Alhamdulillah artikel yang telah terkumpul sejak tahun 2008, dapat menjadi alternatif sarana referensi Islam dari sumber yang benar. Biidznillah...
Alhamdulillah artikel yang telah terkumpul sejak tahun 2008, dapat menjadi alternatif sarana referensi Islam dari sumber yang benar. Biidznillah...
Kumpulan video kajian dari beberapa asatidzah salaf yang layak kita ikuti dan dengarkan sebagai penambah ilmu agama kita.
Download materi e-book, media dan lainnya sebagai bahan referensi.
Kali ini kita membahas Al-Khullah. Ia mengandung puncak dan akhir kecintaan sehingga dalam hati orang yang mencintai tidak lagi tersisa kelapangan untuk selain yang dicintainya. Tingkatan cinta ini tidak lagi menerima segala bentuk perserikatan. Kedudukan ini hanyalah dikhususkan untuk dua orang, Ibrahim dan Muhammad-semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk keduanya-sebagaimana sabda Nabi:
(( إِنَّ اللَّهَ اتَّخَذَنِي خَلِيْلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيْلًا.))
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai khalil (kekasih), sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih.” (HR. Muslim (no. 532), dari Jundub).
Disebutkan dalam kitab as-Shahih, dari Rasulullah, bahwasanya beliau bersabda:
(( لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذَا مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ خَلِيْلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيْلًا، وَلَكِنَّ صَاحِبَكُمْ خَلِيْلُ اللَّهِ.))
“Sekiranya aku mengambil kekasih dari penduduk bumi ini, tentulah aku menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih, tetapi sahabat kalian ini -yaitu Nabi Muhammad-adalah kekasih Allah.” (HR. Al-Bukhari (no. 3456) dan Muslim (no. 2383).
Kemudian beliau duduk untuk melakukan tasyabhud pertama, dengan iftiraasy, seperti duduk di antara dua sujud.
Hukum Tasyahud Awal
Ulama berbeda pendapat. Yang rajih adalah wajib sebagaimana pendapat Hanabilah, Hanafiyah, dan salah salah satu pendapat Imam Malik dan Syafi’i. Dikuatkan oleh Syaikh bin Baz dan Syaikh Utsaimin Rahimahumullahu.
عَنْ عَبْدِ اللهِ ابنِ بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمُ الظُّهْرَ، فَقَامَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَييْنِ، وَلَمْ يَجْلِسْ، فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ، حَتَّى إِذَا قَضَى الصَّلاةَ، وَانْتَظَرَ النَّاسُ تَسْلِيمَهُ، كَبَّرَ وهُو جَالِسٌ. وَسَجَدَ سَجْدَتَيْن، قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ، ثُمَّ سَلَّمَ. أَخْرَجَهُ السَّبْعَةُ، وَهَذَا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ.
Dari ‘Abdullah bin Buhainah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Zhuhur bersama mereka. Beliau berdiri pada dua rakaat pertama dan tidak sempat duduk tasyahud awal. Orang-orang pun ikut berdiri bersama beliau hingga beliau akan mengakhiri shalat dan orang-orang menunggu salamnya. Beliau takbir dengan duduk kemudian beliau sujud dua kali sebelum salam, lalu beliau salam. (Dikeluarkan oleh imam yang tujuh dan lafaz ini menurut riwayat Al-Bukhari) [HR. Bukhari, no. 829 dan Muslim, no. 570; juga Abu Daud, no. 1034; Tirmidzi, no. 391; An-Nasai, 19:3; Ibnu Majah, no. 1206; Ahmad, 7:38].
Ketenangan dalam Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah
Ikhwany wa akhawaty Rahimakumullah, kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari ujian. Tidak ada seorangpun yang selamat dari musibah dan bentuknya bermacam-macam. Itulah ujian yang Allah ﷻ berikan kepada hamba-Nya.
Diantara manusia, ada yang menyambut musibah dengan ketenangan dan ada yang menyikapinya dengan ketidaksabaran. Semuanya datang dari Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Surat Al-Fath ayat 4:
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya.'”
(Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-29, Kitab Keutamaan Kota Madinah bab ke-6, bab tentang iman berkumpul di Madinah).
Syarah Hadits:
Makna Iman dan Islam dalam suatu kalimat didasarkan pada kaidah, Dua Kalimat ; Jika Berkumpul Berpisah, Tapi Jika Berpisah Berkumpul. Yaitu kaidah yang membahas dua kalimat yang apabila bersama akan mempunyai makna berbeda tetapi mempunyai makna yang sama apabila disebutkan salah satunya ( كلمتان إذا اجتمعتا افترقتا وإذا افترقتا اجتمعتا ).
Ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara terpisah, maka maksudnya adalah agama Islam secara keseluruhan, sehingga tidak ada bedanya antara Iman dan Islam.
Namun ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara bersamaan dalam satu kontek pembahasan, maka yang dimaksud dengan iman adalah: amalan batin dan hati yang meliputi iman kepada Allah, mencintai-Nya, takut, mengharap, ikhlas hanya kepada-Nya –subhanahu wa ta’ala-.
Hadits Muslim no. 5199
“Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi (lain) ada di lautan?” Mereka menjawab, “Kami pernah pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerang-nya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin) -Tsaur (salah seorang perawi hadits) berkata, “Aku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, ‘Yang ada di lautan.’” Kemudian mereka meng-ucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar,’ lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.’”
Hadits Muslim no. 5200
“Kalian akan memerangi Yahudi dan kalian akan membunuh mereka hingga batu berkata: ‘Hai Muslim, ini orang Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah’.”
– باب إجراء أحكام الناس عَلَى الظاهر وسرائرهم إِلَى الله تَعَالَى
Bab 49. Menjalankan Hukum-hukum Terhadap Manusia Menurut Lahirnya, Sedang Keadaan Hati Mereka Terserah Allah Ta’ala
قَالَ الله تَعَالَى: {فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُم} [التوبة: 5].
Allah Ta’ala berfirman: “Maka jikalau orang-orang itu bertaubat dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat, maka bebaskanlah jalannya -yakni tidak boleh dimusuhi lagi-.” (at-Taubah: 5)
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 menjelaskan bahwasanya Ahlussunnah menghukumi manusia sesuai dengan Dzahir amalnya. Dan di akhirat nanti Allah ﷻ akan menghukumi manusia dari perkara-perkara di dalam hatinya. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Adiyat ayat 9-11:
أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran. [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]
Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di depan hidangan kalian, di jalan, di pasar dan dalam majelis-majelis kalian dan dimana saja kalian berada! Karena kalian tidak tahu kapan turunnya ampunan!
Tidak ada satu perkara yang lebih berat atas jiwa daripada niat ikhlas, karena ia (seakan-akan –red.) tidak mendapat bagian apapun darinya.
Situs ini merupakan ikhtiar kami untuk menyediakan alternatif bacaan yang menarik dan informatif. Tentu banyak kekurangan di sana sini, terutama karena beberapa kali pindah server dan berubahnya tampilan disesuaikan dengan perkembangan informasi dan teknologi. Silakan pilih beberapa kategori berikut...
Do’a dan Dzikir dua kata yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang muslim. Berdzikir kepada Allah merupakan kesibukan yang terbaik, dan cara yang paling utama bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Mahasuci dan Mahatinggi.
Dzikir Setelah Sholat |
Dzikir Pagi dan Petang |
Dzikir sebelum Tidur |
Online E-book dari beberapa kitab yang masyhur di kalangan penuntut ilmu, dalam bentuk chm online. Akan tetapi hanya bisa dibaca melalui perangkat komputer. Untuk membaca menggunakan handphone belum tersedia.
Syarhus Sunnah |
Bulughul Maram |
Kitab Tauhid |
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Kebutuhan manusia terhadap ilmu (syar’i) itu melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Hal itu karena seseorang membutuhkan makanan dan minuman hanya sekali atau dua kali (saja), adapun kebutuhannya terhadap ilmu (syar’i) itu sebanyak tarikan nafasnya.” [Madaarijus Saalikiin, 2/440]
Media, Artikel dan Materi yang berkaitan dengan Haji dan Umrah. InsyaAllah sangat membantu bagi saudara-saudarakuku yang baru pertama kali berkunjung…