بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah
(Fitnah dan Tanda Kiamat dari Shahih Muslim)
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 13: 29 Rajab 1445 / 10 Februari 2024
Bab 11: Kiamat Tegak ketika Romawi adalah Bangsa yang Paling Banyak Penduduknya
📖 Hadits Muslim Nomor 5158:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ عُلَيٍّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ الْمُسْتَوْرِدُ الْقُرَشِيُّ عِنْدَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَقُومُ السَّاعَةُ وَالرُّومُ أَكْثَرُ النَّاسِ فَقَالَ لَهُ عَمْرٌو أَبْصِرْ مَا تَقُولُ قَالَ أَقُولُ مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَئِنْ قُلْتَ ذَلِكَ إِنَّ فِيهِمْ لَخِصَالًا أَرْبَعًا إِنَّهُمْ لَأَحْلَمُ النَّاسِ عِنْدَ فِتْنَةٍ وَأَسْرَعُهُمْ إِفَاقَةً بَعْدَ مُصِيبَةٍ وَأَوْشَكُهُمْ كَرَّةً بَعْدَ فَرَّةٍ وَخَيْرُهُمْ لِمِسْكِينٍ وَيَتِيمٍ وَضَعِيفٍ وَخَامِسَةٌ حَسَنَةٌ جَمِيلَةٌ وَأَمْنَعُهُمْ مِنْ ظُلْمِ الْمُلُوكِ
Telah menceritakan kepada kami Abdulmalik bin Syu’aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Wahab telah mengkhabarkan kepadaku Al Laits bin Sa’ad telah menceritakan kepadaku Musa bin Ali dar ayahnya berkata: Al Mustaurid Al Qurasy berkata didekat Amru bin Al Ash: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat terjadi dan Romawi adalah manusia yang paling banyak.” Amru berkata: Perhatikan ucapanmu. Ia berkata: Aku mengatakan yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berkata: Bila kau katakan demikian, pada diri mereka terdapat empat hal; mereka adalah orang-orang yang paling sabar saat terjadi fitnah, paling cepat miskin saat terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan yang terbaik dari mereka terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Yang kelima adalah yang menawan dan cantik serta paling tahan terhadap kelaliman para raja.
📝 Syarah Hadits:
Beliau Al Mustaurid Al Qurasy Radhiyallahu’anhu tatkala mendengar hadits ini masih kecil, setelah dewasa beliau meriwayatkan hadits ini dan memahami apa yang disampaikan. Meninggal pada 45H.
Sahabat Nabi adalah siapa saja yang berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan Islam dan mati dalam keadaan Islam. Meskipun sebelumnya murtad seperti al-‘Asyats bin Qais, ‘Amru bin Ma’dikarib dan selainnya.
Sedangkan Amru bin Al Ash Radhiyallahu’anhu terkenal dengan cendekiawan Arab karena kecerdasannya. Meninggal pada 43H.
Ibnu Katsir (701-774H) berkata: ”Semua shahabat adalah ‘adil menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji mereka di dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun memuji prilaku dan ahlak mereka. Mereka telah mengorbankan harta dan jiwa mereka di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mereka mengharap ganjaran yang baik (dari Allah)”
Dari hadits ini diketahui sifat Bangsa Romawi yang dianalisa oleh Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu:
▪️ Mereka adalah orang-orang yang paling sabar saat terjadi fitnah. Faedah yang bisa diambil adalah tenang dan tidak panik saat ditimpa fitnah maupun musibah.
▪️ Paling cepat sadar saat terjadi musibah. Yaitu cepat move on disaat terkena musibah.
▪️Paling cepat menyerang setelah mundur. Maka lebih memungkinkan untuk menang.
▪️Yang terbaik dari mereka terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah.
▪️ Yang menawan dan cantik serta paling tahan terhadap kelaliman para raja. Hal ini menjadikan sebab banyaknya keturunan mereka, karena salah satu alasan menikah adalah karena kecantikan.
📖 Hadits Muslim Nomor 5159:
حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى التُّجِيبِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي أَبُو شُرَيْحٍ أَنَّ عَبْدَ الْكَرِيمِ بْنَ الْحَارِثِ حَدَّثَهُ أَنَّ الْمُسْتَوْرِدَ الْقُرَشِيَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَقُومُ السَّاعَةُ وَالرُّومُ أَكْثَرُ النَّاسِ قَالَ فَبَلَغَ ذَلِكَ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ فَقَالَ مَا هَذِهِ الْأَحَادِيثُ الَّتِي تُذْكَرُ عَنْكَ أَنَّكَ تَقُولُهَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ الْمُسْتَوْرِدُ قُلْتُ الَّذِي سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ عَمْرٌو لَئِنْ قُلْتَ ذَلِكَ إِنَّهُمْ لَأَحْلَمُ النَّاسِ عِنْدَ فِتْنَةٍ وَأَجْبَرُ النَّاسِ عِنْدَ مُصِيبَةٍ وَخَيْرُ النَّاسِ لِمَسَاكِينِهِمْ وَضُعَفَائِهِمْ
Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab telah menceritakan kepadaku Abu Syuraih bahwa Abdulkarim bin Al Harits menceritakan padanya bahwa Al Mustaurid Al Qurasy berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat terjadi dan Romawi adalah manusia yang paling banyak.” Kata-kata ini terdengar oleh Amru bin Al Ash, ia berkata: Ucapan-ucapan apa yang disebut darimu bahwa kau mengatakannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam? Al Mustaurid berkata padanya: Aku katakan yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Amru berkata: Bila kau katakan demikian, mereka adalah orang-orang paling sabar saat terjadi fitnah, paling kuat saat terjadi musibah dan yang terbaik terhadap orang-orang miskin dan orang-orang lemah.
📝 Syarah Hadits:
Hadits ini semakna dengan hadits sebelumnya, yang merupakan analaisa Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu.
Sifat-sifat ini hendaknya dipraktekan kaum muslimin, karena tidaklah ada kebaikan pasti telah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ. Hatta, urusan buang hajat telah lengkap disampaikan.
Menyampaikan sifat dan kebaikan orang-orang kafir diperbolehkan selama tidak ada unsur merendahkan kaum muslimin. Karena sejahat-jahat orang muslim masih lebih baik daripada orang-orang kafir. Karena standar utama kebaikan adalah mentauhidkan Allah ﷻ sesuai tujuan hidup manusia.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم