بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab Fitnah dan Tanda Kiamat dari Shahih Muslim
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 1: 29 Rabi’ul Awal 1445 / 14 Oktober 2023
Muqaddimah – Biografi Imam Muslim
Setiap kali kita mendengar hadits sahih, selalu disebut Imam Bukhari dan Muslim. Demikian juga Muttafaq alaihi. Hadits muttafaq ‘alaih artinya hadis yang disepakati keshahihannya. Hadits riwayat Bukhari – Muslim bisa disebut muttafaq ‘alaih jika memenuhi syarat,
▪️ Hadisnya sama, meskipun redaksinya berbeda
▪️ Sahabat yang meriwayatkan sama
▪️ Disebutkan dalam kitab shahihnya.
Nama Beliau
Abul Hasan Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi atau dengan panggilan sapaannya Imam Muslim adalah ulama besar dengan hafalan hadits kuat berasal dari kota Naisabur di provinsi Khurasan, Iran.
Mengenai waktu lahir Muslim para ahli sejarah Islam berbeda pendapat. Imam Muslim lahir pada tahun 201 H/816 M, dengan merujuk pada pendapat Adz-Dzahabi. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Taqribut Tahdzib menyebutkan bahwa Imam Muslim lahir pada 529 H, Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah (35-34/11), Al Khazraji dalam Khulashoh Tahdzibul Kamal mengatakan bahwa Imam Muslim dilahirkan pada tahun 204 H (Saat Imam Asy-Syafi’i meninggal dunia). Abu Abdillah Al Hakim An Naisaburi dalam kitab Ulama Al Amshar, juga disetujui An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (123/1) berpendapat beliau lahir pada tahun 506 H dan wafat pada tahun 261 H.
Mata Pencaharian Imam Muslim
Imam Muslim termasuk diantara para ulama yang menghidupi diri dengan berdagang. Beliau adalah seorang pedagang pakaian yang sukses. Meski demikian, beliau tetap dikenal sebagai sosok yang dermawan.
Karakter Fisik Imam Muslim
Terdapat beberapa riwayat yang menceritakan karakter fisik Imam Muslim. Dalam Siyar ‘Alamin Nubala (566/12) terdapat riwayat dari Abu Abdirrahman As Salami, ia berkata: “Aku melihat seorang syaikh yang tampan wajahnya. Ia memakai rida yang bagus. Ia memakai imamah yang dijulurkan di kedua pundaknya. Lalu ada orang yang mengatakan: ‘Ini Muslim’ ”.
Amirul Mukminin menunjuk Imam Muslim sebagai imam di Masjid Naishabur (Ibukota Khurasan). Karena jamak pada saat itu Amir juga bertindak sebagai imam Masjid.
Akhlak Beliau
Dikisahkan beliau tidak pernah mengghibah, mencaci dan memukul seseorang. Beliau fokus dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu Hadits
Beliau memulai menuntut ilmu dengan Yahya bin Yahya At-Taimi sejak umur 12 tahun. Terkenal dengan rihlah ke tempat yang jauh untuk menuntut ilmu. Beliau melanglang buana ke beberapa Negara dalam rangka menuntut ilmu hadits dari mulai Irak, kemudian ke Hijaz, Syam, Mesir dan negara lainnya.
Guru beliau yang sangat menyayanginya adalah Imam Bukhari. Guru Bukhari dan Muslim sama-sama berguru kepada Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli. Karena menghormati dua gurunya (karena perselisihan Imam Bukhari dan Adz-Dzuhli) maka beliau tidak menyebut dua gurunya dalam periwayatan haditsnya, meskipun lebih condong ke Imam Bukhari.
Ahmad Hamdun bercerita saat Imam Bukhari berkunjung ke Imam Muslim, kemudian Imam Muslim mencium ke kening Imam Bukhari sambil berkata izinkan aku mencium dua kakimu wahai Ustadz nya para ustadz, thobibnya hadits kemudian Bukhari menjelaskan cacatnya hadits bermajelis. Setelah mendengarkan penjelasan imam Bukhari, imam muslim berkata tidak ada yang membencimu kecuali orang yang hasad dan tidak ada yang melebihi dari kehebatanmu. Beliau selalu bertanya kepada imam Bukhari seperti bertanyanya anak-anak.
Pujian para ulama kepada imam muslim
Imam An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim berkata: “Para ulama sepakat tentang keagungan Imam Muslim, keimamannya, peran besarnya dalam ilmu hadits, kepandaiannya dalam menyusun kitab ini, keutamaannya dan kekuatan hujjah-nya”.
Imam Muhammad bin Basyar huffadz dunia ada empat : Abu zurah, Muslim, Abdullah adDarimi dan Muhammad bin Ismail Al-Bukhori.
Ahmad bin Salamah dalam Tarikh Baghdad (102-103/13) berkata: “Aku melihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim Ar Razi mengutamakan pendapat Muslim dalam mengenali keshahihan hadits dibanding para masyaikh lain di masa mereka hidup”.
Tentang Shahih Muslim
Ada para ulama yang menyebut shahih Muslim lebih tinggi dari pada shahih Bukhari meskipun jumhur ulama menyebut Imam Bukhari lebih utama. Akan tetapi, penulisan Imam Muslim lebih tertib dalam penulisan.
Shahih Muslim ditulis selama 15 tahun dan jumlahnya mencapai (termasuk yang terulang) 7385 hadits di luar hadits dalam muqaddimah (ada 10 hadits), ini disampaikan oleh Syaikh Hasan Salman.
Dan di Mukadimah tidak terlalu ketat dalam kesahihahannya. Dan imam Muslim memilih dipilih dari 300 ribu hadits shahih, yang setelah beliau tulis diserahkan dulu kepada gurunya. Sebelum ditulis tangan. Maka sebagian ulama menyebut shahih Muslim lebih shahih dari pada shahih Bukhari. Selain itu Imam Muslim tidak menyebut judulnya, hingga para ulama ikhtilaf. Maka Imam Nawawi menulis Shahih Muslim atau Al-Jami’. Dan sampai sekarang para ulama masih mengadakan majelis sama’ shahih Muslim.
Wafatnya Imam Muslim
Diceritakan oleh Ibnu Shalah dalam kitab Shiyanatu Muslim (1216) bahwa wafatnya Imam Muslim disebabkan hal yang tidak biasa, yaitu dikarenakan kelelahan pikiran dalam menelaah ilmu.
Kemudian disebutkan kisah wafatnya dari riwayat Ahmad bin Salamah: “Abul Husain Muslim ketika itu mengadakan majelis untuk mengulang hafalan hadits. Lalu disebutkan kepadanya sebuah hadits yang ia tidak ketahui. Maka beliau pun pergi menuju rumahnya dan langsung menyalakan lampu. Beliau berkata pada orang yang berada di dalam rumah: ‘Sungguh, jangan biarkan orang masuk ke rumah ini’. Kemudian ada yang berkata kepadanya: ‘Maukah engkau kami hadiahkan sekeranjang kurma?’. Beliau menjawab: ‘(Ya) Berikan kurma-kurma itu kepadaku’. Kurma pun diberikan. Saat itu ia sedang mencari sebuah hadits. Beliau pun mengambil kurma satu persatu lalu mengunyahnya. Pagi pun datang dan kurma telah habis, dan beliau menemukan hadits yang dicari”.
Al Hakim mengatakan bahwa terdapat tambahan tsiqah pada riwayat ini yaitu: “Sejak itu Imam Muslim sakit kemudian wafat”. Riwayat ini terdapat pada kitab Tarikh Baghdadi (103/13), Tarikh Dimasyqi (94/58), dan Tahdzibul Kamal (506/27). Beliau wafat pada waktu di hari Ahad, dan dimakamkan pada hari Senin, 5 Rajab 261 H.
Semoga Allah senantiasa merahmati beliau. Namanya begitu harum mewangi hingga hari ini, sungguh ini merupakan buah dari perjuangan berat nan mulia. Semoga Allah menerima amal beliau yang mulia dan membalasnya dengan yang lebih baik di hari dimana tidak ada pertolongan kecuali pertolongan Allah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم