بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 50-2
Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Al-khor, 25 Rabi’ul Awal 1446 / 28 September 2024


  Video Facebook Assunnah Qatar


50 – باب الخوف

Bab 50-2: Takut kepada Allah ﷻ

Pada pelajaran terdahulu telah dijelaskan beberapa sebab takut (Khauf) kepada Allah ﷻ:
1. Memikirkan keagungan Allah ﷻ.
2. Melihat lalainya dia kepada Allah ﷻ dan selalu merasa dalam pengawasan Nya.
3. Mengambil pelajaran kepada orang-orang yang menyelisihi dan bermaksiat kepada Allah ﷻ.
4. Menghindar dan lari dari janji akan pedihnya azab Allah ﷻ dengan menjauhi larangan-Nya.

Yang dikecualikan adalah takut yang normal seperti takut binatang buas, takut dipatuk ular dan lainnya.

1. Allah Ta’ala berfirman:

قَالَ الله تَعَالَى: {وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ} [البقرة: 40]،

 “Dan kepadaKu, maka takutlah engkau semua!” (al-Baqarah: 40)

Allah menyeru Bani Israil yang merupakan para keturunan Nabi Ya’qub: “Ingatlah kenikmatan-kenikmatan yang telah Aku berikan kepada kalian, dan jalankanlah perintah-Ku untuk beriman kepada para Rasul dan untuk menjalankan syariat. Jika kalian menjalankan hal itu niscaya Aku akan membalas kalian dengan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dan hanya kepada-Ku hendaklah kalian takut”.

2. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَقالَ تَعَالَى: {إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ} [البروج: 12]،

Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.

yaitu, sesungguhnya azab dan pembalasanNya terhadap musuh-musuhNya yang telah mendustakan para rasulNya dan menentang perintahNya benar-benar keras, besar dan kuat, karena sesungguhnya Allah ﷻ memiliki kekuatan Yang Maha Kokoh, yang segala sesuatu yang Dia kehendaki pasti terjadi sesuai dengan kehendakNya dalam sekejap atau lebih cepat.

Ayat ini termasuk ayat yang memberikan rasa takut kepada orang-orang yang melakukan kemungkaran.

3. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَقالَ تَعَالَى: {وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِمَنْ خَافَ عَذَابَ الآخِرَةِ ذَلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ وَمَا نُؤَخِّرُهُ إِلاَّ لأَجَلٍ مَعْدُودٍ يَوْمَ يَأْتِ لا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ} [هود: 102 – 106]

Dan demikianlah tindakan Tuhanmu jikalau menindak kepada penduduk negeri, yang mereka itu melakukan kezaliman, sesungguhnya tindakan penghukuman Allah itu adalah amat pedih dan keras. Sesungguhnya hal yang sedemikian itu niscaya merupakan keterangan untuk orang yang takut akan siksa hari akhir. Itulah hari yang seluruh manusia dikumpulkan dan itulah pula hari yang disaksikan. Tidaklah Kami akan mengundurkan hari itu, melainkan sampai waktu yang ditentukan. Yaitu pada hari yang tidak seorang pun akan berbicara, melainkan dengan izinNya dan diantara para manusia itu ada yang celaka dan ada pula yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya adalah dalam neraka. Mereka di situ menarik nafas panjang dan mengerang.” (Hud: 102- 106)

Begitulah hukuman dan pembinasaan yang Allah berikan kepada penduduk negeri-negeri yang mendustakan ayat-ayat-Nya kapanpun dan dimanapun mereka berada. Sesungguhnya hukuman yang Allah berikan kepada penduduk negeri-negeri yang zalim itu adalah hukuman yang sangat memilukan dan mengerikan.

Sungguh pada azab tersebut terdapat ibrah dan pelajaran bagi orang yang takut terhadap azab akhirat, dan sungguh itu sangat layak untuk menjadi pelajaran bagi seluruh umat. Bukan hanya sekedar dongeng…

Dan siksaan di dunia yang masih menyisakan peninggalan-peninggalannya adalah dalil dan bukti adanya azab di akhirat, pada hari itu seluruh manusia akan dikumpulkan, orang-orang pada generasi terdahulu dan generasi selanjutnya akan menghadirinya, dan juga seluruh penduduk langit dan bumi, baik dari golongan manusia, jin, binatang dan seluruh makhluk-Nya. Semua akan diqishah.

Semuanya menjadi pelajaran bagi kita, bahwa setiap kita akan diminta pertanggung jawaban.

4. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَقالَ تَعَالَى: {وَيُحَذِّرُكُمُ اللهُ نَفْسَهُ} [آل عمران: 28]

Dan Allah memperingatkan engkau semua akan kewajibanmu terhadap Allah sendiri -supaya tidak terkena siksanya-.” (Ali-Imran: 28)

Allah memperingatkan kalian agar takut kepada-Nya. Dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian ke dalam murka-Nya dengan cara melakukan perbuatan maksiat. Hanya kepada Allah sajalah tempat kembalinya seluruh makhluk di hari kiamat untuk menerima balasan atas amal perbuatan mereka.

5. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَقالَ تَعَالَى: {يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ} [عبس: 34 – 37]

Pada hari seorang manusia lari meninggalkan saudaranya, ibu dan ayahnya, juga istri dan anak-anaknya. Setiap seorang pada hari itu mempunyai urusan yang membuat diri sendiri sibuk -dari urusan orang lain-.” (Abasa: 34-37)

Pada hari itu seseorang lari dari saudaranya, orang tuanya, isteri dan anak-anaknya. Mereka adalah kerabat terdekat dan paling disayang dan dikasihi. Tidak mungkin berlari dari mereka melainkan karena suatu kejadian yang mengerikan.

Masing-masing saat itu mempunyai perkara yang menjadikannya lupa terhadap orang lain karena dahsyatnya kepedihan pada Hari itu.

6. Allah Ta’ala juga berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ. يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. (al- Haj: 1-2)

Allah memerintahkan manusia agar bertakwa kepada Allah dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan Dia menyampaikan pada hari kiamat mereka akan menghadapi goncangan bumi yang dahsyat, dan kejadiannya sangat mengerikan.

Yaitu pada hari ketika kalian menyaksikannya, ketika perempuan yang sedang menyusui akan lalai dari anak yang disusuinya, setiap perempuan hamil akan menggugurkan janin dalam kandungannya lantaran dahsyatnya rasa takut pada hari itu.

Kenapa dicontohkan dengan perempuan yang menyusui anaknya?, karena disaat itulah puncak kecintaan seorang ibu kepada anaknya, dan pada saat itu dilupakan anaknya karena kejadian yang dahsyat. Demikian juga perempuan yang hamil, yang tidak peduli dengan keguguran bayi yang dikandungnya.

Dan kalian akan menyaksikan manusia seperti dalam keadaan mabuk karena tak lagi bisa berpikir lantaran dahsyatnya kondisi saat itu, padahal sebenarnya tidaklah mabuk seperti halnya peminum khamar, akan tetapi azab Allah itu sangat keras sehingga sanggup menghilangkan akal pikiran mereka.

7. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ

Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (QS Ar-Rahman ayat 46)

Ayat ini bersifat umum, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas dan lainnya. Allah ﷻ berfirman: (Dan bagi orang yang takut saat akan menghadap Tuhannya) yaitu di hadapan Allah ﷻ pada hari kiamat (dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya) (Surah An-Nazi’at: 40)

Dia tidak mengikutkan hawa nafsunya dan tidak memilih kehidupan dunia, dan dia mengetahui bahwa akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Jadi dia menunaikan hal-hal yang difardhukan Allah dan menjauhi hal-hal yang diharamkan baginya, maka baginya pada hari kiamat di sisi Tuhannya ada dua surga.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Bukhari dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais dari ayahnya bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Dua surga yang semua wadah-wadahan dan segala sesuatunya dari perak, dan dua surga yang semua wadah-wadahan dan segala sesuatunya dari emas”

8. Allah Ta’ala juga berfirman:

وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ. قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ. فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَىٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ. إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْبَرُّ ٱلرَّحِيمُ.

Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)”. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. (QS At-Thur ayat 25-26).

Para penghuni surga datang, sebagian bertanya kepada sebagian yang lain tentang kenikmatan besar yang mereka dapatkan dan sebabnya.

Mereka berkata, “kami di dunia saat berada berada di tengah keluarga kami adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan kami, takut kepada azabNya di Hari Kiamat. Lalu Allah memberi kami nikmat hidayah dan taufik, Allah menjaga kami dari azab beracun Neraka Jahanam, yakni api dan panasnya.

Sesungguhnya kami sebelum ini beribadah dengan rendah hati kepada Allah semata tidak menyekutukanNya dengan apa pun, maka Allah menjaga kami dari azab neraka dan menyampaikan kami ke surga yang penuh kenikmatan ini.

Allah menjawab doa kami dan memberi kami apa yang kami minta. Sesungguhnya Allah Mahabaik lagi Maha Penyayang di antara kebaikan Allah dan dan rahmatNYa kepada kami adalah Dia memberikan ridha dan surgaNya, serta menjaga kami dari murkaNya dan neraka.”

Pada ayat ke-26 disebut kata مُشْفِقِينَ yaitu takut disertai rasa kelembutan maka disebut الشفقة (asy-syafaqoh), seperti takutnya seorang bapak kepada anaknya. Rasa takut dan khawatir karena rasa kasih sayang.

Disebutkan pada pertemuan terdahulu perbedaan dari beberapa rasa takut dalam bahasa Arab:

– Arti (rahbah) الرهبه dimaknai rasa takut yang takut sekali, karena tidak semua takut dirasa takut sekali. Maka kata فَارْهَبُونِ dimaknai perasaan yang takut sekali.

– Tingkatan takut setelah Rahbah adalah Ru’b – الرعب (takut yang berlebihan) sampai trauma.

– Kalau rasa takut diimbangi dengan ilmu akan kebesaran Allah ﷻ maka disebut الحشيه (khosy-yah).

– Kalau takut disertai rasa kelembutan maka disebut الشفقة (asy-syafaqoh), seperti takutnya seorang bapak kepada anaknya. Rasa takut dan khawatir karena rasa kasih sayang.

Iman An-Nawawi 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 menyebutkan bahwa ayat-ayat dalam bab ini amat banyak dan dapat dimaklumi, karena tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada bagian yang lainnya -sebagai penjelasan- dan begitulah hasilnya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم