بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Sabtu – Barwa Village
Barwa Village, 18 Rabi’ul Awal 1446 / 21 September 2024
Bersama Ustadz Syukron Khabiby, Lc M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱


https://www.assunnah-qatar.com/wp-content/uploads/2024/09/Almasih-isa-dan-dajjal.mp3?_=1

Kitab Al-Lu’lu wal Marjan – Muhammad Fu’ad Abdul Baqi
(Kumpulan hadits yang disepakati Bukhari Muslim)

BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL

Mukadimah

Banyak diantara kita yang kekurangan harta, kekurangan sehat dan kekurangan waktu. Sementara kita Memilikinya…

Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Maka, penting untuk selalu bersyukur dengan berusaha mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ dan menata keikhlasan. Terutama kepada para Ummahat, harus lebih taat kepada suaminya, karena inilah kunci yang terbaik untuk mendapatkan ridha Allah ﷻ. Seperti ketaatan Asiyah kepada Fir’aun yang terkenal ganas.

Hadits ke-107:

Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhuma berkata: “Pada suatu hari Nabi ﷺ menceritakan tentang Dajjal kepada orang-orang, lalu bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ، أَلاَ وَإِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى؛ كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ

Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah matanya. Ingatlah, sesungguhnya Dajjal itu buta matanya sebelah kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol).’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-60, Kitab Para Nabi bab ke-48, bab “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an”)

Perbedaan Makna Al-Masih pada Isa Ibnu Maryam dan Al-Masih pada Dajjal

Al-Masih pada Isa Ibnu Maryam artinya terhapus dari dosa dan segala keburukan. (Umdatul Qari Syarah Shahih Bukhari).
– Bisa juga diartikan pembawa petunjuk atau kebenaran.
– Diartikan juga Orang yang benar.
– Yang menyembuhkan kebutaan orang yang buta sejak lahir dengan izin Allah ﷻ.

Al-Masih pada Dajjal artinya yang terhapus salah satu matanya (Buta sebelah).
– Bisa juga diartikan pendusta.
– Yang membawa kesesatan.
– Yang menguji manusia dengan sesuatu yang diluar batas kemampuan manusia. Seperti bisa menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman dna lainnya.

Sifat-sifat Dajjal:
Laki-laki
Muda
Berkulit merah
Pendek
Jarak kedua betisnya berjauhan
Rambut keriting
Keningnya lebar
Dada bidang
Mata kanan buta, tidak muncul dan tidak pula tertancap kedalam
Di mata kiri ada daging keras yang tumbuh
Kedua matanya tertulis ك ف ر (Orang Mukmin bisa membacanya tetapi orang kafir tidak)
Mandul

Hadits ke-108:

Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhuma berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Semalam aku mimpi di dekat Ka’bah ada seorang yang kulitnya kemerahan dan bagus rupanya, rambutnya panjang sampai ke bahu, lurus rambutnya bagaikan air yang menetes, sambil thawaf dia meletakkan kedua tangannya di atas bahu orang di kanan kirinya, maka aku bertanya: ‘Siapakah orang itu?’ Beliau menjawab: ‘Itu Al-Masih Isa bin Maryam.’ Kemudian aku juga melihat seseorang di belakangnya yang berambut sangat keriting, matanya kanannya buta, hampir serupa dengan Ibnu Qathan. Sambil thawaf di Ka’bah, dia juga meletakkan kedua tangannya di atas bahu dua orang di kanan kirinya, ketika aku (rawi) bertanya siapa orang itu? Nabi menjawab: ‘Dia adalah Al-Masih Dajjal.’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-60, Kitab Kisah Para Nabi bab ke-24, bab “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an”)

Hadits ini menguatkan hadits sebelumnya yang merupakan ciri-ciri Al-Masih Isa Ibnu Maryam dan Al-Masih ad Dajjal.

Seseorang yang menyesatkan manusia yang menyamarkan kebenaran maka bisa disebut Dajjal. Seperti halnya dukun yang beraksesories seorang muslim.

Hadits ke-109:

Jabir bin Abdullah 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 berkata: “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Ketika tokoh-tokoh Quraisy mendustakan aku, maka aku berdiri di hijir (Isma’il), tiba-tiba Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, sehingga aku dapat menceritakan kepada mereka tanda- tandanya sambil melihat padanya (Baitul Maqdis).’

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-63, Kitab Keutamaan Kaum Anshar bab ke-41, bab peristiwa Isra’ dan firman Allah: “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam.”)

Hadits ini menggambarkan pertolongan Allah ﷻ kepada Nabi ﷺ agar bisa menjelaskan keadaan Baitul Maqdis yang ditanyakan kepada beliau.

Dengan itu maka Rasulullahpun berhasil menjawab semua pertanyaan kaum Quraisy dengan baik dan tepat. Tetapi mereka tetap tidak mempercayai apa yang dikatakan Rasulullah. Mereka lalu pergi menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang dikatakan Rasulullah dengan harapan agar sahabat Rasulullah tersebut menolak berita beliau.

Jika memang benar Muhammad yang mengatakannya, dia telah berkata benar dan sungguh aku akan membenarkannya lebih dari itu”, begitu tanggapan singkat Abu Bakar yang diberi gelar as-sidiq 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم