بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Harian Ramadhan 1446
🎙️ Bersama Ustadz Zubair Abu Jassim 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓️ Al-khor, 4 Ramadhan 1446 / 4 Maret 2025



Urgensi Akhlak dalam Islam

Alhamdulillah atas nikmat berjumpa dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan dimana para salaf selalu berdo’a jauh hari agar berjumpa dengan bulan yang mulia ini.

Dan Allah ﷻ memberikan karunia kepada Umat Nabi ﷺ, umat pilihan yang membuat iri umat-umat lainnya, antara lain karena pelipatgandaan pahala atas amal ibadahnya.

Akhlak tidak bisa dipisahkan dari agama dan keimanan, ia adalah penentu agama seseorang.

Akhlak adalah sifat manusia yang menentukan perangainya. Apabila sifat itu baik maka perangainya pun baik. Sebaliknya, jika sifat Itu buruk, maka perangainya pun buruk.

Ibnul Qayyim al-Jauziyah Rahimahullah dalam Madarijus Salikin mengatakan agama itu seluruhnya akhlak, orang yang mampu mengalahkanmu dari segi akhlak, maka dia pun mengalahkanmu dalam segi agama.

Maka, penting sekali mendalami dan memahami akhlak, karena kita tidak hidup sendirian, kita hidup bermasyarakat yang menentukan keseimbangan hidup bersama. Dan semuanya tidak lepas dari tuntutan agama untuk mempelajarinya. Maka, Agama dan keimanan bisa terlihat dari perilaku seseorang.

Kedudukan Akhlak dalam Agama Islam.

Akhlak tidak bisa terpisahkan dari agama seseorang dan keimanannya. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا

Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Dalam riwayat lain beliau bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Abu Dawud)

Akhlak terbagi menjadi dua:

  • Akhlakul Karimah: melakukan perbuatan baik dan mengubur perbuatan jelek. Atau mengosongkan diri kita dari seluruh akhlak yang tercela, kemudian Mengisi dengan akhlak terpuji.
  • Akhlakul Madzmumah: Akhlak yang buruk.

Akhlak yang baik banyak sekali contohnya, dan perilaku yang dicontohkan Rasulullah ﷺ adalah semuanya baik. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan mengumpulkan semua akhlak yang baik terdapat dalam firman Allah ﷻ

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf (Al-araf ayat 199)

Ibnul Qayyim al-Jauziyah Rahimahullah dalam Madarijus Salikin mengatakan agama itu seluruhnya akhlak, Orang yang paling baik agamanya adalah yang paling baik akhlaknya.

Rukun akhlak menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah Rahimahullah dalam Madarijus Salikin (2/294) :

قال ابن القيم رحمه الله تعالى: وحسن الخلق يقوم على أربعة أركان لا يتصور قيام ساقه إلا عليها: الصبر والعفة والشجاعة والعدل

1. Kesabaran : sesuatu yang mencegah kita dari ketergesaan, melahirkan sikap kehati-hatian.
2. Iffah: menjaga kesucian atau harga diri, yaitu menjaga jatuh pada perbuatan yang buruk, bakhil dan kedustaan.
3. Keberanian: sikap pemberani akan melahirkan sikap percaya diri. Sehingga melahirkan sifat menahan marah, dermawan, Sehingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari) Dan hal ini butuh keberanian.
4. Keadilan: menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak terlalu berlebihan atau tidak kurang. Akhlak yang baik memiliki takarannya masing-masing.

Akhlak yang buruk lahir diantara sifat berikut:
1. Kejahilan: karena kebodohan sehingga memutarbalikkan kebenaran.
2. Kedzaliman: dengannya akan melahirkan perangai buruk yang lain.
3. Syahwat: keinginan (yang buruk), syahwat yang berlebihan bisa menjadikan kebakhilan dan tamak.

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لَا يَجْتَمِعُ شُحٌّ وَإِيمَانٌ فِي قَلْبِ رَجُلٍ مسلم » [أخرجه أحمد]

Tidaklah mungkin akan terkumpul dalam hati seorang muslim antara keimanan dan sifat bakhil“. HR Ahmad 12/450 no: 7480.

Maka, sebaik-baik sedekah adalah seperti yang dijelaskan Rasulullah ﷺ. Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya…” (Muttafaq alaih).

Maka, sedekah jenis ini mudah dilakukan di bulan Ramadhan. Seperti halnya sedekah Rasulullah ﷺ yang cepat seperti angin yang mengalir.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ شَىْءٍ يُوضَعُ فِى الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ

Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi, no. 2003. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Imam Al-Mundziri dalam kitab Tarhib wa Targhib berkata, saat menjelaskan hadits ini unggulnya perangai yang baik dengan timbangan yang berat disebabkan karena mencakup kesabaran, tawadhu, kemampuan menahan marah dan amalan-amalan hati yang nilainya paling afdhal.

Dalam satu kesempatan, ada sahabat yang bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ.

إِنَّ فُلَانَةَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا

Sesungguhnya Fulanah melakukan ibadah malam dengan rutin, ia juga bersedekah, tapi ia menyakiti tetangga-tetangga dengan mulutnya.” Rasul pun kemudian menjawab:

لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

“Ia tak punya kebaikan sama sekali. Dia termasuk ahli neraka.”

قِيلَ: وَفُلَانَةَ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ وَلَا تُؤْذِي أَحَدًا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Rasul ditanya lagi, si Fulanah itu shalat hanya yang wajib-wajib saja. Dia menyedekahkan beberapa potong roti keju, namun dia tidak pernah menyakiti hati tetangganya. Rasul kemudian menjawab, ‘Dia termasuk ahli surga’.” (Lihat: Al-Baihaqi, Syu’abul Îmân, [Maktabah ar-Rusyd, Riyadl, 2003], juz 12, halaman 94).

Hingga menyingkirkan duri di jalan sebagai penyebab masuk surga.

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيقٍ، فَقَالَ: وَاللهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنِ الْمُسْلِمِينَ لَا يُؤْذِيهِمْ فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ

Dikisahkan ada seorang pria melewati dahan sebuah pohon di badan jalan. Ia lantas berkata, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan dahan ini agar tidak menghalangi kaum Muslimin.’ Berkat amal itu, ia dimasukkan ke surga,” (HR. Muslim).

Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik kepada kita dan keluarga kita untuk mempunyai akhlak yang baik.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم