan-amalan bid’ah.
Banyak amalan-amalan yang menjadi sarana penambah pundi-pundi amal di bulan Ramadhan. Paling tidak ada azam yang kuat untuk mengamalkan rangkaian amalan sunnah di bulan yang mulia.
Ibnu Umar radhiyallahu’anhu bertanya kepada orang yang berjama’ah di belakang imam, apakah kamu bisa membaca Al-Qur’an? Orang itu menjawab bisa. Kemudian beliau berkata:
Hidupkan rumah dan Keluarga
Terutama mendidik dan melatih anak-anak untuk berpuasa, membangunkan mereka sahur, membaca Al-Qur’an dan mengisi amaliah di bulan Ramadhan.
Semoga kita dan keluarga kita selalu diberi kesehatan dan kesabaran untuk istiqomah dalam beramal yang dengan hal ini menjadikan kita ringan dalam pertanggungjawaban di sisi Allah ﷻ.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم