بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 51-10
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Syarah: Prof. Dr. Khalid Utsman Ats-Tsabt 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 1 Ramadhan 1446 / 1 Maret 2025



51 – باب الرجاء

Bab 51-10: Berharap kepada Allah ﷻ

Allah ﷻ Menyukai Suatu Kaum yang Berbuat Dosa kemudian Bertaubat

📖 Hadits ke-11:

422 – وعنه، قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا، لَذَهَبَ الله بِكُمْ، وَجَاءَ بِقَومٍ يُذْنِبُونَ، فَيَسْتَغْفِرُونَ الله تَعَالَى، فَيَغْفِرُ لَهُمْ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu pula, katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, andaikata engkau semua tidak ada yang melakukan dosa, sesungguhnya Allah akan melenyapkan engkau semua, lalu mendatangkan suatu kaum lain yang melakukan dosa kemudian mereka meminta pengampunan kepada Allah Ta’ala, lalu Allah mengampuni mereka itu.” (Muttafaq ‘alaih)

📖 Hadits ke-12:

– وعن أَبي أيوب خالد بن زيد – رضي الله عنه – قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – يقول: «لَوْلاَ أنَّكُمْ تُذْنِبُونَ، لَخَلَقَ الله خَلْقًا يُذْنِبُونَ، فَيَسْتَغْفِرونَ، فَيَغْفِرُ لَهُمْ». رواه مسلم.

423. Dari Abu Ayyub, yaitu Khalid bin Zaid Radhiyallahu’anhu, katanya: “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Andaikata engkau semua tidak ada yang melakukan dosa, sesungguhnya Allah akan menciptakan suatu makhluk baru yang melakukan dosa, lalu mereka memohonkan pengampunan padaNya, kemudian Allah mengampuni mereka itu.” (Riwayat Imam Muslim)

📃 Penjelasan:

Kedua hadits ini maknanya satu. Diantara nama Allah ﷻ adalah At-Tawwab (Penerima Taubat), al-Ghafuur (pengampun), Ar-Rahman (Pengasih), ar-Rahiim (Penyayang). Kasih-Nya mencakup seluruh makhluk dan sayangNya hanya kepada hamba-Nya yang beriman.

Dan nama dan sifat Allah ﷻ yang lain yang menunjukkan kasih sayang Allah ﷻ kepada hamba-hamba-Nya. Maka, ada hamba yang berbuat dosa kemudian Allah mengampuninya dengan namanya At-Tawwab.

Seandainya tidak ada orang yang bertaubat atau minta ampun, maka apa dampak nama-nama Allah ﷻ yang mulia? Maka, Makhluk yang banyak dosa dan kesalahan Allah ﷻ kemudian mengazabnya… Menunjukkan Allah ﷻ mampu menghukum mereka dan jika mereka bertaubat, sungguh Allah ﷻ maha Pengampun.

Dan hadits-hadits pada bab ini, menerangkan pengharapan akan ampunan Allah ﷻ, bukan dorongan agar seseorang melakukan dosa-dosa. Maka, tidaklah tepat jika seseorang mengerjakan perbuatan dosa didorong oleh hadits-hadits di atas.

Dan tidak mungkin ada orang yang sampai pada derajat tidak melakukan kesalahan, karena manusia tempat lupa dan salah. Meskipun dia tidak bergaul dengan siapapun. Bahkan Nabi ﷺ pun ditegur Allah ﷻ karena tidak menghiraukan Abdullah bin Ummu Maktum seperti dalam surat ‘abasa.

Setiap kita pasti akan berbuat kesalahan untuk menunjukkan asma dan Shifat Allah ﷻ. Tetapi jangan beralasan dengan hal ini hingga berbuat dosa. Karena jika hal itu dilakukan, maka apa makna takwa? Karena takwa adalah penghalang (wiqoyah) antara dosa dan ketaatan. Dan akan ada dampak buruk dari perbuatan dosa.

Minum sambil Berdiri

Sebagai contoh orang yang salah dalam memahami sesuatu yaitu bolehnya minum sambil berdiri?

Seseorang dididik minum dan makan dengan duduk. Manakala dia belajar, mulai membaca atsar Ali bin Abi Thalib yang minum sambil berdiri dan akhirnya memilih minum sambil berdiri. Padahal hadits Nabi ﷺ lainnya melarang minum sambil berdiri. Dan perkataan Nabi ﷺ yang melarang lebih didahulukan daripada perbuatan Nabi ﷺ yang dilihat!

Dia hanya dengan melihat satu atsar dari Ali Radhiyallahu’anhu tanpa melihat latar belakang apa yang menyebabkannya. Dalam kondisi tertentu, barangkali dibolehkan tetapi bukan sebagai dalil utama pembenaran.

Sebagian orang lebih memilih melakukan perbuatan yang lebih menguntungkannya dengan pembenaran satu hadits dan melupakan hadits-hadits lainya. Tatkala ditanya, apakah kamu ridha minum berdiri bersama kucing? Dia menjawab tidak! Padahal dia minum bersama setan yang lebih buruk dari pada kucing.

Diantara ahli ilmu ada yang memudharatkan dirinya dengan hal seperti ini, lebih memilih pendapat yang ringan karena menuruti hawa nafsunya. Seperti pendapat musik haram, paha itu aurat, berzina sekali tidak mengapa, dengan mengatakan sini… Ada pendapat ulama lain yang memfatwakan boleh.

Maka, banyak orang yang mencari pembenaran dengan memberikan retorika yang meyakinkan. Suka mendebat, dan mengatakan kembali ke titik nol, karena sudah banyak perbuatan maksiat yang biasa dilakukannya.

💡 FAWAID HADITS:

1. Menjelaskan tentang karunia Allah ﷻ kepada hamba-hamba-Nya dengan afwu (dihapus dosa-dosa) dan maghfirah (ditutup catatan dosa).
2. Setiap anak Adam banyak mengerjakan dosa, maka hendaklah memperbanyak istighfar dan taubat.
3. Diantara hikmah taklif (pembebanan ibadah) adalah munculnya nama-nama Allâh yang mengandung kelemahlembutanNya, Ampunan-Nya, sitrNya (ditutup dosa), dan Allah ﷻ memaafkan dosa-dosanya dan setiap malam Ramadhan ada yang dibebaskan dari api neraka.
Di sini ada hikmah penciptaan dari hal yang tidak disukai seperti diciptakannya iblis.
4. Tidaklah dalam hadits ini menjadi anjuran mengerjakan perbuatan dosa, akan tetapi disini ada kabar gembira ampunan-Nya dan menghilangkan rasa takut dan putus asa dari azab Allah ﷻ. Karena ada yang pergi ke gunung meninggalkan kemewahan agar mampu meninggalkan dosa. (Hal seperti ini pun kurang tepat).

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم