بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 50-5
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 16 Rabi’ul Akhir 1446 / 19 Oktober 2024
🎞️ Video Facebook Assunnah Qatar
50 – باب الخوف
Bab 50-5: Takut kepada Allah ﷻ
📖 Hadits ke-4:
399 – وعن سمرة بن جندب – رضي الله عنه: أنَّ نبيَّ الله – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «مِنْهُمْ مَنْ تَأخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيهِ، وَمنْهُمْ مَنْ تَأخُذُهُ إِلَى رُكْبَتَيهِ، وَمنْهُمْ مَنْ تَأخُذُهُ إِلَى حُجزَتِهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ تَأخُذُهُ إِلَى تَرْقُوَتِهِ». رواه مسلم. «الحُجْزَةُ»: مَعْقِدُ الإزار تَحْتَ السُّرَّةِ، وَ «التَّرْقُوَةُ» بفتح التاءِ وضم القاف: هي العَظمُ الَّذِي عِنْدَ ثَغْرَةِ النَّحْرِ، وَللإنْسَانِ تَرْقُوتَانِ في جَانبَي النَّحْرِ.
Dari Samurah bin Jundub 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 bahwasanya Nabiyullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Di antara para ahli neraka itu ada orang yang dijilat oleh api neraka sampai pada kedua tumitnya, diantara mereka ada yang dijilat oleh api sampai kedua lututnya, ada juga yang sampai ke empat ikat pinggangnya dan ada pula yang sampai di tulang lehernya.” (Riwayat Muslim)
– Alhujzah ialah tempat mengikat sarung yang ada di bawah pusat.
– Dan Attarquwah dengan fathah ta’ dan dhammahnya qaf ialah tulang yang ada di tengah leher dan setiap manusia itu mempunyai dua buah tulang tarquwah ini yang terletak di tepi lehernya.
Penjelasan:
Tingkat pembangkangan atau kekufuran mereka menentukan tingkat siksaan atau adzab mereka. Dan neraka memiliki tingkatan seperti halnya surga.
Tingkatan yang paling bawah (paling panas) adalah untuk orang-orang munafik. Dan mereka diadzab terus menerus. Tingkatan itu tidak menunjukkan ringannya siksa, karena semuanya dahsyat.
Allah ﷻ berfirman:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَ سْفَلِ مِنَ النَّا رِ ۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًا
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka,” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 145)
Fiqhul Hadits:
1. Memberikan rasa takut tentang api neraka dan ancaman keras bagi siapa yang berbuat seperti penghuni neraka.
2. Berbeda-bedanya tingkatan penghuni neraka dalam hal adzab, tergantung kemaksiatan dan dosa-dosa yang mereka kerjakan. Karena Allah ﷻ maha Adil.
📖 Hadits ke-5:
400 – وعن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ العَالَمينَ حَتَّى يَغِيبَ أَحَدُهُمْ في رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيهِ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وَ «الرَّشْحُ»: العَرَقُ
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Seluruh manusia akan berdiri di hadapan Tuhan Seru sekalian alam -yakni berdiri bangun dari masing-masing kuburnya untuk diadili dan dihisab atau diperhitungkan amalannya sewaktu di dunia- sehingga diantara engkau semua itu ada orang yang tenggelam karena keringatnya sendiri sampai di pertengahan telinganya karena dahsyatnya keadaan, berdesak-desak serta amat teriknya matahari di saat itu. (Muttafaq ‘alaih)
Penjelasan:
Hari kebangkitan dimulai setelah peniupan ash-Shur (الصُّوْرُ). Yaitu sangkakala, yang Allah tugaskan kepada Malaikat Israfil untuk meniupnya ketika diperintahkan untuk itu.
Masa tenggang antara tiupan ash-sha’iq (kematian) dengan al qiyamul (kebangkitan), telah dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhyallahu anhu yang berbunyi :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ قِيْلَ أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ :أَبَيْتُ قَالُوْا: أَرْبَعُوْنَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ قَالُوْا : أَرْبَعُوْنَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ ثُمَّ يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ وَلَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَيْءٌ لاَ يُبْلَى إِلاَّ عَظْمٌ وَاحِدٌ وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ مِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Jarak antara dua tiupan sangkakala itu empat puluh.” Ada yang bertanya: “Empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab: “Aku tidak peduli,” lalu mereka bertanya: “Empat puluh bulan?” Beliau menjawab: “Aku tidak peduli,” mereka bertanya lagi: “Empat puluh tahun?” Dia menjawab,”Aku tidak peduli.” Kemudian turunlah hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur, kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Darinya (tulang ekor, red.) manusia diciptakan pada hari Kiamat. [HR al Bukhari dan Muslim].
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mutahaffifin ayat 5:
يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.
Kebangkitan manusia dari alam kuburan mereka pada hari kiamat, maka mereka ditimpa musibah dengan panasnya dan ketidak tenangan mereka. Tingkat keringat mereka sesuai dengan kadar amalan mereka. Akan dijelaskan dalam hadits berikutnya. InshaAllah.
Fiqhul Hadits:
1. Dahsyatnya keadaan pada hari kiamat, ketika orang-orang dibangkitkan dari kuburan mereka dan dikumpulkan untuk dihisab.
2. Semua Makhluk-Nya tunduk kepada Allah ﷻ pada hari kiamat.
3. Maha kuasa Allah ﷻ dan agungNya dimana semua manusia akan dibangkitkan kepadaNya.
4. Keringat yang dialami oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan amalan mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits al-Miqdad.
5. Amalan-amalan seorang hamba akan berpengaruh terhadap keadaannya di padang mahsyar.
📖 Hadits ke-6:
401 – وعن أنس – رضي الله عنه – قَالَ: خطبنَا رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – خطبة مَا سَمِعْتُ مِثلها قَطّ، فَقَالَ: «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ، لَضحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيتُمْ كَثِيرًا». فَغَطَّى أصْحَابُ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – وَجُوهَهُمْ، وَلَهُمْ خَنِينٌ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وفي رواية: بَلَغَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – عَنْ أَصْحَابِهِ شَيْءٌ فَخَطَبَ، فَقَالَ: «عُرِضَتْ عَلَيَّ الجَنَّةُ وَالنَّارُ، فَلَمْ أرَ كَاليَومِ في الخَيرِ وَالشَّرِّ، وَلَوْ تَعْلَمونَ مَا أَعلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا». فَمَا أَتَى عَلَى أَصْحَابِ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – يَوْمٌ أَشَدُّ مِنْهُ، غَطَّوْا رُؤُسَهُمْ وَلَهُمْ خَنِينٌ. «الخَنِينُ» بالخاءِ المعجمة: هُوَ البُكَاءُ مَعَ غُنَّة وانتِشَاقِ الصَّوْتِ مِنَ الأنْفِ.
Dari Anas Radhiyallahu’anhu, katanya: “Rasulullah mengucapkan sebuah khutbah yang saya tidak pernah mendengar suatu khutbah pun seperti itu -karena amat menakutkan-. Beliau ﷺ bersabda: “Andaikata engkau semua dapat mengetahui apa yang dapat saya mengetahuinya, sesungguhnya engkau semua akan tertawa sedikit saja dan akan menangis banyak-banyak.” Para sahabat Rasulullah ﷺ lalu menutupi masing-masing wajahnya sambil terdengar suara isaknya. (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan: Rasulullah ﷺ menerima berita bahwa ada sesuatu tentang sahabat-sahabatnya, lalu beliau berkhutbah, kemudian bersabda: “Ditunjukkanlah syurga dan neraka padaku maka belum pernah saya melihat sesuatu yang melebihi penglihatanku pada hari itu tentang bagusnya syurga dan buruknya neraka. Dan andaikata engkau semua dapat melihat apa yang dapat saya lihat, maka sesungguhnya engkau semua akan ketawa sedikit dan menangis banyak-banyak.” Maka tidak pernah datang pada para sahabat Rasulullah ﷺ yaitu hari yang lebih dahsyat lagi dari hari itu -tentang ngerinya khutbah yang diberikan oleh beliau ﷺ. Para sahabat sama menutupi masing-masing kepalanya sambil terdengar suara esaknya. Alkhanin dengan menggunakan kha’ mu’jamah ialah tangis dengan dengungan serta timbulnya suara esakan dari hidung.
Penjelasan:
Di sini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa jika kita mengetahui apa yang beliau ketahui. Apa yang beliau ketahui? Yaitu tentang dahsyatnya adzab kubur, tentang dahsyatnya hari kiamat, tentang dahsyatnya api neraka, tentang mengerikannya adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya kalian akan lebih banyak menangis dari pada tertawa.
Ini menunjukkan bahwa kita sebagai seorang hamba penting dan wajib sekali untuk betul-betul mengetahui tentang hakikat kehidupan akhirat. Karena di akhirat adalah merupakan hakikat hidup kita. Kita di dunia tidak akan lama, kita di dunia sementara.
Inilah tingkatan khas-yah (takut disertai ilmu) bagi orang-orang yang beriman. Sampai-sampai para sahabat terisak-isak menangis sambil menutupi muka mereka.
Fiqhul Hadits:
1. Para nabi mengetahui apa yang tidak diketahui oleh manusia lain, karena Allah ﷻ menampakkan kepada mereka sebagian perkara-perkara ghaib yang tidak ditampakkan kepada manusia yang lain.
2. Dianjurkannya menangis karena takut dari adzab Allah ﷻ dan tidak banyak tertawa karena dengannya menunjukan kelalaian dan kerasnya hati.
Beberapa racun bagi hati: Banyak tertawa, banyak bergaul, banyak makan, banyak bicara dan banyak tidur.
3. Para sahabat terpengaruh dengan nasehat Nabi ﷺ dan takutnya mereka terhadap Adzab Allah ﷻ dan paling lembut hati mereka, paling banyak ilmunya, dan paling cepat dalam memenuhi perintah nabinya..
4. Siapa yang ditampakkan tentang hakikat akhirat, dia tidak akan tertawa kecuali sedikit dan tangisnya yang banyak untuk huru hara yang keadaannya hanya diketahui oleh Allah ﷻ.
5. Dianjurkan untuk menutup muka ketika menangis.
6. Surga dan neraka adalah dua makhluk yang sudah ada keberadaannya sekarang.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم