Tauhid
Ingkar Terhadap Nikmat Allah Subhanahu Wa ta'aala
- Details
- Category: Tauhid
- Created: Sunday, 04 November 2018 09:42
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
يعرفون نعمة الله ثم ينكرونها
“Mereka mengetahui nikmat Allah (tetapi) kemudian mereka mengingkarinya…” (QS. An Nahl, 83).
Dalam menafsiri ayat di atas Mujahid mengatakan bahwa maksudnya adalah kata-kata seseorang : “Ini adalah harta kekayaan yang aku warisi dari nenek moyangku.”
Aun bin Abdullah mengatakan : “Yakni kata mereka ‘kalau bukan karena fulan, tentu tidak akan menjadi begini’.”
Ibnu Qutaibah berkata, menafsiri ayat di atas : “mereka mengatakan : ini adalah sebab syafa’at sembahan-sembahan kami”.
Abul Abbas([1]) setelah mengupas hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Kholid yang didalamnya terdapat sabda Nabi : “sesungguhnya Allah berfirman : “pagi ini sebagian hambaku ada yang beriman kepadaku dan ada yang kifir …, sebagaimana yang telah disebutkan di atas[2] ia mengatakan :
“Hal ini banyak terdapat dalam Al qur’an maupun As sunnah, Allah Subhanahu wata’ala mencela orang yang menyekutukanNya dengan menisbatkan nikmat yang telah diberikan kepada selainNya”.
Sebagian ulama salaf mengatakan : “yaitu seperti ucapan mereka : anginnya bagus, nahkodanya cerdik, pandai, dan sebagainya, yang bisa muncul dari ucapan banyak orang.
Kandungan bab ini :
- Penjelasan tentang firman Allah yang terdapat dalam surat An Nahl, yang menyatakan adanya banyak orang yang mengetahui nikmat Allah tapi mereka mengingkarinya.
- Hal itu sering terjadi dalam ucapan banyak orang. (karena itu harus dihindari).
- Ucapan seperti ini dianggap sebagai pengingkaran terhadap nikmat Allah.
- Adanya dua hal yang kontradiksi (mengetahui nikmat Allah dan mengingkarinya), bisa terjadi dalam diri manusia.
---------------------------------------------------
Footnotes:
([1]) Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah
([2]) Telah disebutkan pada bab 30
Kajian Materi ini bersama Ustadz Isnan Efendi Hafidzahullah: