Aqidah
Ilhad (Pengingkaran) pada Nama-nama dan Sifat-sifat Allah Ta'aala
- Details
- Category: Aqidah
- Created: Sunday, 01 January 2017 21:40
Pembahasan Kitab Aqidah Washitiyah - Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Pertemuan#6
Muallif berkata: Mereka tidak menafikan dariNya sifat-sifat yang Alloh sandingkan pada diriNya. Mereka tidak merubah (menyelewengkan) perkataan dari tempatnya, mereka tidak melakukan pengingkaran (ilhad) pada nama-nama (asma') dan ayat-ayat Alloh.
Ahlussunnah wal jama'ah tidak menafikan dari Allah sifat-sifat yang Allah sandangkan pada DiriNya, karena dalam hal menetapkan dan menafikan mereka mengikuti dalil.
Ahlussunnah wal jamaah tidak melakukan ilhad(pengingkaran) pada nama-nama dan ayat-ayat Allah. Ilhad dalam bahasa adalah kecondongan. Liang di kubur dinamakan "lahad" karena miring di satu sisi, bukan di tengah.
Ilhad pada nama-nama Allah maksudnya melakukan penyimpangan padanya dari apa yang semestinya. Hal ini ada beberapa bentuk:
1. Mengingkari sesuatu dari nama-nama dan sifat-sifat Alloh ta'aala. Misalnya menetapkan nama Allah 'Assami' tapi mengingkari sifat Allah 'mendengar'.
Nama-nama dan Sifat-sifat Allah bersifat 'tauqifiyah', artinya hanya ditetapkan berdasarkan dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Orang yang melakukan ilhad dinamakan mulhid.
2. Meyakini bahwa nama-nama dan sifat-sifat Allah ta'aala adalah sama(menyerupakan) dengan makhlukNya.
3. Menamakan Allah ta'ala tidak seperti yang Allah namakan.
4. Meyakini bahwa nama-nama Allah ta'aala terambil dari nama-nama berhala. Seperti Latta, 'Uzza, manat. Seperti Latta berasal dari kata Illah, Uzza dari kata 'aziz.
Ilhad dengan dzat Allah yang berkaitan dengan alam semesta dinamakan Atheis (mulhid).
Dalam Majmu' Fatawa beliau rahimahullah berkata: Dari Hasan Al-Bashri berkata: Alhamdulillah yang telah menjadikan keimanan kepadaNya berupa jahil dengan sesuatu yang tidak pernah disifatkan untuk diriNya.
Artinya tidak menetapkan nama dan sifat Allah yang tidak ditetapkan dengan dalail adalah bagian dari keimanan.
Ikuti pembahasan selengkapnya oleh Ustadz Isnan Efendi Hafidzahullah: