Kajian Online – Teams Awqaf
Doha, 24 Muharram 1443H/2 September 2021
Bersama Ustadz Syukron Habibie Hafidzahullahu

Tugas-tugas Para Rasul

1. Balaaghul Mubin: menyampaikan syariat Allâh ﷻ dan Menjelaskan agama yang diturunkan kepada manusia.

📖 Allâh ﷻ berfirman dalam QS. Al-Ma’idah Ayat 67:

۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Para Rasul telah menyampaikan risalah tersebut semuanya tanpa ada yang disimpan. Beberapa cara para Rasul dalam menyampaikan risalah:

1. Menyampaikan kepada manusia dengan melalui ayat-ayat:

📖 Allâh ﷻ berfirman dalam QS. Al-Baqarah Ayat 151:

كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ

Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.

2. Dengan memberi peringatan (diingatkan baik dan buruk). Allâh ﷻ berfirman dalam QS. An-Nahl Ayat 44:

بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Ad-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,

3. Dengan kalimat Allâh ﷻ berfirman dalam QS. Al-An’am Ayat 82:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.

2. Mendakwahkan Wahyu atau Risalah kepada Manusia:

Oleh karena itu, untuk menuntun mereka ke jalan yang benar dan memberitahukan kepada mereka tentang Tuhan sang pencipta yang esa (Tauhid) yaitu Allâh ﷻ , maka Allâh ﷻ mengutus rasul untuk melakukan hal tersebut. Allâh ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ …النحل: 36

“Dan sungguh, kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, jauhilah Tagut”. (Q.S an-Nahl: 36)

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku’,” (Surat Al Anbiya ayat 25).

▪️ Dakwah para Rasul tidak ada perselisihan:

QS. An-Nisa’ Ayat 82

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللّٰهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا

Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur’an? Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.

3. Memberi kabar gembira dan peringatan

Baik di dunia maupun akhirat. Seperti ketenangan di dunia:

▪️ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

▪️ Banyak istighfar : Allâh ﷻ berfirman, “Maka kukatakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’”(QS. Nuh :10-12)

▪️QS. An-Nisa’ Ayat 14

وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهٗ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَاۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ

Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan.

▪️ Balasan Akhirat : QS. An-Nisa’ Ayat 13

تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Itulah batas-batas (hukum) Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung.

4. Ishlahun nufus (membersihkan hati).

Surga hanya untuk orang yang hatinya bersih. Qalbun salim merupakan kalbu yang selamat atau bersih.

“Pada hari yang harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.” (QS Asy-Syu’ara: 88-89)

▪️ Rasulullah ﷺ berdakwah dengan membersihkan hati. Dengan ikhlas (membersihkan dari kesyirikan) dan akhlakul karimah.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاها (9) وَقَدْ خابَ مَنْ دَسَّاها (10)

Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams [91]: 9-10)

▪️ QS. Al-Jumu’ah Ayat 2

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

5. Taqwimul Fikri : meluruskan pemikiran yang menyimpang dari akidah-akidah yang rusak.

Di dalam Al Qur’an telah diterangkan bahwa Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah contoh yang paling baik bagi umat manusia yang menghendaki perjumpaan dengan Allah ketika kita masih hidup di atas dunia. Hal ini sesuai dengan firman Allâh ﷻ:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan menemui Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyak” (QS Al Ahzab 33 : 21).

▪️ Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan: sesungguhnya tidak ada jalan kebahagiaan dan keberuntungan baik di dunia atau di akhirat kecuali dengan jalannya para rasul. Dan kita tidak mengetahui kebaikan dan keburukan secara terperinci kecuali dari mereka.

▪️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan : kebutuhan manusia terhadap datangnya para rasul itu lebih dari segala galanya. Arrisalah adalah ruhnya dunia cahaya dan kehidupan. Tidak ada kebaikan di dunia ini jika tidak ada ruh, kehidupan dan cahaya.

Tugas kita sekarang adalah menjaga sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ. Sebagai generasi penerus pengemban risalah.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم