Tazkiyatun Nufus
Dua jalan Syetan menggoda manusia: Kelalaian dan Syahwat
- Details
- Category: Tazkiyatun Nufus
- Created: Sunday, 23 October 2016 15:40
Pembahasan salah satu bab Dampak Negatif Maksiat dan Dosa dalam kitab Addaa wa dawaa karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullah
Sesungguhnya syaitan telah menghadang anak Adam di semua jalan. Ia menghadang di jalan islam, seraya berkata 'apakah engkau akan masuk islam dan meninggalkan agama nenek moyang mu? Jika orang tadi menyelisihinya dan masuk Islam, syaitan lalu menghadangnya di jalan hijrah., seraya berkata' apakah engkau akan meninggalkan tanah dan langit mu? ' jika orang tadi menyelisihinya dan melakukan hijrah. Syaitan lalu menghadangnya di jalan jihad?, seraya berkata' apakah engkau akan berjihad hingga akhirnya engkau terbunuh, hartamu dibagi dan isterimu dinikahi orang lain? " [HR. Ahmad III/483,Annasai VI/21 dan lainnya. Dengan sanad Hassan dari Sarah bin Abil Fakih]
Tentara-tentara kemaksiatan dari golongan syaitan :
- Tentara kelalaian. Dengan melalaikan hati anak Adam dari mengingat Alloh ta'aala dan hari akhirat.
- Tentara syahwat. Dengan menghiasi pandangan dengan syahwat.
Paling tidak ada 5 tentara syaitan yang mengganggu satu manusia dari jalan lalai dan syahwat. Kesempatan paling baik untuk syaitan mengganggu manusia pada kesempatan dari dua hal yaitu kemarahan dan syahwat.
Syaitan akan memilih mana yang dominan di antara dua sifat manusia ini.
Kejelekan sifat marah
Menurut syari’at Islam bahwa orang yang kuat adalah orang yang mampu melawan dan mengekang hawa nafsunya ketika marah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.
Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.[Mustadrak al-Hakim]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan apabila seseorang marah hendaklah ia diam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ.
Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam. [Mushannaf Ibni Abi Syaibah].
Kemarahan adalah bara api dalam hati manusia dan syahwat adalah api yang bergejolak dari hatinya. Dan api itu dapat dipadamkan dengan air, sholat, dzikir dan takbir.
Ikuti pembahasan Bab ini yang disampaikan oleh Ustadz Syukron Habibie Hafidzahullah: